Jurus Pemprov Jatim Tekan Dampak Covid-19 ke Perekonomian Wilayahnya

Pemprov melakukan survei terhadap 100 pabrik terbesar di Jawa Timur dengan total 55 ribu pekerja.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 03 Apr 2020, 20:33 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 20:33 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta Persebaran Virus Corona Covid-19 di Jawa Timur (Jatim) ikut mempengaruhi gerak perekonomian wilayah tersebut. Perekonomian provinsi ini didominasi sektor perindustrian, dan hampir 20 persen adalah perdagangan.

"Memang pertanian primer mancakup kurang lebih 11 persen ekonomi, dan employnent-nya sekitar 32 persen. Jadi banyak penduduk yang bekerja di sektor non pertanian. Inilah sebabnya kami melakukan beberpa hal strategis untuk menjaga dan memitigasi penyebaran covid-19," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, Jumat (3/4/2020).

Dia mencontohkan, Pemprov melakukan survei terhadap 100 pabrik terbesar di Jawa Timur dengan total 55 ribu pekerja.

"Dari sampling itu kita menemukan bahwa hampir semuanya telah melakukan mitigasi covid-19. Diantaranya penggunaan masker, sanitizer, kemudian physical distancing," ujar Emil.

Dia pun berharap upaya pemprov dapat menekan resiko terhadap penyebaran covid-19 di tengah kegiatan ekonomi yang tidak bisa memberlakukan work from home (wfh).

"Kami berharap upaya ini akan mengurangi resiko penyebaran covid-19 di tengah kegiatan ekonomi yang mau tidak mau tidak dapat dilakukan dengan konsep work from home," kata Emil.

Selanjutnya, Emil menjelaskan sektor lain yang terdampak corona covid-19, yaitu pariwisata dan ritel. Pihaknya berupaya memikirkan mengatur penggantian jalur pemasaran.

"Apalagi saat ini juga pemerintah mengimbau untuk melakukan aktivitas di rumah. Oleh karena itu, ia melihat jalur online akan menjadi salah satu cara untuk meningkatkan konsumsi," tandasnya.

 

Jabar Kucurkan Rp 16,2 Triliun buat Tangani Corona, untuk Apa Saja?

Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan memberlakukan prosedur tetap atau protap kesehatan di terminal, bandara, dan stasiun. (Humas Jabar)

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan total anggaran yang dikucurkan untuk penanganan ekonomi terdampak Virus Corona atau COVID-19 di Jawa Barat sebesar Rp 16,2 triliun.

Angka ini terdiri dari Rp 3,2 triliun berupa bantuan tunai dan pangan, Rp 13 triliun bantuan proyek padat karya kepada masyarakat.

Menurut dia anggaran sebesar Rp 3,2 triliun bantuan tunai dan pangan dikucurkan langsung dari anggaran milik pemeritah provinsi. Sedangkan sisanya dibantu 27 pemerintah daerah yang ada di Jawa Barat.

"Sebagian kota dan kabupaten saya apresiasi, mereka berniat untuk menambahi kekurangan - kekurangan jika memungkinkan. Nah, Rp 500 ribu yang akan kami hadirkan secepatnya kalau lancar," kata dia di rumah dinas gubernur Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (3/4/2020).

Dia mengungkapkan, pemerintah masih dalam proses pendataan. Dari data itu, kemudian akan dikeluarkan Surat Keputusan (SK) walikota dan bupati.

"Jika SK wali kota dan bupati sudah keluar, kami akan mulai melakukan bantuan mulai minggu depan," ungkap dia.

Teknis pengadaan bantuan untuk sembako sebut Kamil, akan membeli langsung dari pedagang pasar yang mengalami penurunan penjualan bersama dengan Bulog.

Pengiriman sembako itu akan dilakukan PT Pos, dibantu oleh ojeg online dari berbagai perusahaan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya