Pedagang hingga Analis Sebut Sekarang Momen Tepat Jual Emas

Tingginya harga emas membuat sejumlah masyarakat mulai menjual emas simpanannya

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Apr 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2020, 21:00 WIB
20161115-Harga-emas-turun-Rp-2000gram-AY1
Seorang teller menunjukan emas batangan di Jakarta, Selasa (15/11). Harga emas batangan atau Logam Mulia milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini dibuka turun Rp 2.000/gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Wabah virus corona membuat dunia usaha Tanah Air porak poranda karena terhentinya aktivitas produksi banyak perusahaan. Bahkan, Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Energi Provinsi DKI Jakarta mencatat 3.348 perusahaan terpaksa melakukan PHK kepada 30.137 pegawainya hingga Sabtu (4/4).

Oleh karenanya tak ada pilihan lain bagi banyak masyarakat untuk menjual asetnya termasuk logam mulia emas, demi bisa bertahan hidup disaat kondisi ekonomi sulit.

Hal ini dibenarkan Andi, Pemilik Toko Emas Agung di kawasan Cikini, Jakarta Pusat mengatakan bahwa terjadi kenaikan hingga 90 persen khususnya pada transaksi jual emas oleh masyarakat, sejak pemerintah mengumumkan dua warganya terinfeksi virus Covid-19.

"Orang butuh uang sehingga banyak yang jual emas atau logam mulia, banyak PHK juga kan," kata Andi saat dikonfirmasi Merdeka.com pada Jumat (10/4/2020).

Menurut dia faktor lainnya adalah tingginya harga logam mulia emas akibat sentimen global karena tertekannya sejumlah negara raksasa ekonomi dunia. Sehingga saat ini merupakan momen yang tepat bagi masyarakat untuk melepas investasi logam mulianya.

Hal senanda juga diungkapkan CEO PT Pegadaian Galeri 24, Arifmon yang menyebut fenomena jual emas oleh masyarakat sudah terjadi sejak awal tahun 2020, seiring maraknya pemberitaan virus covid-19 di kota Wuhan China.

Perusahaannya mencatat dari bulan Januari 2020 sampai Februari 2020 adanya peningkatan transaksi masyarakat yang menjual logam mulia emas hingga 17,9 persen, bahkan pada Maret 2020 terdapat lonjakan transaksi tersebut hingga 29 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.

Arifmon berujar bahwa akar permasalahannya ialah menurunnya pendapatan masyarakat yang diakibatkan terhentinya aktivitas produksi sejumlah perusahaan karena pandemi virus covid-19.

"Sehingga untuk memenuhi kebutuhan cash atau uang tunai, masyarakat melakukan aksi jual emas," paparnya.

 

Stok Emas Melimpah

20150903-Harga Emas Antam Stabil di Rp560.000/Gram-Jakarta
Pedagang memperlihatkan perhiasan emas di sebuah toko Kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (3/9/2015). Harga emas milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) hari ini terpantau bergerak stabil di posisi Rp560 ribu per gram. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diakuinya kondisi ini berdampak pada membengkaknya arus pengeluaran perusahaan serta meningkatnya jumlah stok emas PT Pegadaian Galeri 24. Beruntung baginya adanya peningkatan jumlah nasabah yang melakukan pelunasan aset, sehingga kelangsungan bisnis perusahaannya tetap terjaga.

Sementara itu Analis emas sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, memprediksi bahwa harga jual emas Antam bisa menembus Rp 1 juta/gram, apabila harga emas global menembus USD 1.800 per troy ounce.

Mengingat Amerika Serikat diperkirakan akan menghabiskan stimulus sebesar USD 2,2 triliun di April dan Mei 2020, karena sedang mengalami tekanan ekonomi akibat pandemi corona. Selain itu kebijakan pemerintah Indonesia yang akan menjual obligasi tentu memberikan pengaruh besar terhadap lonjakan harga emas.

"Bahkan bank sentral AS sudah mengajukan dana stimulus ke kongres hingga USD 6 triliun. Maka pasar kembali ke emas, untuk mengimbangi inflasi,” terang dia.

Sehingga para investor lebih memilih berinvestasi di sektor logam mulia emas, dibandingkan berinvestasi di pasar modal dan pasar obligasi karena dianggap lebih berisiko.

Ibrahim pun menyebut tingginya harga logam mulia emas merupakan momentum yang tepat bagi masyarakat untuk melakukan aksi jual emas, ditengah kondisi ekonomi nasional yang sedang sulit akibat wabah virus corona.

Sulaeman

Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya