Sri Mulyani: Masih Banyak Pengusaha Mangkir Bayar Pajak

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pengusaha di Indonesia masih ada yang masuk dalam kategori kelas merah.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2019, 14:14 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 14:14 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pengusaha di Indonesia masih ada yang masuk dalam kategori kelas merah.

Kelas merah yang dimaksud adalah melakukan pengindaran pembayaran pajak yang seharusnya disetorkan kepada negara.

"Namun harus di akui di republik ini ada juga segmen masyarakat yang memang kelas merah. Yang memang itu kadang kadang melakukan penghindaran," ujar Sri Mulyani saat memberi paparan dalam Seminar Astra di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dalam mendorong masyarakat kelas merah menjadi taat pajak, pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai terus melakukan pendekatan agar masyarakat dan perusahaan lebih terbuka. Sehingga dalam pembayaran pajak antara petugas dan wajib pajak lebih baik.

"Jadi bagaimana menangani yang seperti ini? Pengawasan dan enforcement kita lakukan melalui Ditjen pajak dan Beacukai. Let the move, atau bahasanya suruh mereka hijrah dari tidak baik menjadi baik. Kamu bantu biar menjadi formal. Kalau tidak formal ya begitu, kadang-kadang kalau kita jadi Tom and Jerry," jelas Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Reputasi Astra

Astra Internasional
(Foto: Istimewa)

Untuk Astra Grup, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut mengatakan, tidak akan melakukan penipuan pajak. Sebab, perusahaan tersebut memiliki reputasi yang harus dijaga.

"Kami percaya Astra tidak akan melakukan sesuatu yang jelek. Karena reputasi anda lebih penting daripada melakukan penipuan apalagi kecil-kecilan. Dan saya tentunya berharap seliruh perusahaan di Indonesia punya definity value seperti itu," jelas Sri Mulyani.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Curhatan Sri Mulyani Sulitnya Tarik Pajak

Sri Mulyani Letakkan Batu Pertama Pembangunan Indonesia Financial Center
Menkeu Sri Mulyani memberi sambutan saat seremonial pembangunan Kantor Pusat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Jakarta, Selasa (2/4). Gedung Indonesia Financial Center diperuntukkan bagi OJK dan Kementerian Keuangan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi salah satu pembicara dalam acara seminar Astra terkait Ekonomi Makro 2019.

Dalam kesempatan itu, dia banyak menjelaskan mengenai kondisi ekonomi terkini baik dari pendapatan negara dan juga belanja yang disalurkan untuk pemerataan kesejahteraan serta pengurangan kemiskinan.

Sri Mulyani mengatakan, pemerintah melakukan berbagai strategi agar seluruh uang negara diterima dan kemudian disalurkan dengan baik. Dari sisi penerimaan pajak, pemerintah harus mempertimbangkan segala hal agar pemungutan pajak adil bagi semua pihak dan tidak menimbulkan ketakutan.

"Kita sedang membuat bagaimana penerimaan meningkat tanpa membuat investasi tertekan, bagaimana penerimaan pajak meningkat muncul aspek keadilan. Bagaimana pajak meningkat tanpa menciptakan ketakutan," ujarnya di Menara Astra, Jakarta, Kamis (25/7/2019).

Dia melanjutkan, Kementerian Keuangan khususnya selalu melakukan terobosan baru agar cara-cara penarikan pajak semakin mudah bagi wajib pajak.

Selain itu, pihaknya juga membuat cara penarikan pajak yang lebih transparan salah satunya melakukan sistem online melalui e-form.

"Kalau kita datang kepada para wajib pajak dan mereka mengatakan anda belum bayar pajak, avidance (bukti) nya itu kredibel. Bukan seseorang yang random toba tiba staf pajak datang terus bilang 'bu kayaknya kurang bayar pajak, apa alasannya ya nggak perlu alasan pokoknya kurang aja'. Nah itu yang coba kita e-form terus menerus melalui proses internal terutama Ditjen Pajak," jelas Sri Mulyani.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya