Bank Mandiri Perkuat KUR di Destinasi Wisata Super Prioritas

Penyaluran KUR Bank Mandiri 2019 sendiri sebesar Rp 25,02 triliun atau sebesar 100,09 persen dari target yang ditetapkan, yakni Rp25 triliun

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 18 Jan 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2020, 13:00 WIB
Layanan Perbankan di Masa Libur Idul Fitri
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Mandiri mendorong peningkatan penyaluran Kredit Usaha rakyat (KUR) di wilayah yang menjadi destinasi wisata prioritas. Seperti Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Labuan Bajo di NTT, Mandalika di NTB, dan Likupang di Sulawesi Utara.

SVP Micro Development & Agen Banking Bank Mandiri Zedo Faly mengungkapkan, pihaknya akan meningkatkan penyaluran KUR kepada sektor-sektor yang terkait pariwisata, khususnya di lima destinasi wisata yang baru saja ditetapkan sebagai destinasi wisata super prioritas.

"Sektor pariwisata memang menjadi salah satu fokus penyaluran KUR kami tahun ini. Di samping mendukung program kepariwisataan nasional, kami juga ingin mengembangkan usaha-usaha kecil terkait seperti pelaku usaha agrowisata, restaurant dan rumah makan tradisional, usaha penginapan dan transportasi serta usaha kerajinan suvenir dan oleh-oleh," kata Zedo, Sabtu (18/1/2020).

Dia menambahkan, pihaknya optimis dapat menjangkau para pelaku usaha tersebut mengingat suku bunga KUR yang kini semakin murah menjadi 6 persen dari sebelumnya 7 persen pada tahun lalu. Di samping itu, pihaknya juga akan terus memperbaiki proses bisnis KUR agar dapat semakin mudah dan cepat dirasakan pelaku usaha.

Pada tahun lalu, katanya, pihaknya telah menyalurkan KUR Rp 260 milliar kepada 3,410 debitur pelaku usaha terkait kepariwisataan di 5 destinasi wisata super prioritas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Penyaluran KUR 2019

Bank Mandiri Eror
Nasabah bertransaksi di anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di Mal Pondok indah 2, Jakarta, Sabtu (20/7/2019). Sejumlah nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Penyaluran KUR Bank Mandiri 2019 sendiri sebesar Rp 25,02 triliun atau sebesar 100,09 persen dari target yang ditetapkan, yakni Rp25 triliun. Menurut klaim Zedo, seluruh penyaluran tersebut dilakukan secara hati-hati sehingga berhasil menjaga rasio kredit macet (NPL) KUR di angka 0,44 persen.

"Penyaluran KUR tahun lalu juga telah dilaksanakan sesuai dengan arahan pemerintah, dimana fokus utama tetap pada sektor produksi. Tahun lalu, 50,1 persen KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp12,53 triliun telah disalurkan ke sektor produksi. Dengan rincian sektor pertanian 17,89 persen, sektor perikanan 0,28 persen, dan sektor industri pengolahan 3,77 persen," paparnya.

"Adapun penyaluran kami di sektor pertambangan garam rakyat dan sektor jasa produksi adalah masing-masing 0,01 persen dan 28,15 persen," dia menambahkan.

Sedangkan pada 2020, sambung Zedo, penyaluran KUR Bank Mandiri ditargetkan mencapai Rp 30 triliun. Dengan rincian KUR Mikro sebesar Rp12 triliun, KUR kecil Rp 19,975 triliun, dan KUR TKI sebesar Rp 25 Miliar.

 


Sosialisasi

Bank Mandiri Eror
Nasabah menunggu untuk melakukan pengaduan terkait gangguan sistem di Bank Mandiri KCP Jakarta Mal Pondok indah 2, Sabtu (20/7/2019). Nasabah Bank Mandiri mengeluhkan perubahan drastis saldo di rekening yang mengalami pengurangan dan ada juga yang mengalami penambahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Salah satu upaya yang akan dilakukan untuk mendorong penyaluran KUR tersebut adalah melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha dengan memanfaatkan jaringan mikro Mandiri yang telah memiliki pemahaman tentang kearifan lokal di lima destinasi wisata tersebut.

"Hal lainnya adalah dengan menjalin kerjasama dengan operator di destinasi wisata serta nasabah eksisting perseroan di bidang tour & travel melalui kerjasama pemberian referral kepada pelaku usaha yang menjadi value chain nasabah sehingga bisa meningkatkan kelayakan untuk mendapatkan kredit," tukas Zedo.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya