Erick Thohir Ngotot Proyek 35 Ribu MW Tetap Jalan, Mengapa?

Menteri BUMN menyatakan proyek strategis BUMN akan terus berjalan terlepas dari pandemi Corona yang saat ini mewabah di Indonesia.

oleh Athika Rahma diperbarui 01 Apr 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2020, 12:30 WIB
6 Penampakan Isi Restoran Erick Thohir, Mewah dan Elegan
6 Penampakan Isi Restoran Erick Thohir, Mewah dan Elegan (sumber: Instagram.com/erickthohir)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyatakan proyek strategis BUMN akan terus berjalan terlepas dari pandemi Corona yang saat ini mewabah di Indonesia.

Salah satu proyek strategis yang tetap ingin dijalankan pemerintah ialah pembangunan pembangkit listrik 35 ribu megawatt (MW). Erick menyatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi melambat, kebutuhan listrik tetap akan meningkat.

"Sekarang memang slowing down (ekonomi), tapi kebutuhan listrik meningkat. Karena banyak sekali konversi dari kebutuhan fosil jadi listrik, seperti mobil, bis dan lainnya," ujar Erick dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu (1/3/2020).

Lanjut Erick, kebutuhan industri juga akan terus meningkat ke depan. Oleh karena itu, ini merupakan suatu potensi dan peluang untuk mengalihkan industri yang saat ini menggunakan bahan bakar fosil.

"Saya yakin di seluruh dunia bicara supply chain, karena mereka mau tidak mau lagi fokus ke satu negara, misalnya China," ucap Erick Thohir.

 

Jangan Terlena

Erick Thohir Bertemu Aburizal Bakrie
Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Erick Thohir memimpin pertemuan sembilan perwakilan partai pendukung koalisi ke kediaman pribadi Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Aburizal Bakrie di Jakarta, Senin (8/10). (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Oleh karenanya, Erick menyatakan pihaknya jangan sampai terlena gara-gara penyebaran virus ini. Seluruh proyek strategis harus tetap jalan.

"Makanya kami bilang seluruh proyek strategi jalan untuk antisipasi, jangan sampai ekonomi negara lain kembali, tapi kita masih stagnan karena telat antisipasi," paparnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya