Sri Mulyani Optimistis Konsumsi dan Investasi di Semester II 2019 Meningkat

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis konsumsi dan investasi bakal lebih baik pada semester II 2019.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Agu 2019, 19:16 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2019, 19:16 WIB
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali
Sri Mulyani pada rangkaian Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali. Dok: am2018bali.go.id

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis konsumsi dan investasi akan meningkat pada semester II-2019. Investasi yang sempat mengalami tekanan tahun lalu diprediksi akan terus naik karena kondisi dalam negeri yang semakin positif.

"Kita berharap dengan adanya momentum di kuartal II ini, dengan inflasi tetap baik, stabilitas terjaga dan bahkan dengan adanya ruang dengan the Fed yang nurunin suku bunga maka confident terutama consumer dan investor akan meningkat," ujarnya di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Kondisi dalam negeri dan pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat akan memberi angin segar bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Di domestik faktornya sendiri kita melihat ada momentum yang positif. Dan sekarang dengan adanya lingkungan global juga memberikan positif support terhadap itu. Jadi kita harap di semester kedua nanti momentum ini bisa membawa dampak positif," jelasnya.

Dia menambahkan, strategi lain membuat investasi naik adalah dengan memaksimalkan peran swasta dan BUMN. Kedua sektor ini harus seimbang dalam menggarap bisnis agar investasi melaju lebih kencang.

"Jadi sekarang ini adalah suatu proses yang cukup natural. Keseimbangan dan juga peranan diantara private dan BUMN itu saya rasa akan terus bisa kita dorong," pungkas Sri Mulyani.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Realisasi Investasi Kuartal II 2019 Capai Rp 200,5 Triliun

Menkominfo, Kepala BKPM dan Ketua Dewan Komisioner OJK Diskusi Investasi Unicorn
Kepala BKPM Thomas Lembong saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta, Selasa (26/2). Sejalan dengan hal tersebut pemerintah juga berusaha untuk menarik dan memfasilitasi para investor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal II 2019 mencapai Rp 200,5 triliun. Angka ini naik 13,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun tahun lalu sebesar Rp 175,3 triliun.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, capaian tersebut terdiri atas realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 95,6 triliun dan penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp 107,9 triliun.

Jika dibandingkan dengan realisasi kuartal I 2019 lalu, ada kenaikan sekitar 2,6 persen. Melihat angka tersebut, BKPM melihat adanya peluang peningkatan realisasi investasi setelah semester I 2019.

Mantan Menteri Perdagangan ini bahkan optimis jika realisasi investasi selama full year akan kembali ke angka double digit. Hal tersebut didukung kondisi politik dalam negeri yang semakin stabil setelah setelah penetapan Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024.

"Saya tetap mempertahankan prediksi investasi full year akan kembali di double digit,” kata dia, di Kantor Pusat BKPM, Jakarta, Selasa (30/7).

 

Daerah Investasi Terbesar

20151026-BKPM Luncurkan Layanan Investasi 3 Jam-Jakarta
Sejumlah konsumen menunggu di kantor BKPM, Jakarta, Senin (26/10/2015). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) merupakan komitmen pemerintah demi memberikan pelayanan prima dan cepat kepada investor. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selama kuartal II 2019, terdapat lima daerah dengan realisasi investasi terbesar. Pertama Jawa Barat sebesar Rp 31,4 triliun atau naik 15,6 persen. Diikuti DKI Jakarta yang mencapai Rp 29,8 triliun atau naik 14,9 persen.

Selanjutnya Jawa Timur dan Jawa Tengah dengan realisasi investasi masing-masing Rp 19,4 triliun naik 9,7 persen dan Rp 14,7 triliun naik 7,4 persen. Kemudian yang terakhir adalah Banten dengan Rp 12,1 triliun naik 6 persen.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya