PLN Peluas Pasokan Listrik di Maluku dan Maluku Utara

PLN targetkan sebanyak 34.105 calon pelanggan untuk di Maluku dan 33.715 calon pelanggan di Maluku Utara mendapatkan layanan listrik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 19 Jul 2019, 12:30 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 12:30 WIB
PLN melistriki desa di Kabupaten Natuna (Dok Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)
PLN melistriki desa di Kabupaten Natuna (Dok Foto: Liputan6.com/Nurseffi Dwi Wahyuni)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) berupaya untuk menghadirkan listrik di pulau terluar Indonesia, Seperti halnya yang dilakukan oleh PLN di Provinsi Maluku dan Maluku Utara. Sehingga dapat meningkatkan pemerataan kelistrikan (Rasio Elektrifikasi/RE) di kedua provinsi tersebut.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Maluku dan Maluku Utara Romantika Dwi Juni Putra mengatakan, hingga Juni 2019 RE PLN di Provinsi Maluku mencapai 87,07 persen dan Provinsi Maluku Utara mencapai 89,33 persen. Pada 2020 target desa berlistrik PLN di Provinsi Maluku sebanyak 1.174 desa dari total desa 1.241 desa atau rasio desa berlistrik PLN sebesar 94,6 persen. Sedangkan di Provinsi Maluku Utara sebanyak 1.181 desa dari total desa di provinsi maluku utara sebanyak 1.200 desa atau rasio desa berlistrik PLN sebesar 98,4 persen.

 

"Hingga saat PLN terus berupaya untuk dapat menghadirkan listrik bagi kehidupan masyarakat, diantaranya melalui program Listrik Pedesaan (LISSA)," kata Romantika, di Jakarta, Jumat (19/7/2019).

Adapun jumlah calon pelanggan di Provinsi Maluku dan Maluku Utara dengan target desa berlistrik pada 2020 tersebut yakni sebanyak 34.105 calon pelanggan untuk di Maluku dan 33.715 calon pelanggan di Maluku Utara.

Romantika menuturkan, dalam menyalurkan listrik PLN juga memperhatikan daya beli masyarakat di desa-desa terpencil masih relatif rendah, yang dapat berakibat pada hanya sekitar 10-15 persen masyarakat yang mampu untuk membayar biaya pasang baru dan pemasangan instalasi di rumah masing-masing. Tentunya potensi permasalahan ini harus disikapi melalui sinergi dari pemerintah dan berbagai pihak.

"Di samping itu, smakin mendekati RE 100 persen, desa-desa yang akan segera dilistriki tersebut terletak di pulau-pulau yang memiliki tantangan tersendiri bagi kami, khususnya terkait akses untuk mencapai pulau-pulau dan desa-desa tersebut. Namun harus diketahui juga bahwa tidak semua desa tersebut tidak berlistrik. Ada desa yang telah berlistrik namun dikelola oleh Pemerintah Daerah setempat, pihak swasta bahkan pengelolaan swadaya" jelasnya .

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tingkatkan Penjualan Listrik

Menteri BUMN Rini Soemarno mewakili Presiden Jokowi melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis di Desa Mojopurno dan Desa Cepoko.
Menteri BUMN Rini Soemarno mewakili Presiden Jokowi melakukan simbolisasi penyalaan sambung listrik gratis di Desa Mojopurno dan Desa Cepoko.

Tidak hanya itu, PLN juga terus berupaya untuk meningkatkan penjualan listrik di Maluku dan Maluku Utara, khususnya di sistem-sistem kelistrikan yang besar dan memiliki ketersediaan daya yang besar pula seperti di Ambon dan Ternate. Tentunya dengan peningkatan pada penjualan tenaga listrik, akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi.

"Meningkatnya penjualan tenaga listrik dapat berarti juga terjadi peningkatan jumlah pelanggan kami di Maluku dan Maluku Utara mulai dari golongan Rumah Tangga hingga Bisnis maupun Industri. Meningkatnya jumlah pelanggan tersebut khususnya di golongan Bisnis maupun Industri berarti kegiatan investasi di daerah ini telah menggeliat dengan dukungan pasokan listrik yang cukup", tambah Romantika.

Hingga Juni 2019 jumlah pelanggan PLN di Maluku dan Maluku Utara mencapai 601.768. Jumlah ini meningkat sekitar 2,51 persen dari jumlah pelanggan pada Januari 2019 yang mencapai 586.689 pelanggan. Adapun sebanyak 29.053 pelanggan di antaranya merupakan pelanggan Bisnis.

Peningkatan jumlah pelanggan juga selaras dengan peningkatan penjualan tenaga listrik itu sendiri.Tercatat bahwa pertumbuhan penjualan tenaga listrik di Maluku dan Maluku Utara pada semester 1 2019 ini meningkat sebesar 7,51 persen dibanding tahun sebelumnya, dimana pada Juni 2018 lalu PLN menjual sebesar 488 Giga Watt Hour (GWH) dan untuk bulan Juni 2019 ini mencapai 525 GWH sehingga terdapat peningkatan sebesar 36 GWH.

"Tentu ini tidak lepas dari upaya PLN untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan listrik dan meningkatkan kinerja operasi", tandasnya.

PLN Alirkan Listrik ke Pulau Tolonuo dan Dagasuli Halmahera Utara

Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)
Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua Barat. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)Petugas PLN memasang listrik di rumah warga di Desa Parauto, Nabire, Papua. (Vina A. Muliana/Liputan6.com)

PT PLN (Persero) mengalirkan listrik di Pulau Tolonuo dan Pulau Dagasuli, Halmahera Utara. Dengan adanya fasilitas ini, warga desa di kedua pulau tersebut bisa lebih produktif dan mendorong perkembangan ekonomi.

Manager PLN UP3 Sofifi Yusrizal mengatakan, untuk melistriki Pulau Tolonuo dengan kebutuhan 300 pelanggan, PLN menyediakan mesin berkapasitas 100 kilo Watt (kW). Sedangkan untuk di Pulau Dagasuli, PLN menyediakan mesin berkapasitas 250 kW guna melistriki 300 pelanggan di pulau tersebut.

"Dengan dilistrikinya keenam desa di Pulau Tolonuo dan Dagasuli, maka kini tersisa 17 desa dari 199 desa di Kabupaten Halmahera Utara yang segera kami listriki," kata Sofifi, di Jakarta, Selasa (25/6/2019).

Selain mengadakan mesin Pembangkit, PLN juga membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 2 kms, Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 3 kms dan 2 buah Trafo Distribusi dalam melistriki Pulau Tolonuo dan Dagasuli.

"Dengan dilistrikinya Pulau Tolonuo dan Dagasuli juga berdampak positif bagi kegiatan warga sehari-hari. Baik untuk penerangan maupun untuk kegiatan usaha. Serta mengdongkrak giat ekonomi setempat," tuturnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya