Wamen PUPR Sesalkan Penyerangan Terhadap Rombongan BBPJN XVIII Jayapura‬

Penyerangan terhadap dua orang dari rombongan BBPJN XVIII Jayapura‬, saat sedang melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan pembangunan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Okt 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2019, 10:30 WIB
Wamen PUPR, John Wempi Wetipo
Wamen PUPR, John Wempi Wetipo pada sebuah kesempatan di Mappi. (Liputan6.com/Kabarpapua)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyesalkan terjadinya insiden penyerangan terhadap dua orang dari rombongan Balai Besar Pelaksanaan ‪Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura‬, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR yang sedang melakukan monitoring dan evaluasi pekerjaan pembangunan jalan dan jembatan di ruas jalan Dekai–Kenyam, Kabupaten Yahukimo, Papua, pada Jumat (25/10/2019) lalu.

Sebanyak dua korban luka tersebut merupakan Kepala Satuan Kerja Pembangunan Jalan Nasional (PJN) V Papua Puncak Jaya La Hanafi yang tertembak panah di bagian punggung, serta karyawan PT Agung Mulia Iriana Heri Agus yang terluka di bagian leher. Keduanya langsung dirawat intensif di UGD RSUD Dekai dan kemudian dirujuk ke RS Provita Jayapura untuk penanganan lebih lanjut.

Dalam kunjungan kerja perdananya ke Papua, Wakil Menteri (Wamen) PUPR John Wempi Wetipo langsung membesuk kedua korban di RS Provita Jayapura pada Minggu (27/10/2019) kemarin. Dia menerima penjelasan pihak RS bahwa keduanya telah ditangani oleh tim dokter yang profesional dan kondisi keduanya sudah mulai membaik.

"Pak Menteri PUPR (Basuki Hadimuljono) menugaskan saya untuk melihat langsung kondisi kedua korban, karena mereka merupakan staf kami yang sedang melaksanakan tugas untuk pembangunan infrastruktur di tanah Papua," kata Wamen Wempi dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/10/2019).

Wamen Wempi meminta agar semua pihak, baik dari unsur masyarakat maupun pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Papua, untuk dapat menjaga situasi kondusif sehingga pembangunan infrastruktur yang tengah dilakukan di tanah Papua.

"Agar infrastruktur bisa terbangun dengan baik, saya ingin sampaikan semua ke saudara-saudara saya yang ada di Papua, kalau ada masalah komunikasi mari kita bicarakan dengan baik," imbuh dia.

Sebagai putera asli Papua, Wamen Wempi berharap dapat memperlancar proses pembangunan infrastruktur di Papua. "Yang terpenting adalah bagaimana meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di Papua untuk mengawal keamanan dan kelancaran pembangunan," ujarnya.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pembangunan Jalan dan Jembatan

Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.
Pembangunan jalan Trans Papua. Dok Kementerian PUPR.

Kepala BBPJN XVIII Jayapura‬ Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Osman H Marbun mengatakan, pembangunan jalan dan jembatan yang sedang dimonitoring oleh kedua korban tersebut merupakan salah satu dari ruas Jalan Trans Papua di Provinsi Papua segmen VI ruas Kenyam-Dekai sepanjang 217,9 km.

"Hingga akhir tahun 2018 (ruas Trans Papua segmen Kenyam-Dekai) telah tembus sepanjang 192,4 km l, dan ditargetkan tembus seluruhnya pada akhir 2019," jelas dia.

Adapun pada 2019 ini tengah dilakukan pekerjaan lanjutan untuk pembukaan jalan ruas Kenyam-Dekai sepanjang 25,4 km. Pada ruas tersebut juga dibangun sebanyak 15 jembatan dengan total panjang 1,9 km.

Secara keseluruhan, dari total panjang Jalan Trans Papua di Papua (2.345 km), hingga akhir 2018 sisa jalan yang belum tembus sepanjang 100,9 km dan ditargetkan hingga akhir 2019 jalan yang belum tembus hanya tersisa sepanjang 5,5 km. Tercatat hingga pertengahan tahun 2019, sisa jalan yang belum tembus sepanjang 31,96 km.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya