Liputan6.com, Jakarta - Nama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok santer diisukan akan masuk menjadi orang penting di salah satu perusahaan BUMN. Hal ini menimbulkan reaksi berbeda dari banyak pihak, ada yang pro maupun kontra.
Ekonom Senior, Faisal Basri menilai jika Ahok masuk ke perusahaan pelat merah dirinya memang akan membawa perubahan. Namun menurutnya Ahok tidak bisa dijerumuskan sebagai individu, artinya dia harus punya tim untuk membantu tugas barunya tersebut.
"Kalau tanpa tim ya berat. Ahok itu bukan malaikat, tapi roh Ahok bisa menjadi motor perubahan. Tapi itu juga gak cukup, syarat perlunya harus dipenuhi," kata dia saat ditemui di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Rabu (20/11).
Advertisement
Â
Baca Juga
Dia menjelaskan, pintar saja tidak cukup untuk mengurus perusahaan BUMN. Harus ada tim yang mendukung sebab jika bekerja sendirian akan banyak yang menjegal.
Dia mencontohkan hal ini terjadi pada Dwi Soetjipto saat menjabat sebagai Dirut Pertamina. Menurutnya Dwi adalah orang yang pintar dan kompeten namun tidak mendapat dukungan dari bawahan saat menjabat sebagai bos.
"Kan repot, diganjel terus. Karena yang kerja sehari-hari kan birokrasi perusahaan itu. Ya orang hebat bisa jadi tersandera kalau sistemnya sudah berat. Jadi tidak bisa satu orang saja. Jadi harus tim," ujarnya.
Reporter: Yayu Agustini Rahayu
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Ahok Ditawari Masuk BUMN
Sebelumnya, Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa Ahok ditawari untuk menjabat di salah satu BUMN oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Hal ini diketahui saat dirinya menyambangi kantor Kementerian BUMN pagi ini.
Staf Ahli Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, belum diketahui jabatan pasti yang akan diduduki oleh Ahok. Dia menjelaskan, pertemuan pagi ini hanya ajakan untuk terlibat di BUMN.
"Belum (diketahui jabatannya). Sekarang baru ajakan masuk BUMN," kata Arya saat dihubungi Merdeka.com, Rabu (13/11).
Meski demikian, dia belum bisa memberitahu BUMN apa yang akan ditempati oleh Ahok. "Yang pasti bukan di kementerian tapi di perusahaan. Perusahaannya yang menyangkut kepentingan rakyat," imbuhnya.
Dengan bergabungnya Ahok di BUMN, diharapkan akan membuat BUMN menjadi lebih baik lagi, dan mampu meningkatkan daya saing seperti yang diamanatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Untuk perusahaannya yang akan ditempati Pak Ahok diharapkan pasti makin baik dan daya saingnya meningkat," jelas Arya.
Dia memastikan, keputusan mengenai kapan Ahok akan secara resmi bergabung dengan BUMN akan dilakukan dalam waktu dekat. "Dalam waktu dekan. Tahun ini," tutupnya.
Â
Advertisement