Lion Air Group Batal Layani Penerbangan dengan Izin Khusus pada Hari ini

Seharusnya penerbangan dengan izin khusus maskapai Lion Air Group dimulai pada Minggu, 3 Mei 2020 ini.

oleh Athika Rahma diperbarui 03 Mei 2020, 09:22 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2020, 09:00 WIB
Pesawat Lion Air
Ilustrasi Pesawat Lion Air (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta Maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group (Lion Air, Batik Air dan Wings Air) mengumumkan penundaan operasional  penerbangan dengan izin khusus (exemption flight) hingga ada pemberitahuan sslanjutnya.

Adapun maskapai sebelumnya akan melakukan operasional penerbangan kembali per hari ini, Minggu (3/5/2020). Corporate Communications Strategic Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro menyatakan, penundaan ini disebabkan oleh persiapan yang dilakukan maskapai agar pelaksanaan penerbangan tetap berjalan dengan baik.

"Penundaan terjadi karena dibutuhkan persiapan-persiapan yang lebih komprehensif, agar maksud dan tujuan pelaksanaan penerbangan tersebut tetap berjalan sesuai ketentuan berlaku serta memenuhi unsur-unsur keamanan dan keselamatan penerbangan, termasuk tidak menyebabkan penyebaran corona virus disease (Covid-19)," katanya dalam keterangan resmi, Minggu (3/5/2020).

Danang menegaskan, tujuan utama operasional perizinan khusus merupakan wujud kesungguhan Lion Air Group dalam membantu kemudahan mobilisasi guna melayani pebisnis bukan untuk mudik, serta tujuan penerbangan.

Ini mencakup pimpinan lembaga tinggi negara, tamu internasional, repatriasi, angkutan kargo dan lainnya seizin Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub, sebagaimana diatur dalam Permenhub Nomor 25 tahun 2020.

"Lion Air Group tunduk dan melaksanakan seluruh aturan penerbangan internasional, regulator dan ketentuan perusahaan dalam menjalankan operasional menurut standar operasional prosedur yang memenuhi persyaratan aspek keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan (safety first)," ujar Danang.

Adapun sebagai bentuk kepatuhan terhadap protokol kesehatan, Lion Air Group juga telah melakukan beberapa langkah, misalnya pengaturan jarak aman antartamu atau penumpang, perawatan dan sterilisasi armada, penerapan tes kesshatan dan lainnya.

Maskapai Penumpang di Bandara Soetta Ramai-Ramai Beralih Jadi Angkutan Kargo

Bandara Soetta Resmi Hentikan Kegiatan Operasional
Suasana Terminal III Bandara Soetta, Tangerang, Banten, Sabtu (25/4/2020). Bandara Soetta tetap akan melayani angkutan kargo dan penerbangan khusus, menyusul Peraturan Presiden dan Keputusan Menhub tentang larangan mudik untuk memutus mata rantai penularan Covid-19. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pemerintah resmi melakukan pembatasan moda transportasi guna mencegah penyebaran Corona melalui transportasi umum. Beiringan dengan itu, maskapai penerbangan yang awalnya mengangkut penumpang dialihfungsikan untuk mengangkut logistik.

Maskapai yang dimaksud ialah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, NAM Air, Citilink, Lion Air dan Airfast. Dengan armada pesawat penumpang yang kini difungsikan khusus untuk angkutan kargo itu, maka lalu lintas pengiriman barang dari dan ke Bandara Soetta saat ini diupayakan tetap berjalan lancar.

"Soekarno-Hatta cukup penting dalam mendukung kelancaran logistik nasional khususnya angkutan kargo di tengah pandemi COVID-19. Sejalan dengan itu, PT Angkasa Pura II berkomitmen menjaga kelancaran lalu lintas kargo di Soekarno-Hatta dan bandara-bandara perseroan lainnya, baik incoming mau pun outgoing kargo di rute domestik dan internasional," kata Presdir PT Angkasa Pura II (AP II) Muhammad Awaluddin dalam keterangannya, Rabu (29/4/2020).

Selain itu, di rute internasional terdapat juga maskapai yang mengoperasikan pesawat khusus kargo (freighter) di Soekarno-Hatta yaitu MyIndo dan Cargolux.

Awaluddin menyatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan maskapai untuk memastikan lalu lintas logistik di Bandara Soetta berjalan lancar.

"Kami selalu berkoordinasi intensif dengan maskapai yang juga sangat berperan dalam menjaga konektivitas angkutan kargo di Indonesia, dengan mau mengoperasikan pesawat khusus penumpang untung kemudian kini mengangkut kargo," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya