YLKI Apresiasi Anies yang Tutup Tempat Wisata dan Meliburkan Sekolah

Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengeluarkan kebijakan menutup tempat wisata dan sekolah selama dua pekan ke depan.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 14 Mar 2020, 17:30 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2020, 17:30 WIB
Ilustrasi anak-anak pelajar SD yang tengah masa pengenalan sekolah di Garut
Ilustrasi anak-anak pelajar SD yang tengah masa pengenalan sekolah di Garut (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengeluarkan kebijakan menutup tempat wisata yakni Taman Impian Jaya Ancol, Taman Margasatwa Ragunan, dan Monumen Nasional (Monas) selama dua pekan ke depan. Selain itu, Anies juga turut meliburkan para siswa yang bersekolah di SD, SMP dan Madrasah.

Kebijakan itu diambil sebagai upaya pencegahan wabah virus corona yang semakin mengganas di wilayah ibukota. Dimana saat ini ada sebanyak 586 orang yang sedang dalam pemantauan (ODP) di DKI Jakarta.

Menyikapi hal tersebut, Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi melontarkan apresiasi atas sikap Anies yang mau menghentikan sementara berbagai aktivitas demi keselamatan masyarakat.

"Salah satu cara yang efektif untuk mengendalikan persebaran virus corona adalah menghindari kerumunan-kerumunan masa, tempat-tempat publik. Oleh karena itu, langkah penutupan tempat wisata dan meliburkan sekolah di area Jakarta oleh Gubernur DKI Jakarta adalah langkah yang benar, dan karena itu patut diapresiasi dan didukung," ungkapnya dalam pesan tertulis, Sabtu (14/3/2020).

Tulus menyarankan agar kebijakan serupa dapat diterapkan di tempat-tempat publik lainnya. Himbauan itu disampaikannya mengingat potensi keterpaparan virus corona di Jakarta makin membesar.

Terkait masa libur sekolah selama 2 pekan, ia jjga meminta orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tetap belajar di rumah dan tidak bermain di tempat tempat umum yang berisiko tinggi.

"Kita tidak berharap Kota Jakarta dan bahkan Indonesia tidak mengalami outbreak (ledakan) kasus corona seperti di negara lain, khususnya di Italia. Sungguh besar ongkos dan dampak sosial ekonominya jika hal ini terjadi di Kota Jakarta, apalagi Indonesia," ujar Tulus.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Anies Baswedan Tutup Sekolah di DKI Jakarta Selama 2 Minggu ke Depan

Pemprov DKI Jakarta Segera Ambil Alih Pengelolaan Air dari Swasta
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi keterangan terkait pengambilalihan pengelolaan air, Gedung Balai Kota Jakarta, Senin (11/2). Pemprov DKI akan mengambil alih pengelolaan air dari PT Aetra Air Jakarta dan PT PALYJA. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup seluruh kegiatan belajar mengajar di sekolah. Penutupan sekolah ini berlaku selama dua minggu ke depan.

Oleh karena itu, sejak pekan depan, pelajar di DKI Jakarta akan belajar mengajar dari rumah.

"Kesimpulannya Pemprov DKI memutuskan untuk menutup semua sekolah di lingkungan di Provinsi DKI Jakarta dan akan melakukan proses belajar mengajar jarak jauh," ujar Anies Baswedan dalam konferensi persnya, di Balai Kota Jakarta, Sabtu (14/3/2020).

Menurut dia, keputusan ini diambil untuk menekan penyebaran Covid-19 di Jakarta. Sejak Jumat 13 Maret 2020, Pemprov DKI juga sudah mengambil langkah menekan kegiatan masyarakat di luar rumah.

Dia mengatakan, keputusan tersebut diambil setelah rapat bersama pihak terkait seperti Ikatan Dokter Indonesia Jakarta dan WHO Indonesia.

Anies Baswedan menuturkan, berdasarkan pemaparan dalam rapat, jumlah anak yang tertular Covid-19 memang kecil. Namun, anak-anak merupakan carier virus Corona.

"Kajian menunjukkan anak-anak tidak banyak terjangkiti Covid-19 tapi mereka carier. Artinya mereka penular dari orang dewasa satu ke yang lain. Sementara, kegiatan belajar mengajar, mulai dari pengajaran, antar jemput, melibatkan orang dewasa. Ini meningkatkan potensi penularan," tutur Anies Baswedan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya