Liputan6.com, Jakarta - Insentif pada sektor pariwisata sebesar Rp298 miliar diharapkan memberikan dampak untuk mengakselerasi wisatawan. Hal ini digelontorkan sebagai bagian dari antisipasi turunnya wisatawan China akibat virus corona.
Dengan anggaran itu, pemerintah menargetkan kunjungan wisatawan mancanegara sebesar 736 ribu yang difokuskan ke pasar-pasar lain selain Chna yaitu di negara seperti Australia, Amerika, dan Eropa.
Baca Juga
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Wishnutama mengatakan, target wisatawan tersebut yang mempunyai spending sangat besar di Indonesia per arrival-nya atau ASPA-nya.
Advertisement
“Kurang lebih kita targetkan yang ASPA (Average Spending per Arrival) di atas USD 1.700 per kunjungan, sehingga akan mempunyai dampak ekonomi yang besar buat Indonesia,” ujar Wishnu seperti dikutip dari laman Setkab.go.id, Rabu (26/2/2020).
Dari 736 ribu yang ditargetkan, lanjut Wishnutama, itu kira-kira akan menghasilkan devisa sebesar Rp13 triliun juga dengan destinasi-destinasi dari wisatawan nusantara.
“Tadi ada diskon 30 persen untuk 25 persen seat plus dengan diskon avtur dan sebagainya secara total ke-10 destinasi tersebut sekitar 50 persen untuk 25 persen seat yang ada. Jadi kalau kita bicara Boeing-737 itu kira-kira ada 45 seat lah yang mendapatkan diskon,” katanya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dana Alokasi Khusus
Soal Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp147 miliar di 25 daerah, menurut Wishnu, akan dialihkan 96 persen yang berkaitan dengan industri pariwisata agar dapat menggerakan ekonomi pariwisata.
“Angka daripada DAK yang avaliable begitu juga kita harapkan yang RP50M lebih itu juga mempunyai dampak terhadap pariwisata. Jadi secara umum demikian,” pungkas Menparekraf.
Advertisement