Banyak Proyek, Rasio Utang Waskita Karya Tetap Aman

Waskita Karya tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 24 Sep 2019, 10:20 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 10:20 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk saat ini tengah menyelesaikan beberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan skema Turnkey, dimana pembayaran akan diperoleh Perseroan setelah proyek selesai dikerjakan.

Adapun proyek-proyek tersebut terdiri dari Tol Trans Jawa, Tol Trans Sumatera, Transmisi Listrik di Sumatera, dan LRT Sumatera Selatan.

Selain itu, Perseroan juga melakukan pengembangan bisnis berupa investasi pada 18 ruas jalan tol di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Aktivitas tersebut membutuhkan pendanaan yang cukup besar.

“Total pinjaman Waskita saat ini digunakan untuk mendukung pengembangan bisnis Perseroan. Sedangkan posisi gearing ratio Perseroan per Juni 2019 sebesar 2,68x masih berada di bawah ambang batas (covenant) sebesar 3,00x. Kami yakin dapat menjaga rasio ini ke 2.3x di akhir tahun 2019," tegas Haris Gunawan selaku Direktur Keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dalam keterangannya, Selasa (24/9/2019).

Waskita Karya akan menerima arus kas masuk sebesar Rp 40 triliun selama tahun 2019. Angka tersebut terdiri atas pembayaran proyek turnkey Rp26 triliun yang selesai di tahun 2019 dan Rp14 triliun dari proyek konvensional dengan skema progress payment.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penerimaan Pembayaran

Ditinggal Mudik Pekerja, Pembangunan Infrastruktur Dihentikan Sementara
Suasana sepi terlihat di proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek lintas pelayanan dua rute Cawang-Dukuh Atas di kawasan Kuningan, Jakarta, Senin (18/6). Seluruh proyek infrastruktur masih ditinggal mudik para pekerja. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sampai dengan saat ini Perseroan sudah menerima pembayaran sebesar Rp13,1 triliun yaitu Rp3,4 triliun dari proyek turnkey dan Rp9,7 triliun dari proyek konvensional.

Diantaranya peneriman dari proyek LRT Sumatera Selatan sebesar Rp2,3 triliun pada awal September 2019. Nilai tersebut di atas belum termasuk rencana penerimaan pengembalian dana talangan tanah dari LMAN.

Kas masuk ini akan digunakan untuk mendukung aktivitas operasional perusahaan juga untuk meningkatkan kapasitas pendanaan dan menurunkan posisi hutang Perseroan.


Waskita Karya Terbitkan Global Bond di Semester II 2019 Senilai Rp 3 Triliun

20151113-Ilustrasi Investasi
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Memasuki semester II 2019, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) menyiapkan sejumlah strategi agar kinerja perseroan semakin bagus.

Waskita akan menerbitkan surat utang atau obligasi (global bond) senilai USD210 juta atau maksimal Rp3 triliun, dengan tenor 7 hingga 10 tahun, yang akan digunakan Waskita untuk refinancing. 

Director of Finance PT Waskita Karya (Persero), Haris Gunawan menjelaskan opsi global bond akan tetap melihat perkembangan pasar. Adapun untuk emisi (underwriter), saat ini masih dalam pembahasan. 

“Kami mengikuti pemerintah dengan floating rate plus spread dan tetap tergantung situasi capital market," ujar Haris dalam keterangannya, Senin (5/8/2019).

Ditegaskan Haris, penerbitan obligasi sambil mencari risiko yang paling rendah, terutama dari sisi cost. Juga dengan melihat faktor tenor, underlying dan lain-lain.

Dalam mencari dana, Waskita Karya juga mempertimbangkan beberapa skema lain di luar obligasi. Pada semester II, Waskita juga akan melakukan divestasi saham pada dua ruas tol yang dikelola. Saat ini sedang proses penawaran dengan perusahaan dalam dan luar negeri dan ditargetkan rampung pada semester dua tahun 2019. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya