Liputan6.com, Jakarta - Seminggu setelah merilis laporan pendapatan kuartal II 2019 yang suram, saham perusahaan media Amerika, Netflix, turun hampir 20 persen dengan kerugian pasar hingga USD 26 miliar alias Rp 364 triliun (asumsi kurs USD 1 sama dengan Rp 14.000).
Penurunan harga saham tersebut membuat kekayaan bersih pendiri Netflix, Reed Hastings turun USD 850 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun menjadi USD 3,4 miliar dari USD 4,25 miliar.
Dikutip dari Forbes, Jumat (26/7/2019), Hastings memiliki sekitar 2,5 persen saham Netflix.
Advertisement
Baca Juga
Sementara, dalam periode 1 Januari hingga 17 Juli, saham perusahaan naik 35 persen. Jumlah pelanggan di Amerika turun 126 ribu dibandingkan dengan ekspektasi perusahaan sebesar 300 ribu.
Secara global, jumlah pelanggan Netflix tercatat bertambah sebesar 2,7 juta, jauh dari ekspektasi awal sebesar 5 juta.
"Pelanggan di seluruh dunia akan berpindah dari televisi linear ke hiburan internet," demikian laporan perusahaan.
Punya 150 Juta Pelanggan
Sementara, jumlah pelanggan berbayar di seluruh dunia hingga saat ini berada di angka 150 juta.
Netflix diketahui memiliki konten orisinil yang laris di pasar dunia, sebut saja The Stranger Things, 13 Reasons Why dan Orange is the New Black.
Perusahaan didirikan oleh Reed Hastings dan Marc Randolph di tahun 1997 (Marc keluar tahun 2004), yang awalnya berkutat di bisnis rental DVD sebelum fokus ke layanan streaming video.
Advertisement