Top 3: Lowongan Kerja Anak Usaha KAI

Berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 8 September 2019.

oleh Arthur Gideon diperbarui 08 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 08 Sep 2019, 08:00 WIB
Lowongan Pekerjaan
Ilustrasi Foto Lowongan Kerja (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu PT Reska Multi Usaha atau disebut Reska kembali membuka lowongan kerja. Kandidat yang terpilih berkerja di lingkungan PT Reska Multi Usaha ini akan ditempatkan di Branch Office 1 Jakarta.

Artikel mengenai adanya lowongan kerja di anak usaha PT KAI ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.

Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Minggu 8 September 2019:

1. Cek di Sini! Anak Usaha PT KAI Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA

Anda lulusan SMA/sederajat yang lagi cari kerja? Kabar baik bagi Anda, lantaran salah satu anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero), yaitu PT Reska Multi Usaha atau disebut Reska kembali membuka lowongan kerja terbaru.

Kali ini, anak perusahaan PT KAI yang berdiri pada tahun 2003 serta mengelola KRL Jabodetabek dan sekitarnya ini, membuka lowongan kerja untuk dua posisi sekaligus. Pendaftaran lowongan kerja dibuka hingga 9 September 2019.

Nantinya, kandidat yang terpilih berkerja di lingkungan PT Reska Multi Usaha ini akan ditempatkan di Branch Office 1 Jakarta.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

2. Kemenkeu Akui Insentif Tak Cukup Tarik Investor Masuk ke RI

Seminar Reformasi Pajak
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Suahasil Nazara saat Seminar Reformasi Pajak di Jakarta, Senin (30/10). Seminar ini mengupas isu-isu yang mewarnai kelanjutan proses reformasi di bidang perpajakan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara mengatakan, insentif tak cukup menarik investor untuk masuk ke Indonesia. Sebab, masih ada berbagai elemen lain yang menjadi pertimbangan untuk menanamkan modal.

"Jadi bukan hanya sekedar insentif pajak saja. Kalau kami di Kemenkeu kita bicara pajak dan insentif pajak kita kasih. Tetapi diingatkan, kasih itu sendirian saja belum tentu orang akan berduyun-duyun masuk," ujarnya.

Menurutnya, ada beberapa pertimbangan investor sebelum membawa modal ke suatu negara. Pertama, terkait kemudahan berbisnis dan juga elemen pendukung seperti ketersediaan infrastruktur.

Simak artikel selengkapnya di sini

 

3. Pernyataan Gubernur The Fed Seret Harga Emas Turun 1 Persen

20151109-Ilustrasi-Logam-Mulia
Ilustrasi Logam Mulia (iStockphoto)

Harga emas turun 1 persen pada perdagangan Jumat karena pernyataan yang optimistis dari Ketua Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell. Pernyataan dari orang tertinggi di The Fed ini mengimbangi laporan pendapatan di luar pertanian AS yang lebih lemah dari perkiraan.

Dengan penurunan pada perdagangan Jumat ini, harga emas mengalami kerugian mingguan kedua berturut-turut.

Laporan ketenagakerjaan bulanan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan pertumbuhan pekerjaan melambat lebih dari yang diharapkan pada Agustus. Perekrutan di sektor ritel juga mengalami penurunan selama tujuh bulan.

Simak artikel selengkapnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya