Prospek Ekonomi Cerah, Modal Asing Terus Mengalir ke Indonesia

Dengan masuknya aliran modal asing tersebut maka diperkirakan neraca pembayaran akan tetap terjaga.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jul 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2019, 17:00 WIB
IHSG Berakhir Bertahan di Zona Hijau
Petugas menata tumpukan uang kertas di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Kamis (6/7). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada sesi I perdagangan hari ini masih tumbang di kisaran level Rp13.380/USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk ke Indonesia hingga minggu keempat Juli 2019 telah mencapai Rp 192,5 triliun. Adapun aliran modal asing yang masuk ke Indonesia terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 119,3 triliun dan pasar saham sebesar Rp 72,2 triliun.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, aliran modal asing tersebut masuk didorong oleh prospek perekonomian nasional yang makin baik dan daya tarik investasi.

"Hingga minggu keempat atau 25 Juli aliran modal asing yang masuk ke Indonesia sebesar Rp 192,5 triliun. Hal ini mengkonfrimasi aliran modal asing ke dalam portofolio masih positif menunjukan kepercayaan investor," kata dia, di Mesjid Kompleks Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/7/2019).

Dia menjelaskan, dengan masuknya aliran modal asing tersebut maka diperkirakan neraca pembayaran akan tetap terjaga, sehingga mampu menopang stabilitas eksternal Indonesia.

Selain itu, aliran modal asing yang masuk ke Indonesia akan mendorong kinerja neraca pembayaran Indonesia pada kuartal II 2019.

"Hal ini juga menunjukkan aliran modal asing masuk ke Indonesia khususnya dalam bentuk portofolio akan menambah surplus neraca modal dan pembayaran, sehingga akan mendukung stabilitas eksternal ekonomi Indonesia,” tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Sri Mulyani Harap Aliran Modal Asing ke Indonesia Tak Cuma Mampir Sebentar

Persiapan Uang Tunai Bi
Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yakin aliran modal asing masuk ke Indonesia masih cukup deras hingga akhir 2019. Indonesia memiliki daya tarik sendiri untuk menarik masuk aliran modal asing tersebut seperti pertumbuhan ekonomi nasional yang relatif tinggi dan stabil.

"Kita berharap capital inflow akan masuk ke Indonesia secara permanen," kata Sri Mulyani saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, pada Kamis 4 Juli 2019).

Sri Mulyani menambahkan dari sisi kebijakan makro dan fiskal selama ini diterapkan pemerintah juga cukup baik sejauh ini. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang baik dan iklim investasi yang baik pula maka dengan sendirinya akan memberikan daya tarik terhadap investor asing. 

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mencatat jumlah arus modal asing yang masuk Indonesia masih cukup besar. Modal asing masuk melalui baik melalui SBN (Surat Berharga Negara) maupun saham.

Deputi Gubernur BI, Dody Budi Waluyo, mengatakan per 27 Juni atau year to date, tercatat jumlah modal asing yang masuk mencapai Rp 154 triliun.

"Paling tidak inflow sampai dengan year to date sampai 27 Juni itu jumlahnya sekitar Rp 154 triliun," kata dia, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/6).

Angka tersebut, jelas Dody terdiri atas modal asing yang masuk lewat SBN sebesar Rp 90 triliun. Sisanya sebesar Rp 60 triliun, masuk lewat saham.

"Terdiri masuk melalui SBN dan melalui saham. Dua instrumen yang paling besar membawa inflow ke perekonomian," ungkapnya

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya