Waskita Karya Catat Kontrak Baru Rp 7,2 Triliun Hingga Mei 2019

PT Waskita Karya (Persero) Tbk hingga Mei 2019 berhasil mendapatkan proyek-proyek baru yang mampu menopak kinerja perusahaan di pertengahan 2019

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Jul 2019, 10:14 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2019, 10:14 WIB
Waskita Karya
(Foto:BUMN)

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mencatat nilai kontrak baru per Mei 2019 sebesar Rp 7,2 triliun. Perolehan kontrak baru tersebut ditopang oleh sejumlah proyek besar.

Proyek-proyek itu antara lain Bandara Juanda Rp 623 miliar, Masjid Istiqlal Rp 423 miliar, Jalan Tol Becakayu Seksi 2A senilai Rp 773 miliar, Bandara Hasanudin Makasar Rp 422 miliar, dan Rest Area Tol Bakaheuni-Terbanggi Besar Rp 343 miliar.

"Adapun potensi arus kas masuk dari aktivitas operasional WSKT selama 2019 diperkirakan mencapai Rp 55 triliun," kata Director of Business Development & Quality, Safety, Health and Environment WSKT Fery Hendriyanto dalam keerangannya, Kamis (11/7/2019).

Dia menambahkan, arus kas itu berasal dari proyek turnkey Rp 26,5 triliun yang diharapkan selesai tahun ini, serta proyek konvensional Rp 29 triliun yang terdiri dari pekerjaan proyek berbasis progres.

Di sisi lain, perseroan berpotensi memperoleh pengembalian dana talangan tanah sebesar Rp 7,8 triliun. "Dengan demikian, tahun ini, Waskita Karya diperkirakan mendapatkan kas masuk sekitar Rp 63 triliun," tutupnya.

 

Saksikan Video Terkait di Bawah Ini:

Tingkatkan Kualitas SDM

3.255 Tenaga Kerja Konstruksi Dapat Sertifikasi Kementerian PUPR
Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan gedung dan jalan di Jakarta, Sabtu (10/11). Tenaga kerja peraih sertifikat Kementerian PUPR meliputi tukang, mandor, drafter, surveyor, operator pelaksana dan pengawas. (Merdeka.com/Imam Buhori)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk (kode saham: WSKT) mencoba terus meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menghadapi persaingan tenaga kerja.

Salah satu caranya dengan melakukan pelatihan berdasarkan ISO 45001:2018 Occupational Health and Safety Management System. Kegiatan ini diikuti oleh internal auditor Quality Health Safety Environment (QHSE) baik dari segi jumlah maupun kualitasnya.

“Lebih dari 30 personil calon auditor internal QHSE ini diharapkan mampu melakukan self assessment rutin dalam mengendalikan kinerja QHSE yang unggul dan zero accident atau incident injury free,” ungkap Fery.

Di masa pemerintahan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur gencar dilakukan. Diperkirakan hal ini masih terjadi dalam periode masa kepemimpinan kedua nanti. Ditambah, saat ini sejumlah BUMN dituntut harus berekspansi ke luar negeri.

Ditegaskan Fery, penerapan QHSE di PT Waskita Karya (Persero) Tbk telah mengikuti standar yang berlaku secara internasional. PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengikuti standar OHSAS 18001 untuk Sistem Manajemen K3 yang kemudian di tahun 2018 diperbaharui menjadi ISO 45001:2018, dan saat ini PT Waskita Karya (Persero) Tbk sedang menjalankan proses untuk mendapatkan sertifikasi ISO 45001:2018.

ISO 45001:2018 adalah standar internasional SMK3 pertama di dunia yang menetapkan persyaratan high level structure/struktur level tinggi berdasarkan ISO GUIDE 83 (“annex SL”).

"Sistem ini memfasilitasi proses implementasi beberapa sistem manajemen yang dimiliki Waskita secara lebih harmonis, terstruktur dan efektif," terangnya.

Kurangi Resiko Kecelakaan Kerja

Pekerja Konstruksi Bersertifikat Masih di Bawah 10 Persen
Sejumlah pekerja tengah menyelesaikan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Jumat (26/1). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus mengejar sertifikasi tenaga kerja sektor konstruksi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Melalui standar ini, Waskita dipastikan selalu menyediakan kerangka kerja yang kuat dan efektif untuk mengurangi risiko di tempat kerja dan menciptakan tempat kerja yang aman dan sehat untuk pekerja, subkontraktor, pemasok, pengunjung, dan tamu yang memungkinkan untuk proaktif meningkatkan kinerja SMK3-nya.

Acara pelatihan ini dihadiri oleh Director of Business Development & Quality, Safety, Health, and Environment PT Waskita Karya (Persero) Tbk Fery Hendriyanto, para manajer QHSE, dan perwakilan dari business unit dan corporate office.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya