Bangun KEK Rebana, Jabar Minta Dukungan Pemerintah Pusat

Pemprov Jawa Barat meminta pemerintah mendukung penyediaan infrastruktur seperti kehadiran Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Cirebon.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Jul 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Jul 2019, 14:00 WIB
Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (Ilustrasi: kek.go.id)
Kawasan Ekonomi Khusus Indonesia (Ilustrasi: kek.go.id)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) tengah mendorong pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Segitiga Rebana (Cirebon-Subang-Kertajati). KEK Rebana bakal dibuat berbagai zona industri yang berorientasi ekspor dan punya daya saing. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana mengatakan pihaknya membutuhkan dukungan pemerintah pusat dalam membangun KEK Rebana. Dukungan yang paling dibutuhkan yakni infrastruktur pendukung konektivitas.

Dukungan infrastruktur kata dia sudah ada seperti kehadiran Pelabuhan Patimban, Bandara Kertajati, dan Pelabuhan Cirebon. Ini menjadi modal pengembangan KEK Rebana ke depan.

"Kita punya kekuatan penting di situ ada Patimban yang sekarang on progres, 2020 mudah-mudahan bisa launching. Kemudian Kertajati sudah, kemudian pelabuhan Cirebon ada itu adalah salah satu daya dukung dari konektivitas termasuk Cisumdawu," kata dia, dalam gelaran 'IBEF 2019', di JCC, Jakarta, Jumat (19/7).

Karena itu dia pun mengharapkan pemerintah dapat mendukung percepatan pembangunan tol Cisumdawu. Sebab memiliki kontribusi penting bagi Kawasan Ekonomi Khusus Rebana.

"Saya mohon (pemerintah pusat) bisa mendorong Cisumdawu rada susah untuk perwujudannya. Jadi memang harus putar dulu ke Cipali," ujar dia.

Jika KEK Rebana rampung, jelas dia, akan memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi terutama di wilayah timur Provinsi Jabar. Kawasan Ekonomi Khusus Rebana nantinya diarah menjadi rumah bagi industri di wilayah Jawa Barat.

"Jawa Barat ke timur Akan lebih berkembang dalam rangka mempercepat supaya pertumbuhan ekonomi di Timur bisa lebih meningkat," urai dia.

"Kita ingin coba, karena teman-teman di Jakarta sekarang mengkonsumsi air dari Citarum, dan mungkin tingkat polusi sudah sangat tinggi, industri tekstil akan kita coba dirikan di kawasan timur. Itu kawasan industri Rebana," tandasnya.   

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Seluruh Infrastruktur Penunjang KEK di Kota Bitung Segera Dibenahi

Presiden Jokowi
Jokowi saat kunjungan kerjanya ke Bitung sekaligus melihat perkembangan lokasi KEK.

Wali Kota Bitung Maximiliaan J Lomban menyambut kedatangan Presiden Jokowi dalam rangka kunjungan kerja, Jumat (5/7). Kedatangan itu sekaligus untuk melihat perkembangan kota Bitung mulai dari Pelabuhan Samudera, Pelabuhan Feri dan lokasi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Dihadapan Jokowi, Lomban memaparkan keberadaan kota Bitung mulai dari letak Geografis yang sangat strategis di bibir Pasifik. Lokasi itu dijelaskannya memudahkan akses ke Filipina, Jepang, Korea dan negara tetangga lainnya.

"Potensi-potensi Kota Bitung dapat dimaksimalkan untuk memberikan kontribusi tambahan devisa bagi Indonesia baik dari sisi pariwisata maupun perikanan," ujar Lomban

Selain Jokowi, hadir juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Hukum HAM Yasona Laoly, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Menteri Sekretaris Negara Pramono Anung, Gubernur Sulut Olly Dondokambey.

Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, pengembangan Pelabuhan Bitung yang mendukung akses KEK akan dimulai Oktober tahun ini. Menurutnya pemerintah masih terus menyiapkan infrastruktur untuk mendukung KEK, seperti jalan tol, dermaga, hingga jembatan.

"Begitu fasilitas-fasilitas pendukungnya siap maka KEK-nya kerja, banyak yang ingin masuk ke sini, ini ujung yang dekat dengan Filipina, dekat dengan Asia bagian timur. Ini ada kekuatan yang bisa dipakai di sini baik untuk mengekspor maupun mengimpor barang-barang tertentu," katanya.

Jokowi juga menyampaikan akan segera membenahi infrastruktur pelabuhan feri untuk menunjang penyeberangan antar pulau di wilayah Timur.

"Tahun depan kami mulai memperlebar dermaga pelabuhan, mengingat pelabuhan feri adalah salah satu sarana penting untuk menghubungkan Kota Bitung dengan wilayah kepulauan di wilayah Timur," jelasnya. 

Jokowi Bertekad Majukan Kawasan Ekonomi Tanjung Pulisan

Jokowi Gelar Ratas Persiapan OOC 2018
Presiden Joko Widodo saat memimpin rapat terbatas di Istana Bogor, Senin (22/10).Ratas tersebut membahas persiapan OOC (Our Ocean Conference 2018) yang akan di selenggarakan di Bali. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekakan, pentingnya sinergitas guna pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Tanjung Pulisan untuk memajukan pariwisata dan perekonomian setempat.

Hal ini disampaikan Jokowi saat meninjau rencana pengembangan kawasan pariwisata yang terletak di KEK Tanjung Pulisan, Likupang, Kabupaten Minahasa Utara, Kamis, (4/7/2019).

"Kita ini turisnya yang mau ke sini itu banyak dan akan (semakin) banyak kalau kita siap. Oleh sebab itu, perlu kerja yang terintegrasi antara pemerintah daerah baik kota, provinsi, kabupaten, dan pusat. Harus sambung semua," ujar Jokowi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/7/2019). 

Menurut Jokowi, masih banyak persoalan di KEK Tanjung Pulisan yang perlu kebijakan cepat dan membutuhkan koordinasi antara berbagai pihak untuk segera diselesaikan.

Maka dari itu, dalam kunjungannya kali ini, Jokowi hendak memastikan bahwa semua kendala dapat teratasi cepat.

"Ini mau kita selesaikan biar investasi itu langsung datang. Kalau enggak rampung-rampung, payung hukumnya enggak selesai-selesai, ya enggak akan mulai-mulai," tutur Jokowi.

Menurut Jokowi, bantuan dari Pemerintah pusat, telah digelontorkan seperti perluasan terminal bandara Sam Ratulangi di Manado, pelebaran jalan menuju lokasi wisata, dan pembangunan jalan tol yang akan memudahkan wisatawan menuju lokasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya