Bandara Kertajati Diusulkan Ganti Nama Jadi BJ Habibie, Ini Syaratnya

Kementerian Perhubungan mengungkapkan sejumlah prosedur yang harus dilalui dalam penggantian nama bandara

oleh Bawono Yadika diperbarui 17 Sep 2019, 11:15 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2019, 11:15 WIB
Bandara Kertajati
Bandara Kertajati. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan tanggapan terkait usulan penggantian nama Bandar Udara (Bandara) Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie.

Wacana ini muncul ketika warganet mengusulkan Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie sebagai bentuk penghormatan kepada Presiden RI ke-3 itu. Apalagi, mengingat jasa BJ Habibie dalam memajukan dirgantara Indonesia.

"Sesuai dengan prosedur, nama diusulkan oleh Pemda dan disetujui oleh DPRD. Sejauh itu disetujui maka kita akan kondisikan," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/9/2019).

Namun, Menhub menegaskan bahwa belum ada usulan dari Pemerintah Daerah (Pemda) terkait wacana penggantian nama bandara ini. Prosesnya pun akan sangat bergantung di DPRD sendiri.

"Prosesnya tergantung di DPRD. Kalau di tempat kita seminggu selesai," kata dia.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sinyal positif atas usulan masyarakat yang ingin mengubah nama Bandara Kertajati menjadi Bandara BJ Habibie.

"Saya sudah dengar dan memang sejalan dengan apa yang saya pikirkan," papar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bandara Kertajati Mulai Ramai, Pertamina Siap Penuhi Konsumsi Avtur

PT Pertamina (Persero) Marekting Operation Region (MOR) VII memastikan stok dan distribusi avtur sangat aman dan lancar.
PT Pertamina (Persero) Marekting Operation Region (MOR) VII memastikan stok dan distribusi avtur sangat aman dan lancar.

PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region III mencatat, kebutuhan avtur Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati dalam dua bulan terakhir semakin meningkat.

General Manager Pertamina Marketing Operation Region III Tengku Fernanda mengatakan, Pertamina terus mendukung kebutuhan Avtur di BIJB dan telah menyiapkan fasilitas pendukung Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) untuk memenuhi kebutuhan maskapai.

Sejak dipindahkannya penerbangan reguler dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati, terjadi peningkatan jadwal penerbangan hingga 70 persen. Hal tersebut berimbas pada pasokan Avtur bagi penerbangan di Kertajati, dimana saat ini rata-rata suplai hingga 70 Kiloliter (KL) per hari.

"Kami upayakan semaksimal mungkin, dimana pasokan Avtur dari Terminal BBM Balongan dibawa ke DPPU menggunakan mobil tangki khusus Avtur, yakni bridger berkapasitas 24 KL. Selanjutnya, Avtur ditampung dalam 4 unit tangki modular berkapasitas masing-masing 20 KL, dan kemudian diisikan menggunakan mobil tangki khusus untuk mengisi ke pesawat atau disebut mobil tangki refueler," kata Fernanda, di Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Fernanda menyatakan, jika dihitung secara volume, suplai Avtur ke BIJB masih relatif kecil, maksimal 70 KL per hari atau sekitar 1,4 persen dibandingkan total pasokan di Bandara Soekarno Hatta.

"Namun yang patut digarisbawahi bahwa seberapapun kebutuhannya kami upayakan untuk dapat mendukung BIJB, agar dapat tumbuh dan terus berkembang sehingga menjadi Bandara penyangga di Jawa Barat," tambahnya.


12 Jadwal Penerbangan

Penyaluran Avtur di Bandara Kertajati Menurun, Kok Bisa?
Petugas DPPU Kertajati saat mengisi bahan bakar avtur yang parkir di apron Bandara Kertajati Majalengka. Foto (Liputan6.com / Panji Prayitno)

Sejak dibuka sebagai bandara reguler, saat ini BIJB melayani sekitas 12 jadwal penerbangan per hari, dengan berbagai kota tujuan di luar Pulau Jawa. Adapun dua maskapai yang telah beroperasi rutin yakni Lion Air dan Air Asia.

"Bandara Kertajati akan menjadi salah satu bandara terbesar di Indonesia. Menyambut hal tersebut, kami juga telah menyiapkan peningkatan layanan dan fasilitas DPPU, dimana salah satunya untuk mengantisipasi penerbangan untuk umroh yang akan dilakukan dalam waktu dekat," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya