Investasi Asing di China Mampu Dongkrak Pendapatan hingga 20 Kali Lipat

Indonesia sendiri sudah mulai terbuka dengan aliran modal asing walau belum secepat negara tetangga.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Agu 2019, 14:12 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 14:12 WIB
Menkominfo, Kepala BKPM dan Ketua Dewan Komisioner OJK Diskusi Investasi Unicorn
Kepala BKPM Thomas Lembong saat diskusi FMB 9 bertajuk 'Investasi Unicorn untuk Siapa?', Jakarta, Selasa (26/2). Sejalan dengan hal tersebut pemerintah juga berusaha untuk menarik dan memfasilitasi para investor. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong mengatakan, semua negara yang bertrasformasi dari ekonomi agraris menjadi ekonomi industri atau manufaktur berawal dari membuka diri dari penanaman modal asing. Salah satunya adalah China.

Negara Tirai Bambu berhasil meningkatkan pendapatan 20 kali lipat berkat masuknya investasi asing. Awalnya pendapatan negara negara tersebut hanya USD 0,5 triliun lalu dalam 20 tahun meningkat menjadi USD 13 triliun.

"Saya kira Pak Wakil Presiden memberi contoh China. Dalam 20 tahun dia bisa menumbuhkan ekonominya 20 kali lipat dari USD 0,5 triliun per tahun jadi USD 13 triliun per tahun. Dan itu diawali dengan arus modal asing masuk yang luar biasa yang dasyat," ujar Lembong di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Lembong melanjutkan, China 20 tahun lalu sangat kental dengan pelibatan pengusaha dalam negeri untuk pembangunan. Namun, seiring bergantinya pemerintahan negara itupun melakukan banyak transformasi.

"Waktu itu ekonomi Tiongkok yang sangat tertutup dari modal asing menjadi mulai terbuka," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Indonesia Baru Mulai

Thomas Lembong Paparkan Kebijakan Pemerintah di Market Outlook 2019
Kepala BKPM Thomas T Lembong (kiri) saat membuka Market Outlook 2019 di Jakarta, Rabu (5/12). Bank Mandiri memiliki nilai aset finansial yang dikelola (AUM) mencapai lebih dari Rp 170 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indonesia sendiri, kata Mantan Menteri Perdagangan itu, sudah mulai terbuka dengan aliran modal asing walau belum secepat negara tetangga.

Dalam 4,5 tahun terakhir berbagai kebijakan dan upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk menggaet pemodal asing masuk ke Indonesia.

"Tentunya kita mendorong keras untuk membuka lebih banyak sektor di perekonomian Indonesia lebih terbuka di internasional dan saya kita 4,5 tahun terakhir banyak kemajuan. Namun, tadi Pak Wapres beri banchmarking. Saya cuma ingin memperlihatkan keterbukaan ekonomi kita dibanding negara-negara tetangga," jelasnya.

 

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya