Liputan6.com, Jakarta Dalam era globalisasi dan perdagangan internasional yang semakin pesat, devisa memegang peranan penting bagi perekonomian suatu negara. Devisa menjadi salah satu indikator kekuatan ekonomi dan kemampuan suatu negara dalam melakukan transaksi internasional. Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan devisa? Bagaimana bentuk dan jenisnya? Serta apa manfaat devisa bagi suatu negara? Mari kita bahas secara lengkap dalam artikel berikut ini.
Pengertian Devisa
Devisa dapat didefinisikan sebagai semua aset atau kekayaan yang dimiliki suatu negara dalam bentuk mata uang asing yang dapat digunakan untuk melakukan pembayaran atau transaksi internasional. Devisa menjadi alat tukar yang sah dan diakui dalam perdagangan antarnegara.
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 1999 tentang Lalu Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar, devisa merupakan aset dan kewajiban penduduk Indonesia terhadap bukan penduduk yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran luar negeri. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), devisa diartikan sebagai alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa devisa memiliki beberapa karakteristik utama:
- Merupakan aset atau kekayaan dalam bentuk valuta asing
- Dapat digunakan sebagai alat pembayaran internasional
- Diakui secara global oleh negara-negara lain
- Memiliki nilai tukar (kurs) terhadap mata uang domestik
- Disimpan dan dikelola oleh bank sentral atau otoritas moneter suatu negara
Devisa menjadi komponen penting dalam cadangan devisa (foreign exchange reserves) yang dimiliki suatu negara. Cadangan devisa ini disimpan dan dikelola oleh bank sentral dan otoritas moneter untuk berbagai keperluan transaksi internasional.
Advertisement
Jenis-jenis Devisa
Devisa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan sumbernya dan bentuknya. Berikut adalah penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis devisa:
Berdasarkan Sumbernya
1. Devisa Umum
Devisa umum adalah devisa yang diperoleh dari hasil kegiatan ekspor barang dan jasa, penerimaan modal asing, serta penerimaan jasa-jasa internasional lainnya. Devisa jenis ini tidak memiliki kewajiban untuk dikembalikan karena merupakan hasil dari aktivitas perdagangan dan investasi.
2. Devisa Kredit
Devisa kredit merupakan devisa yang berasal dari pinjaman luar negeri, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. Devisa jenis ini memiliki kewajiban untuk dikembalikan beserta bunganya sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati.
Berdasarkan Bentuknya
1. Devisa Tunai (Cash Foreign Exchange)
Devisa tunai adalah devisa dalam bentuk uang kertas atau koin mata uang asing yang dapat langsung digunakan untuk transaksi internasional. Contohnya adalah uang kertas Dollar Amerika, Euro, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris.
2. Devisa Giral (Transfer Foreign Exchange)
Devisa giral merupakan devisa dalam bentuk surat-surat berharga dalam valuta asing yang dapat diuangkan, seperti cek, wesel, dan surat perintah pembayaran lainnya. Devisa jenis ini sering digunakan dalam transaksi perdagangan internasional karena lebih aman dan praktis.
3. Devisa Surat Berharga (Securities Foreign Exchange)
Devisa surat berharga adalah devisa dalam bentuk surat-surat berharga yang memiliki nilai dalam valuta asing, seperti saham, obligasi, dan surat utang negara (SUN) yang diterbitkan dalam mata uang asing.
Contoh-contoh Devisa
Untuk lebih memahami konsep devisa, berikut adalah beberapa contoh devisa yang umum dimiliki oleh suatu negara:
1. Mata Uang Asing
Mata uang asing atau valuta asing merupakan contoh devisa yang paling umum dan sering digunakan dalam transaksi internasional. Beberapa mata uang yang termasuk devisa antara lain:
- Dollar Amerika Serikat (USD)
- Euro (EUR)
- Yen Jepang (JPY)
- Poundsterling Inggris (GBP)
- Dollar Australia (AUD)
- Dollar Singapura (SGD)
- Yuan China (CNY)
Mata uang asing ini dapat digunakan langsung untuk pembayaran transaksi internasional atau disimpan sebagai cadangan devisa negara.
2. Emas dan Logam Mulia
Emas dan logam mulia lainnya juga termasuk dalam bentuk devisa yang dimiliki suatu negara. Emas dalam bentuk batangan (gold bullion) sering disimpan sebagai cadangan devisa karena nilainya yang relatif stabil dan likuid. Selain emas, logam mulia seperti perak dan platinum juga dapat menjadi bagian dari devisa negara.
3. Surat-surat Berharga Internasional
Berbagai jenis surat berharga yang diterbitkan dalam mata uang asing dan diakui secara internasional juga termasuk dalam contoh devisa. Beberapa di antaranya adalah:
- Obligasi internasional
- Saham perusahaan asing
- Surat utang negara (SUN) dalam valuta asing
- Wesel ekspor
- Letter of Credit (L/C)
4. Special Drawing Rights (SDR)
SDR atau Hak Penarikan Khusus adalah aset cadangan internasional yang diciptakan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) sebagai pelengkap cadangan resmi negara-negara anggotanya. SDR bukan mata uang, melainkan klaim potensial atas mata uang yang dapat ditukar negara anggota IMF. Nilai SDR didasarkan pada keranjang mata uang utama dunia.
5. Simpanan di Bank Luar Negeri
Simpanan atau deposito dalam mata uang asing yang ditempatkan di bank-bank luar negeri juga termasuk dalam bentuk devisa. Simpanan ini dapat berupa rekening giro, deposito berjangka, atau instrumen pasar uang lainnya.
Advertisement
Fungsi Devisa bagi Negara
Devisa memiliki beberapa fungsi penting bagi suatu negara, terutama dalam konteks ekonomi dan perdagangan internasional. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai fungsi-fungsi utama devisa:
1. Alat Pembayaran Internasional
Fungsi utama devisa adalah sebagai alat pembayaran yang sah dalam transaksi internasional. Dengan memiliki devisa, suatu negara dapat melakukan pembelian barang dan jasa dari negara lain (impor), membayar utang luar negeri, serta melakukan berbagai transaksi keuangan lintas negara lainnya.
2. Cadangan Nilai
Devisa berfungsi sebagai cadangan nilai atau simpanan kekayaan negara dalam bentuk mata uang asing. Cadangan devisa yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan internasional terhadap perekonomian suatu negara dan memperkuat posisi keuangannya di mata dunia.
3. Stabilisasi Nilai Tukar
Bank sentral dapat menggunakan cadangan devisa untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing guna menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Ketika nilai tukar mata uang domestik melemah, bank sentral dapat menjual devisa untuk membeli mata uang domestik, sehingga mengurangi tekanan depresiasi.
4. Jaminan Pembayaran Impor
Devisa berfungsi sebagai jaminan bagi suatu negara untuk dapat melakukan impor barang dan jasa yang dibutuhkan. Cadangan devisa yang memadai memberikan kepastian bahwa negara tersebut mampu membayar kewajibannya dalam transaksi impor.
5. Instrumen Kebijakan Moneter
Pemerintah dan bank sentral dapat menggunakan devisa sebagai salah satu instrumen dalam menjalankan kebijakan moneter. Misalnya, dengan mengatur jumlah devisa yang beredar, pemerintah dapat mempengaruhi jumlah uang beredar dan tingkat inflasi di dalam negeri.
6. Indikator Kesehatan Ekonomi
Jumlah cadangan devisa yang dimiliki suatu negara sering dijadikan sebagai salah satu indikator kesehatan dan kekuatan ekonomi negara tersebut. Cadangan devisa yang besar menunjukkan kemampuan negara dalam menghadapi gejolak ekonomi global dan memenuhi kewajibannya dalam transaksi internasional.
Sumber-sumber Devisa
Devisa yang dimiliki suatu negara berasal dari berbagai sumber. Pemahaman mengenai sumber-sumber devisa ini penting untuk mengetahui bagaimana suatu negara dapat meningkatkan cadangan devisanya. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai sumber-sumber utama devisa:
1. Ekspor Barang dan Jasa
Kegiatan ekspor merupakan salah satu sumber utama devisa bagi banyak negara. Ketika suatu negara menjual barang atau jasa ke negara lain, pembayaran umumnya dilakukan dalam mata uang asing, yang kemudian menjadi devisa bagi negara pengekspor. Semakin tinggi nilai ekspor suatu negara, semakin besar pula potensi pemasukan devisanya.
2. Investasi Asing
Investasi asing, baik dalam bentuk investasi langsung (Foreign Direct Investment/FDI) maupun investasi portofolio, dapat menjadi sumber devisa yang signifikan. Ketika investor asing menanamkan modalnya di suatu negara, mereka membawa masuk mata uang asing yang menambah cadangan devisa negara tersebut.
3. Pariwisata
Sektor pariwisata merupakan sumber devisa yang penting bagi banyak negara. Wisatawan asing yang berkunjung akan membelanjakan uangnya dalam mata uang lokal, yang berarti mereka menukarkan mata uang asing mereka menjadi mata uang lokal. Proses ini menambah cadangan devisa negara yang dikunjungi.
4. Remitansi
Pengiriman uang (remitansi) dari warga negara yang bekerja di luar negeri ke tanah air mereka juga menjadi sumber devisa yang signifikan. Di banyak negara berkembang, remitansi bahkan menjadi salah satu sumber devisa terbesar.
5. Pinjaman Luar Negeri
Meskipun bukan merupakan sumber devisa yang ideal karena harus dikembalikan, pinjaman luar negeri tetap menjadi salah satu cara bagi negara untuk memperoleh devisa. Pinjaman ini bisa berasal dari lembaga keuangan internasional, negara lain, atau pasar modal global.
6. Hibah dan Bantuan Luar Negeri
Bantuan atau hibah dari negara lain atau organisasi internasional, baik dalam bentuk uang maupun barang, juga dapat menjadi sumber devisa. Meskipun jumlahnya mungkin tidak sebesar sumber-sumber lain, bantuan ini tetap berkontribusi pada cadangan devisa negara penerima.
7. Pendapatan dari Investasi Luar Negeri
Jika suatu negara memiliki investasi di luar negeri, pendapatan dari investasi tersebut (seperti dividen atau bunga) yang dibayarkan dalam mata uang asing juga menjadi sumber devisa.
Advertisement
Manfaat Devisa bagi Perekonomian
Keberadaan devisa memberikan berbagai manfaat bagi perekonomian suatu negara. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai manfaat-manfaat utama devisa:
1. Memperkuat Posisi Ekonomi Internasional
Cadangan devisa yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan internasional terhadap perekonomian suatu negara. Hal ini dapat menarik lebih banyak investasi asing dan mempermudah akses negara tersebut ke pasar keuangan global.
2. Memfasilitasi Perdagangan Internasional
Dengan memiliki cadangan devisa yang cukup, suatu negara dapat lebih mudah melakukan transaksi perdagangan internasional, baik untuk kegiatan ekspor maupun impor. Ini memungkinkan negara tersebut untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tidak dapat diproduksi sendiri.
3. Menjaga Stabilitas Nilai Tukar
Cadangan devisa yang memadai memberikan kemampuan kepada bank sentral untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing guna menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Stabilitas nilai tukar penting untuk menjaga kepastian dalam perdagangan dan investasi.
4. Meningkatkan Ketahanan Ekonomi
Devisa dapat berfungsi sebagai "bantalan" bagi perekonomian dalam menghadapi guncangan eksternal. Misalnya, saat terjadi krisis ekonomi global, negara dengan cadangan devisa yang kuat lebih mampu menahan dampak negatifnya.
5. Mendukung Pembangunan Infrastruktur
Devisa dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang membutuhkan impor barang modal atau teknologi dari luar negeri. Hal ini penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
6. Meningkatkan Daya Saing Global
Dengan cadangan devisa yang kuat, suatu negara memiliki lebih banyak fleksibilitas dalam menjalankan kebijakan ekonominya. Ini dapat membantu meningkatkan daya saing negara tersebut di pasar global.
7. Menjamin Keamanan Pangan dan Energi
Devisa memungkinkan suatu negara untuk mengimpor kebutuhan pangan dan energi yang tidak dapat dipenuhi dari produksi dalam negeri, sehingga menjamin keamanan pangan dan energi nasional.
Pengelolaan Devisa Negara
Pengelolaan devisa negara merupakan aspek penting dalam manajemen ekonomi makro suatu negara. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai bagaimana devisa negara dikelola:
1. Peran Bank Sentral
Bank sentral, seperti Bank Indonesia di Indonesia, memiliki peran utama dalam mengelola cadangan devisa negara. Bank sentral bertanggung jawab untuk menyimpan, menginvestasikan, dan menggunakan cadangan devisa sesuai dengan kebijakan moneter dan kepentingan ekonomi nasional.
2. Diversifikasi Portofolio
Untuk mengurangi risiko dan mengoptimalkan return, bank sentral biasanya melakukan diversifikasi portofolio cadangan devisa. Ini melibatkan penyebaran investasi ke berbagai jenis aset dan mata uang, seperti obligasi pemerintah asing, deposito di bank-bank internasional, dan emas.
3. Manajemen Risiko
Pengelolaan devisa juga melibatkan manajemen risiko yang ketat. Ini mencakup risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko likuiditas, dan risiko kredit. Bank sentral menggunakan berbagai instrumen dan strategi untuk memitigasi risiko-risiko ini.
4. Pemantauan dan Pelaporan
Bank sentral secara rutin memantau dan melaporkan posisi cadangan devisa negara. Laporan ini penting untuk transparansi dan sebagai indikator kesehatan ekonomi bagi para pemangku kepentingan, termasuk investor internasional dan lembaga pemeringkat.
5. Intervensi Pasar Valuta Asing
Sebagai bagian dari pengelolaan devisa, bank sentral dapat melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Ini dilakukan dengan membeli atau menjual mata uang asing menggunakan cadangan devisa.
6. Koordinasi dengan Kebijakan Fiskal
Pengelolaan devisa harus dikoordinasikan dengan kebijakan fiskal pemerintah. Misalnya, keputusan pemerintah untuk menerbitkan obligasi dalam mata uang asing akan mempengaruhi cadangan devisa dan harus dipertimbangkan dalam strategi pengelolaan devisa secara keseluruhan.
7. Kerjasama Internasional
Dalam mengelola devisa, bank sentral sering bekerjasama dengan lembaga keuangan internasional seperti IMF dan bank sentral negara lain. Kerjasama ini dapat mencakup pertukaran informasi, bantuan teknis, atau bahkan perjanjian swap mata uang.
Advertisement
Cara Meningkatkan Cadangan Devisa
Meningkatkan cadangan devisa merupakan salah satu tujuan penting dalam manajemen ekonomi suatu negara. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan cadangan devisa:
1. Mendorong Ekspor
Peningkatan ekspor adalah cara paling langsung untuk meningkatkan cadangan devisa. Pemerintah dapat mendukung sektor ekspor melalui berbagai kebijakan, seperti insentif pajak, penyederhanaan prosedur ekspor, dan peningkatan kualitas produk ekspor.
2. Menarik Investasi Asing
Menciptakan iklim investasi yang menarik dapat mendorong masuknya investasi asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio. Ini dapat dilakukan melalui perbaikan infrastruktur, stabilitas politik, dan kebijakan ekonomi yang pro-bisnis.
3. Mengembangkan Sektor Pariwisata
Pariwisata dapat menjadi sumber devisa yang signifikan. Pengembangan destinasi wisata, peningkatan aksesibilitas, dan promosi pariwisata internasional dapat meningkatkan jumlah wisatawan asing dan pemasukan devisa.
4. Mendorong Remitansi
Memfasilitasi dan mendorong pengiriman uang dari warga negara yang bekerja di luar negeri dapat meningkatkan aliran masuk devisa. Ini bisa dilakukan melalui penyederhanaan proses pengiriman uang dan pengurangan biaya transfer.
5. Mengelola Utang Luar Negeri dengan Bijak
Meskipun utang luar negeri dapat meningkatkan cadangan devisa dalam jangka pendek, pengelolaannya harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari beban pembayaran yang berlebihan di masa depan.
6. Meningkatkan Daya Saing Ekonomi
Peningkatan daya saing ekonomi secara keseluruhan dapat mendorong ekspor dan investasi asing. Ini melibatkan perbaikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan, teknologi, dan infrastruktur.
7. Diversifikasi Ekonomi
Mengurangi ketergantungan pada satu atau beberapa sektor ekonomi dapat membantu menstabilkan dan meningkatkan aliran devisa. Diversifikasi ke berbagai sektor ekspor dan sumber pendapatan devisa lainnya dapat mengurangi risiko fluktuasi.
Dampak Devisa terhadap Ekonomi
Devisa memiliki dampak yang signifikan terhadap berbagai aspek perekonomian suatu negara. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai dampak-dampak utama devisa terhadap ekonomi:
1. Stabilitas Nilai Tukar
Cadangan devisa yang kuat dapat membantu menstabilkan nilai tukar mata uang domestik. Ketika nilai tukar mengalami tekanan, bank sentral dapat menggunakan cadangan devisa untuk melakukan intervensi di pasar valuta asing, sehingga mengurangi volatilitas nilai tukar.
2. Kepercayaan Investor
Jumlah cadangan devisa yang memadai dapat meningkatkan kepercayaan investor internasional terhadap perekonomian suatu negara. Ini dapat mendorong aliran masuk investasi asing, baik dalam bentuk investasi langsung maupun portofolio.
3. Kemampuan Impor
Cadangan devisa yang cukup memungkinkan suatu negara untuk membiayai impor barang dan jasa yang dibutuhkan untuk pembangunan ekonomi dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Ini penting terutama untuk negara-negara yang bergantung pada impor bahan baku atau barang modal.
4. Manajemen Utang Luar Negeri
Devisa yang memadai memberikan kemampuan kepada suatu negara untuk membayar utang luar negerinya tepat waktu. Ini penting untuk menjaga kredibilitas negara di pasar keuangan internasional.
5. Kebijakan Moneter
Jumlah cadangan devisa dapat mempengaruhi kebijakan moneter suatu negara. Misalnya, cadangan devisa yang besar dapat memberikan fleksibilitas lebih besar dalam menentukan suku bunga atau mengendalikan inflasi.
6. Daya Tahan terhadap Guncangan Eksternal
Negara dengan cadangan devisa yang kuat lebih mampu menahan dampak guncangan ekonomi eksternal, seperti krisis keuangan global atau fluktuasi harga komoditas internasional.
7. Pertumbuhan Ekonomi
Secara tidak langsung, manajemen devisa yang baik dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Stabilitas ekonomi makro yang dihasilkan dari cadangan devisa yang kuat dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk investasi dan pertumbuhan bisnis.
Advertisement
FAQ Seputar Devisa
1. Apa perbedaan antara devisa dan valuta asing?
Devisa mencakup semua aset dalam mata uang asing yang dimiliki suatu negara, termasuk valuta asing. Sementara valuta asing hanya merujuk pada mata uang asing itu sendiri.
2. Bagaimana cara mengetahui jumlah cadangan devisa suatu negara?
Jumlah cadangan devisa suatu negara biasanya dipublikasikan secara berkala oleh bank sentral negara tersebut. Informasi ini juga dapat ditemukan di laporan-laporan lembaga keuangan internasional seperti IMF.
3. Apakah cadangan devisa yang besar selalu baik untuk suatu negara?
Tidak selalu. Meskipun cadangan devisa yang besar memberikan keamanan finansial, menyimpan terlalu banyak devisa juga bisa berarti kehilangan kesempatan untuk menginvestasikannya dalam proyek-proyek yang lebih produktif di dalam negeri.
4. Bagaimana pengaruh pandemi COVID-19 terhadap cadangan devisa negara-negara?
Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi cadangan devisa banyak negara. Beberapa negara mengalami penurunan cadangan devisa karena penurunan ekspor dan pariwisata, sementara negara lain justru mengalami peningkatan karena penurunan impor dan konsumsi.
5. Apakah cryptocurrency bisa dianggap sebagai devisa?
Saat ini, sebagian besar bank sentral belum mengakui cryptocurrency sebagai bagian dari cadangan devisa resmi mereka. Namun, diskusi mengenai potensi cryptocurrency sebagai aset cadangan terus berlangsung di kalangan ekonom dan pembuat kebijakan.
Kesimpulan
Devisa memainkan peran krusial dalam perekonomian global modern. Sebagai alat pembayaran internasional dan indikator kekuatan ekonomi, devisa menjadi komponen penting dalam strategi pembangunan ekonomi suatu negara. Pemahaman yang baik tentang konsep, jenis, fungsi, dan manajemen devisa sangat penting bagi para pembuat kebijakan, pelaku bisnis, dan masyarakat umum.
Dalam era globalisasi yang semakin intensif, pengelolaan devisa yang efektif dan efisien menjadi semakin penting. Negara-negara perlu terus mengembangkan strategi untuk meningkatkan dan mengelola cadangan devisa mereka secara optimal, sambil mempertimbangkan berbagai faktor ekonomi, politik, dan sosial yang mempengaruhinya.
Dengan pengelolaan devisa yang baik, suatu negara dapat memperkuat posisinya dalam ekonomi global, meningkatkan ketahanan terhadap guncangan eksternal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Oleh karena itu, pemahaman mendalam tentang devisa dan implikasinya terhadap perekonomian akan terus menjadi aspek penting dalam studi ekonomi dan pembuatan kebijakan di masa depan.
Advertisement
