Jumat Pagi, Rupiah Tembus 16.037 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mar 2020, 10:21 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2020, 10:21 WIB
Hari Ini, Rupiah Ditutup Menguat
Pegawai menunjukkan mata uang rupiah di penukaran uang di Jakarta, Rabu (4/3/2020). Rupiah ditutup menguat 170 poin atau 1,19 persen menjadi Rp14.113 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.283 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak melemah pada perdagangan Jumat akhir pekan ini. Rupiah sudah tembus ke level psikologisnya yaitu 16.000 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (20/3/2020), rupiah dibuka di angka 15.950 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 15.912 per dolar AS. Pada pukul 10.20 WIB, rupiah terus tertekan sentuh 16.037 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 15.950 per dolar AS hingga 16.037 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 15,66 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) rupiah dipatok di angak 16.273 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 15.712 per dolar AS.

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, depresiasi nilai tukar ayang sedang dialami Indonesia saat ini juga dialami negara lain bahkan pasar global secara keseluruhan.

Penyebabnya tak jauh-jauh dari sentimen terhadap penyebaran virus Corona. Perry menyatakan, investor global sedang mengalami ketidakpastian yang sangat tinggi. Hal ini yang juga mempengaruhi rupiah.

"Dow Jones anjlok, premi resiko meningkat. Investor global di semua negara (terdampak Corona) hampir semuanya melepas asetnya," kata Perry di Jakarta.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pasar Keuangan Panik

Rupiah Menguat Tipis atas Dolar
Petugas bank menghitung uang dollar AS di Jakarta, Jumat (20/10). Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (USD) masih belum beranjak dari level Rp 13.500-an per USD. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Perry melanjutkan, investor melepas aset keuangan mulai dari mata uang, saham, obligasi dan lainnya lalu beralih ke uang tunai (cash). Langkah ini dilakukan bukan karena ada masalah fundamental, namun karena kepanikan sehinga menyebabkan tekanan seperti saat ini.

"Cash is king. Bukan karena fundamental, tapi memang murni kepanikan (karena penyebaran Corona yang sangat cepat)," imbuhnya.

Untuk memitigasi hal ini, BI akan terus memastikan mekanisme pasar dan likuiditas terjaga serta meningkatkan intensitas triple intervention.

"Kami akan pastikan bagaimana penentuan nilai tukar di pasar itu konvergen, menjaga confidence dan mekanisme pasar. Itu yang akan terus dilakukan," tutup Perry.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya