Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi Industri Nasional (KEIN) menyebutkan, pidato visi-misi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) 5 tahun ke depan memberikan kepastian bagi pelaku pasar.
Wakil Ketua KEIN, Arif Budimanta menjelaskan, cara Jokowi mengutarakan pesan pemerintahanya di Sentul International Convention Center (SICC) pada Minggu (14/7) telah memberikan komitmen yang pasti untuk investor.
"Pidato kemarin (Jokowi) menggambarkan suasana yang sejuk, membangun stabilitas dan memberikan confident kepada para pelaku pasar. Kita tahu untuk investasi masuk yang paling dicari adalah stabilitas, terutama politik," tuturnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/7/2019).
Advertisement
Baca Juga
Budimanta menjelaskan, kepastian sikap pemerintah untuk memangkas proses birokrasi yang berbelit-beli juga membawa sinyal positif untuk daya saing Indonesia.
Pasalnya, birokrasi yang panjang dan deregulasi masih jadi permasalahan klasik yang menggerogoti daya saing RI di sektor investasi.
"Jokowi memastikan akan melakukan debirokratisasi, deregulasi, meningkatkan SDA, dan membangun sinergi antara pemerintah pusat dan daerah, kemudian juga melanjutkan pembangunan infrastruktur. Itu semua prasyarat untuk masuknya investasi di indonesia," ujarnya.
"Jadi komitmen dari Pak Presiden Jokowi jelas untuk membangun investasi," tambah dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pembangunan Infrastruktur akan Terus Dilanjutkan
Presiden terpilih Jokowi memastikan bahwa pemerintahan periode kedua yang dipimpinnya akan melanjutkan pembangunan infrastruktur.
Hal ini disampaikan Jokowi saat memberikan Pidato Visi Indonesia di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat.
Jokowi mengatakan, infrastruktur berskala besar sudah selesai dibangun, di antaranya pelabuhan, bandara, dan stasiun kereta api. Nantinya, infrastruktur skala besar itu akan disambungkan ke kawasan-kawasan produksi rakyat hingga daerah pariwisata.
Jokowi berharap, nantinya kawasan tersebut akan menjadi pintu masuk pertumbuhan ekonomi.
"Ke depan kita akan menyambungkan infrastruktur besar itu. Infrastruktur-infrastruktur besar tersebut, kereta api, bandara, pelabuhan dengan kawasan-kawasan produksi rakyat. Kawasan industri-industru kecil, kita sambungkan ke parwisata," ucap Jokowi
Advertisement
Pertemuan Jokowi-Pabowo Tingkatkan Kepercayaan Investor
Pertemuan yang terjadi antara Ketum Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) di Stasiun MRT Lebak Bulus dan dilanjutkan dengan makan si FX Senayan Sabtu kemarin dinilai membawa angin segar bagi makro ekonomi. Hal itu dikatakan akan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap kondisi stabilitas ekonomi dan politik Indonesia.
Peneliti Insitute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menyebutkan, setelah pertemuan tersebut diharapkan akan terjadi rekonsiliasi yang menguntungkan. Terutama setelah pihak oposisi dipastikan akan berkurang dan merapat pada kubu pemerintah.
"Memang harapannya terjadi rekonsiliasi dan rekonsiliasi ini bisa mendorong stabilitas politik dan kita melihat dari sisi parlemen misalnya sekarang yang menyatakan oposisi hanya PKS dan Gerindra kemarin sudah semacam rekonsiliasi, artinya untuk komposisi dia menjadi berkurang kemudian dari sisi PAN dan Demokrat kemungkinan akan bergabung pada kabinet Jokowi yang periode kedua," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Minggu (14/7/2019).
Dengan demikian, menurutnya pemerintah dapat menjadi lebih fokus untuk menjalankan tugas-tugasnya. Terutama meningkatkan kinerja di beberapa sektor yang masih perlu penguatan seperti ekspor dan investasi.
"Ini menjadi sentimen yang positif sebenarnya bagi stabilitas makroekonomi jadi pemerintah bisa lebih fokus untuk mendorong kinerja - kinerja yang jangka menengah seperti menggenjot ekspor, menarik lebih banyak invetasi dan menurunkan defisit transaksi berjalan dan stabilitas Rupiah, pasar juga," tutupnya.
Jokowi: Setiap Rupiah yang Keluar dari APBN Harus Beri Manfaat
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) harus fokus dan tepat sasaran. Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidato visi kemenangan.
"Setiap rupiah yang keluar dari APBN, semuanya harus kita pastikan memiliki manfaat ekonomi, memberikan manfaat untuk rakyat, meningkatkan kesejahteraan untuk masyarakat," kata Jokowi di Sentul International Convention Center, Minggu (14/7/2019).
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, harus mengundang investasi yang seluas-luasnya dalam rangka membuka lapangan pekerjaan dan jangan ada yang alergi terhadap investasi. Dengan cara inilah, kata dia, lapangan pekerjaan akan terbuka sebesar-besarnya.
"Oleh sebab itu, yang menghambat investasi, semuanya harus dipangkas, baik perizinan yang lambat, berbelit-belit, apalagi ada punglinya! Hati-hati, ke depan saya pastikan akan saya kejar, saya kontrol, saya cek, dan saya hajar kalau diperlukan." kata dia.
"Tidak ada lagi hambatan-hambatan investasi karena ini adalah kunci pembuka lapangan pekerjaan," imbuh Jokowi.
Advertisement