Lewat Kartu Prakerja, Pemerintah Dorong Masyarakat Pindah ke Transaksi Digital

Pemerintah menjadikan program Kartu Prakerja sebagai upaya mendorong masyarakat untuk bisa mengakses keuangan formal.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Apr 2020, 13:15 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 13:15 WIB
Bukan Gaji Pengangguran, Ini Fungsi Kartu Pra Kerja
Bukan Gaji Pengangguran, Ini Fungsi Kartu Pra Kerja

Liputan6.com, Jakarta - Asisten Deputi Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Kemenko Bidang Perekonomian Gede Edy Prasetya mengatakan pemerintah menjadikan program Kartu Prakerja sebagai upaya mendorong masyarakat untuk bisa mengakses keuangan formal. Caranya dengan memberikan bantuan pembiayaan pelatihan menggunakan uang elektronik.

Tujuannya pemerintah ingin mengingatkan masyarakat tentang perlunya menabung. Sehingga penerima manfaat Kartu Prakerja bisa mengakses keuangan formal.

"Karena menabung banyak gunanya, apalagi masa pandemi ini menabung menjadi hal yang utama," tutur Gede dalam Webinar Kemenko Bidang Perekonomian bertajuk 'Makin Inklusif dengan Kartu Prakerja' di akun YouTube Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Jakarta, Selasa (28/4).

Lebih lanjut Gede menuturkan, menabung bisa membantu meningkatkan dana pembangunan yang dikelola pemerintah yang berdampak pada penurunan suku bunga. Sehingga dengan suku bunga yang menurun ini bisa dinikmati masyarakat secara umum.

Apalagi penggunaan uang tunai disinyalir jadi salah satu tempat terjadinya transmisi penularan Covid-19. Untuk itu, demi mengurangi resiko penyebaran virus, pemerintah mendorong masyarakat beralih ke transaksi digital.

"Diharapkan masyarakat bisa melakukan transaksi digital agar aman," kata dia. Untuk itu Kartu Prakerja memanfaatkan metode pembayaran digital dalam prosesnya. Sehingga selain aman secara transaksi dan kesehatan penerima manfaat program ini terjaga.

"Jadi untuk sementara ini kita gunakan digital payment untuk mengamankan kesehatan kita sendiri," kata Gede.

 

Pelatihan

Kartu Prakerja
Kartu Prakerja

Dana yang disalurkan melalui uang elektronik ini sebesar Rp 3,5 juta. Dari jumlah tersebut Rp 1 juta diperuntukkan untuk mengikuti berbagai pelatihan yang ditawarkan di platform digital. Sementara sisanya diberikan kepada penerima manfaat untuk mengelola dana bantuan tersebut.

Gede meminta peneriman manfaat bisa bijaksana dalam menggunakan dana bantuan. Uang tersebut diharapkan tidak habis untuk belanja konsumtif. Melainkan sebagai modal awal usaha dari hasil pelatihan.

"Kami berharap ini tidak habis konsumtif, tapi dijadikan modal buat mengembangkan usaha setelah mengikuti program Kartu Prakerja," kata Gede.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya