Sistem Keuangan Syariah Indonesia Raih Peringkat 4 di Dunia

Indonesia sangat berkembang dalam menyediakan pendidikan keuangan Islami dan penelitian keuangan Islami.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 12 Nov 2019, 16:30 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 16:30 WIB
Shaima Hassan (tengah), Propositions Manager di Refinitiv dan Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Rahardjo (kiri).
Shaima Hassan (tengah), Propositions Manager di Refenitiv dan Direktur Eksekutif Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) Ventje Rahardjo (kiri).

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah kabar baik muncul bagi sistem keuangan syariah di Indonesia. Tahun ini, sistem syariah Indonesia berhasil menembus lima besar pada laporan Islamic Finance Development Indicator (IFDI) yang disusun Refinitiv.

IFDI mengukur lima kriteria keuangan syariah suatu negara, yaitu pertumbuhan kuantitatif, pengetahuan (Knowledge), tata kelola (Governance), kesadaran (Awareness) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Refinitiv sendiri terafiliasi dengan Thomson Reuters.

Tahun ini, faktor kunci yang membuat Indonesia unggul adalah berkat peningkatan di sektor Knowledge. Selain itu, ada pertumbuhan aset syariah di Indonesia.

"Indonesia sangat berkembang dalam menyediakan pendidikan keuangan Islami dan penelitian keuangan Islami. Ini menolong industri secara keseluruhan. Ada pula peningkatan aset keuangan Islami, jadi ada sekitar pertambahan lima persen," ujar Shaima Hassan, Propositions Manager di Refinitiv pada Selasa (12/11/2019) di Jakarta.

Wanita asal Bahrain itu menyebut aset finansial syaria Indonesia tahun ini mencapai USD 86 miliar. Jumlah tersebut sangat besar namun masih bisa dikembangkan mengingat besarnya populasi Indonesia.

Ia berkata jika sosialisasi soal keuangan Islami di Indonesia ditingkatkan, maka itu bisa mengundang investasi asing masuk ke Indonesia.

Negeri Jiran Malaysia berada di posisi pertama, disusul oleh Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA). Shaima Hassan menyebut tantangan di Indonesia adalah kurang tersedianya data CSR syariah dari perusahaan.

Peran pemerintah pun diapresiasi oleh Shaima atas regulasi-regulasinya. Selain itu, pemerintah juga didorong melibatkan perbankan syariah dalam pembiayaan pembangunan.

 

Terus Ditingkatkan

Pihak Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) pun menyambut baik peningkatan peringkat di IFDI. Tahun lalu, Indonesia ada di peringkat 10 dan peringkat ini akan KNKS terus tingkatkan.

Direktur Eksekutif KNKS Ventje Rahardjo juga berkata pihaknya terus melakukan sosialisasi ke event-event di luar negeri untuk mempromosikan keuangan Islami di Indonesia.

"Jadi teman-teman KNKS keliling untuk menyampaikan berita tentang keuangan syariah indonesia di berbagai event. Mudah-mudahan bisa memberi informasi lebih kepada khalayak di dunia," ujar Ventje.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya