Pemerintah Target 5.000 Km Jalan Tol Terbangun dalam 5 Tahun

Sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2014, Jokowi mengklaim telah membangun lebih dari 718 km jalan tol.

oleh Athika RahmaLiputan6.com diperbarui 06 Nov 2019, 15:11 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2019, 15:11 WIB
Penampakan Tol Gempol Pasuruan Seksi II. (Dok Jasa Marga)
Penampakan Tol Gempol Pasuruan Seksi II. (Dok Jasa Marga)
Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Dalam lima tahun ke depan pemerintah menargetkan memiliki jalan tol sekitar 4.500 sampai 5.000 km.
 
Ini disampaikan Jokowi dalam acara Pembukaan Konstruksi Indonesia 2019 di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (6/11).
 
 
"Kita harapkan 5 tahun ke depan berada pada angka kurang lebih 4.500-5.000 km jalan tol," kata Jokowi.
 
Sejak menjabat sebagai Presiden pada tahun 2014, Jokowi mengklaim telah membangun lebih dari 718 km jalan tol. Akhir tahun ini, diperkirakan sudah ada 1.500 km jalan tol yang dibangun.
 
"Kita perkirakan akhir tahun ini kita akan memiliki kutang lebih 1.500 km jalan tol. Ini hanya 5 tahun," ujarnya.
 
Dia melanjutkan, guna terus mendukung pembangunan infrastruktur, pemerintah meningkatkan alokasi anggaran. Dari sebelumnya hanya Rp402 triliun, tahun depan meningkat menjadi Rp430 triliun.
 
Berkat keseriusan pemerintah, peringkat Indonesia dalam rangking pembangunan infrastruktur dunia di 2018 ada di posisi 52. Capaian ini naik 30 peringkat dari posisi sebelumnya di 2010.
 
"Meskipun demikian, kita masih tertinggal dibanding negara lain, ke depan tetap kita fokus infrastruktur meskipun kita geser yang utama SDM," jelas dia.
 
Reporter: Titin S
 
Sumber: Merdeka.com
 

Cerita Jokowi, Jalan Tol Indonesia Tertinggal Jauh dari China

PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) terus mengejar pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) agar selesai tepat waktu pada Juli 2020.
PT Jasamarga Manado Bitung (JMB) terus mengejar pembangunan Jalan Tol Manado-Bitung yang merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) agar selesai tepat waktu pada Juli 2020.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menjelaskan Indonesia sangat tertinggal jauh dalam hal pembangunan infrastruktur jalan tol dibandingkan Tiongkok.

Karenanya, infrastruktur masih akan terus menjadi konsen Pemerintah pada saat ini. Jokowi terus mengingatkan agar Kementerian PUPR dan BUMN getol dalam pembangunan jalan tol.

"Saya beri contoh jalan tol, sejak tol Jagorawi dibangun tahun 1978, artinya sudah 40 tahun lalu. Sejak Tol Jagorawi dibangun sampai 2014 kemarin, kita baru bangun 780 km. Tiongkok, dalam waktu yang sama sudah bangun 280.000 km," tuturnya di Jakarta, Senin (6/11/2019).

Dia bilang, Pemerintah akan semakin gencar mambangun jalan tol agar memudahkan dan mempercepat ongkos logistik di negara kepulauan seperti Indonesia.

"Kenapa saya perintahkan Menteri BUMN, PUPR, investasi, karena kita ketinggalan jauh sekali. 280.000 km dibandingkan 780km, nggak pakai ribu itu jauh sekali. Belum urusan yang lain-lain," ujar Jokowi.

Sebab itu, pembangunan menurutnya jangan hanya fokus pada di daerah sentral seperti Jakarta. Namun ikut mempertimbangkan daerah-daerah lain seperti halnya Papua.

"Sebab itu kalau kita konsen ke pembangunan jalan tol, pembangunan airport, pembangunan pelabuhan, powerplant, yang nantinya kita harapkan dapat memberikan kecepatan logistik barang dan jasa ke seluruh penjuru negeri," paparnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya