Kalimantan Rawan Kebakaran Hutan, Ibu Kota Baru Bakal Penuh Asap?

Secara umum Kalimantan lebih aman dari ancaman bencana alam, tapi di pulau tersebut rawan terjadi kebakaran hutan.

oleh Liputan6.com diperbarui 19 Sep 2019, 20:12 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2019, 20:12 WIB
Terpapar Kabut Asap, Belasan Orangutan di Nyaru Menteng Terserang ISPA
Gambar udara menunjukkan kebakaran gambut di dekat pusat rehabilitasi orangutan Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah, Selasa (17/9/2019). Dekatnya lokasi sekolah hutan dengan titik kebakaran diduga menjadi penyebab belasan orangutan mengalami ISPA. (Handout/Borneo Orangutan Survival Foundation/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas Rudy Supriadi Prawiradinata menegaskan, bahwa pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap masalah kebakaran hutan di wilayah Kalimantan. Sebab Kalimantan, khususnya Kalimantan Timur akan menjadi lokasi ibu kota baru.

Dia mengatakan meskipun secara umum Kalimantan lebih aman dari ancaman bencana alam seperti gempa, tapi harus diakui bahwa di pulau tersebut rawan terjadi kebakaran hutan.

"Memang bencana alam yang sering terjadi di Kalimantan adalah kebakaran hutan," kata dia, di Jakarta, Kamis (19/9).

Meskipun belum memberikan penjelasan terperinci terkait langkah-langkah penanganan, Rudi memastikan pemerintah akan bekerja ekstra keras dalam upaya menekan kebakaran hutan di Kalimantan. Apalagi Kalimantan akan menjadi lokasi ibu kota negara.

"Masalah kebakaran hutan, tentunya kita akan tangani. Tentu dengan tidak biasa-biasa jadi sebagai ibu kota negara. Sekarang memang belum ya," ujar dia.

Sejauh ini, lanjut dia, upaya mengatasi kebakaran hutan di Kalimantan pun terus dilakukan pemerintah. "Data dari KLHK dalam lima tahun hot spot turun sangat signifikan. Artinya kalau kita mau (mengatasi kebakaran hutan) bisa kok," jelasnya.

Dia menambahkan, pembangunan ibu kota baru akan diikuti dengan upaya perbaikan lingkungan dan kawasan hutan di Kalimantan. "Kita sudah diskusi dengan KLHK dan ATR/BPN. Mereka lagi survei, dan mereka sudah berikan mana nanti hutan yang harus diperbaiki, mana yang harus dijaga," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Singapura Minat Investasi di Ibu Kota Baru

Mencari Ibu Kota Baru Pengganti Jakarta
Pemandangan gedung bertingkat di Jakarta, Selasa (30/4/2019). Pemerintah berencana memindahkan ibu kota dari Jakarta lantaran Pulau Jawa dinilai sudah terlalu padat penduduk. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Chan Chun Sing, menghadiri Pertemuan Tingkat Menteri (Ministerial Meeting) dalam hal kerja sama ekonomi bilateral antara Indonesia dan Singapura. Dalam kesempatan tersebut, dia menyebut Singapura siap berinvestasi di ibu kota baru, Kalimantan Timur.

"Kami juga menyambut gembira rencana pemindahan ibu kota ke Kalimantan Timur, sehingga ini dapat juga membuka kesempatan bagi perusahaan Singapura untuk berinvestasi ke sana, misalnya dalam hal sustainable management," ujarnya di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (16/9/2019).

Selain kerja sama di ibu kota baru, Singapura juga berminat investasi di Batam, Bintan dan Karimun. "Kami tertarik dengan (potensi bisnis di) Batam, Bintan, dan Karimun, misalnya untuk pariwisata, transportasi (bandara internasional), dan industri (elektronik)," jelasnya. 

Dia menjelaskan, dengan kerja sama ekonomi bilateral ini, kedua negara bisa menciptakan kesempatan yang lebih luas untuk bisnis masing-masing. Lalu, menciptakan upaya kerja sama bagaimana membantu menarik investor lainnya dari seluruh dunia.

Turut hadir dalam acara ini antara lain Menteri Perekonomian Darmin Nasution, Deputi Bidang Koordinasi Kerjasama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian Rizal Affandi Lukman, Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo.

Kemudian, Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar, Permanent Secretary Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura Gabriel Lim, serta para anggota delegasi dari Indonesia dan Singapura.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya