Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup di zona positif pada perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta). Saham Netflix mendorong indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq Composite bergerak di zona hijau. Sedangkan saham Johnson & Johnson menahan penguatan Dow Jones.
Mengutip Reuters, Rabu (24/1/2018), Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 3,79 poin atau 0,01 persen menjadi 26.210,81. S&P 500 menguat 6,17 poin atau 0,22 persen menjadi 2.839,14. Sedangkan Nasdaq Composite menambah 52,26 poin atau 0,71 persen menjadi 7.460,29.
Saham Netflix menyentuh level tertinggi di US$ 257,71 dalam perdagangan intraday dan akhirnya ditutup di angka US$ 250,29 atau menguat hampir 10 persen. Shaam perusahaan yang menyediakan layanan teknologi ini mampu menembus kapitalisasi pasar US$ 100 miliar.
Advertisement
Baca Juga
Pendorong kenaikan saham Netflix ini karena kinerja perusahaan yang sangat baik ada akhir 2017 lalu. Pelopor video streaming ini mampu menembus target para pelaku pasar dalam mengumpulkan pelanggan baru di kuartal IV kemarin.
Saham lain yang dikenal sebagai bagian dari grup FAANG yaitu Facebook, Apple, Amazon dan Google yang menjadi Alphabet juga bergerak lebih tinggi.
"Ekonomi dunia berjalan dengan baik. Begitu pula dengan Wall Street mampu mencetak rekor baru dengan baik," jelas analis The Leuthold Group di Minneapolis, Jim Paulsen.
Ia pun melanjutkan, karena reli terus dicetak, maka tantangan pasar saham di Amerika Serikat (AS) semakin tinggi. "Jika terkoreksi pasti akan tinggi," lanjut dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dow Jones Tertekan
Saham Johnson & Johnson turun 4,26 persen, terseret oleh kenaikan biaya sebesar US$ 13,6 miliar terkait dengan undang-undang pajak AS yang baru dan keputusan pengadilan tentang hak paten.
Procter & Gamble juga turun 3,09 persen karena investor fokus pada penurunan margin kotor pada produsen barang konsumen terbesar di dunia.
Penurunan kedua saham tersebut menyeret indeks acuan Dow Jones ke zona merah.
Advertisement