Cegah Penyebaran Corona, Bandara Terapkan Pemeriksaan 3 Lapis

Pengecekan bagi seseorang saat kedatangan ke Indonesia melalui bandar udara (bandara) itu dilakukan sebanyak 3 kali.

oleh Septian Deny diperbarui 04 Mar 2020, 09:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2020, 09:00 WIB
Kenakan Masker Pelindung di Bandara Soetta
Petugas Imigrasi bandara menggunakan masker pelindung saat berada di Pintu Kedatangan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Jumat (31/1/2020). Hal itu dilakukan sebagai antisipasi penularan dan penyebaran virus corona (2019-nCov). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pengecekan bagi seseorang saat kedatangan ke Indonesia melalui bandar udara (bandara) itu dilakukan sebanyak 3 kali.

“Sebenarnya di bandara itu ada 3 lapis ya, satu secara umum, kedua dideteksi individual, dan satu yang ada di pesawat dari negara-negara tertentu yang zona merah. Nanti akan saya klarifikasi lagi,” ujar Menhub dikutip dari laman Setkab, Rabu (4/3/2020).

Menjawab soal diskon tiket pesawat, Menhub sekarang baru mau dijalankan, nanti setelah pelaksanaan 3 bulan ke depan baru akan dievaluasi.

”Kalau yang diskon sebenarnya mulai tanggal 1 ini ya, tapi asosiasi pengen membahas pengen membuat satu dasar hukumnya, jadi kita tunggu itu. Setelah itu jalan. Kalau insentif itu dominan di Pariwisata,” jawab Menhub.

Indikator mengenai pembatasan penerbangan, menurut Menub, ada banyak namun yang memiliki domain adalah Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri. Ada 4 negara, menurut Menhub, yang akan kemungkinan punya pembatasan.

”Korea, Jepang, Italia, dan Iran,” tambahnya.

Mengenai pemberian diskon, Menhub menjelaskan diberikan kepada turis dalam negeri sedangkan untuk wisatawan asing melalui diskon travel agent.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Cerita Petugas Bandara Awasi 12 Ribu Penumpang Internasional di Tengah Wabah Corona

Cegah Virus Cacar Monyet, Bandara Juanda Maksimalkan Thermal Scanner
Gejala dari Monkeypox atau cacar monyet mirip dengan smallpox (cacar), namun lebih ringan. (Foto: Dian Kurniawan)

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional Soekarno Hatta mengaku, tiap harinya mereka mengawasi 11 sampai 12 ribu kedatangan internasional di bandara tersibuk di Indonesia itu.

"Kalau hitungan kami, ada 85 sampai 90 penerbangan per hari dengan jumlah yang kita awasi kurang lebih 11 sampai 12 ribu," ujar Kepala KKP Bandara Internasional Soekarno Hatta, Anas Ma'aruf, Senin (2/3/2020).

Menurutnya, meski penerbangan langsung dari dan ke Cina ditutup sementara, penerbangan transit dari negeri bambu itu pun juga diawasi. Misalnya saja dari Taiwan, Korea Selatan, Jepang, Malaysia, dan Singapura.

Namun, meski diawasi ketat, ternyata masih ada WN Jepang yang masuk ke Indonesia kedapatan membawa virus yang belum ada penawarnya hingga saat ini. Itu artinya, pengawasan di pintu gerbang negara, akan semakin ditingkatkan lagi.

"Tentu ini menjadi catatan, supaya kita meningkatkan lagi pengamanan atau screening di pintu masuk negara di Soekarno Hatta ini,"katanya.

Sebab selama ini, pemindaian suhu tubuh tiap penumpang internasional yang tiba di Bandara Soetta, selalu dilakukan dengan dua kali. Awalnya akan dilakukan thermo gun, dimana setiap kening penumpang akan diukur suhunya satu per satu.

"Kemudian kedua, thermal scanner ini kita tingkatkan," kata Anas.

Lalu, KKP Bandara Soetta juga akan melakukan penambahan Sumber Daya Manusia (SDM) atau petugas yang berjaga di area scanner. Dukungan penambahan itu berasal dari pusat dan Kementerian Kesehatan.

Sempat Keteteran

Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)
Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali. (Dewi/Liputan6.com)

Anas juga tak menampik, beberapa hari lalu petugasnya sempat kewalahan dalam memeriksa satu persatu penumpang yang turun dari penerbangan internasional.

"Sebetulnya itu terjadi karena hari Minggu kemarin, ada salah satu faktor yakni adanya empat penerbangan yang datang bersamaan. Kedua banyak penumpang yang belum mengisi kartu kewaspadaan kesehatan di dalam pesawat, sehingga menunggu dalam pengisi," jelas Anas.

Makanya, dia menyarankan, agar seluruh penumpang penerbangan internasional, agar memiliki kesadaran untuk mengisi kartu kewaspadaan kesehatan di dalam pesawat. Sehingga pada saat turun dan tiba di bandara, tinggal mengikuti prosedural pemindaian suhu tubuh. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya