Liputan6.com, Jakarta Pada tahun ini, beberapa proyek atau pekerjaan terkait sektor perkeretaapian akan mulai beroperasi. Adapula proyek yang ditargetkan kelar pembangunannya di 2020 ini.
Beberapa proyek tersebut, antara lain Jalur KA Stasiun Padang-Pulau Air, DT Kota Bumi-Cempaka, Dipo Cipinang, Jalur KA Tanjung Mas, Jalur Elevated Manggarai, DT Solo Jebres-Solo Balapan, dan DT Kutoarjo-Kroya.
Baca Juga
Selanjutnya, jalur KA Krueng Mane-Kuta Belang, Stasiun New Jatinegara dan Matraman, reaktivasi Cianjur-Cipatat, Dipo Pulo Brayan, KA BIAS ( Klaten-Solo-Bias), KA YIA (Kutoarjo-Wojo-Yogya ).
Advertisement
Kemudian Jalur KA Binjai-Besitang, Jalur KA Sei Mangke-Kuala Tanjung, New Track dan DT Cicurug-Cigombong serta DT Jombang-Mojokerto.
Dirjen Perkeretaapian Zulfikri mengatakan, pada 2020 selain pembangunan jalur di sektor perkeretaapian, yang tidak kalah penting adalah kegiatan perawatan dan peningkatan jalur-jalur tersebut.
Kemudian menjaga kualitas jalur dengan ukuran dan standar yang jelas tidak kalah pentingnya. Selama ini indikator pembangunan perkeretaapian adalah panjang jalur terbangun, untuk ke depan indikatornya adalah Track Quality Index (TQI).
“Ini penting agar keandalan dan kualitas jalur terjaga dan perjalanan kereta lebih stabil dan nyaman,” ujar dia.
Penyerapan Anggaran
Sementara itu, Sekretaris Direktur Jenderal Perkeretapian Zulmafendi dalam laporannya mengatakan bahwa penyerapan keuangan Ditjen Perkeretaapian untuk 2019 sebesar Rp 14,8 triliun dari pagu total sebesar Rp 17,6 triliun.
“Kendala yang dihadapi memang sangat berat, misalnya pembebasan dan penertiban lahan,” katanya.
Sedangkan untuk pagu anggaran Ditjen Perkeretaapian tahun 2020 adalah sebesar Rp12,5 triliun.
“Dalam kesempatan ini semua direktur dan kepala balai, juga menandatangani perjanjian kinerja. Diharapkan dengan hal ini, kinerja penyerapan tahun 2020 bisa lebih baik dari tahun lalu," ujar Zulmafendi.
Advertisement