Buwas: Ada yang Tak Ikhlas Bulog Dapat Titah Salurkan Raskin

Ada pihak yang ingin menjatuhkan Bulog dengan menyalurkan beras kualitas rendah yang dibungkus karung beras berlabel Bulog.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 24 Sep 2019, 11:45 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 11:45 WIB
Buwas Bahas Anggaran dan Kinerja Bulog Bersama DPR
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Perum Bulog Budi Waseso kembali mengeluhkan adanya beberapa oknum yang tidak senang Bulog diberikan wewenanang penyaluran beras sebagai Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau beras miskin (raskin).

Pria yang akrab disapa Buwas ini mengatakan, pihak-pihak tersebut kemudian ramai menyerang Bulog dengan membuat kabar negatif terkait beras yang disalurkan.

"Begitu Bulog mendapatkan perintah untuk menyalurkan BPNT, bahkan Pak Presiden (Jokowi) dan Mensos (Agus Gumiwang Kartasasmita) sudah mengatakan 100 persen berasnya dari Bulog, faktanya di lapangam kan tidak ikhlas semua. Dan saya sudah mengatakan pasti Bulog diserang dengan membuat berita-berita yang negatif tentang Bulog," ungkapnya di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Ucapan ini sejalan dengan apa yang dilontarkannya beberapa waktu lalu, bahwa perusahaan yang dibawahinya diserang mafia penyaluran BPNT dengan menyebar kabar bahwa kualitas beras Bulog buruk.

Menurutnya, ada pihak yang ingin menjatuhkan Bulog dalam membongkar praktik mafia penyaluran BPNT dengan menyalurkan beras kualitas rendah yang dibungkus karung beras berlabel Bulog.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tunggu Penyelidikan

Buwas Bahas Anggaran dan Kinerja Bulog Bersama DPR
Dirut Perum Bulog Budi Waseso memberi penjelasan kepada Komisi IV DPR saat rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta (20/6/2019). Rapat membahas RKA Kementerian dan Lembaga Tahun 2020, evaluasi pelaksanaan anggaran triwulan I dan kinerja Bulog selama tahun 2018. (Liputan6.com/JohanTallo)

Menindaki kasus ini, Buwas menyatakan, Bulog tinggal menunggu hasil penyidikan guna memberantas oknum mafia tersebut. Dia pun meminta pegawainya untuk terus bekerja sesuai dengan tugasnya.

"Pasti Bulog diserang dengan buat berita-berita negatif, seperti beras Bulog bau dan lajn-lain. Ini di-setting. Cyber crime sudah bekerja, tinggal tunggu hasil," sebut dia.

"Ini harus dilawan, dengan cara kerja nyata dan ini dibuktikan pada hari ini (operasi pasar). Sehingga peran Bulog sesuai undang-undang bisa dibuktikan. Mohon agar setiap tim yang akan bergerak jaga kekompakan. Semoga kerja keras bisa jadi ibadah yang bermakna bagi kita semua," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya