BI: Defisit Neraca Perdagangan Desember 2019 Menurun

Impor bahan baku dan barang modal juga turun, seperti mesin atau peralatan listrik serta besi dan baja.

oleh Arthur Gideon diperbarui 15 Jan 2020, 19:45 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2020, 19:45 WIB
Kinerja Kerja Ekspor dan Impor Menurun
Aktivitas pekerja bongkar muat peti kemas di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (8/10/2019). Angka tersebut menurun 9,99% dibandingkan Agustus 2018 yang sebesar US$ 15,9 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2019 mencatat defisit USD 0,03 miliar, menurun signifikan dibandingkan dengan defisit pada bulan sebelumnya sebesar USD 1,39 miliar.

Perkembangan ini terutama dipengaruhi oleh surplus neraca perdagangan nonmigas akibat penurunan impor nonmigas untuk seluruh jenis barang dan disertai oleh kinerja ekspor nonmigas yang membaik.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menjelaskan, defisit neraca perdagangan migas menurun ditopang oleh peningkatan ekspor migas di tengah kinerja impor migas yang stabil.

Dengan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada 2019 mencatat defisit sebesar USD 3,20 miliar, lebih rendah dibandingkan dengan defisit pada tahun sebelumnya sebesar USD 8,70 miliar.

"Kondisi tersebut ditopang oleh penurunan kinerja impor didukung oleh kebijakan substitusi impor di tengah kinerja ekspor yang belum kuat seiring dengan perlambatan ekonomi global dan turunnya harga komoditas," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1/2020).

Neraca perdagangan nonmigas pada Desember 2019 mengalami surplus USD 0,94 miliar, setelah pada bulan sebelumnya mencatat defisit USD 0,30 miliar. Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh penurunan impor nonmigas barang konsumsi seperti kendaraan dan bagiannya.

Selain itu, impor bahan baku dan barang modal juga turun, seperti mesin atau peralatan listrik serta besi dan baja.

Membaiknya neraca perdagangan nonmigas juga ditopang oleh kinerja ekspor nonmigas yang meningkat, seperti komoditas lemak dan minyak hewani/nabati; bijih, kerak dan abu logam; serta pakaian dan aksesorinya.

Secara kumulatif, neraca perdagangan nonmigas sepanjang tahun 2019 mencatat surplus 6,15 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan dengan surplus pada periode sebelumnya sebesar 4,00 miliar dolar AS.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Memperkuat Ketahanan Eksternal

Kinerja Ekspor dan Impor RI
Tumpukan peti barang ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (17/7). Ekspor dan impor masing-masing anjlok 18,82 persen dan ‎27,26 persen pada momen puasa dan Lebaran pada bulan keenam ini dibanding Mei 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Bank Indonesia memandang perkembangan neraca perdagangan pada Desember 2019 dan keseluruhan tahun 2019 positif dalam memperkuat ketahanan eksternal perekonomian Indonesia.

Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk prospek kinerja neraca perdagangan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya