Pengusaha Butuh Kepastian Penerapan New Normal

Sejumlah pengusaha mengaku siap menerapkan The New Normal

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 27 Mei 2020, 13:15 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2020, 13:15 WIB
Prediksi BI Soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Depan
Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) mengadakan acara Forum Ketum BPP dan BPD HIPMI se-Indonesia secara online melalui virtual zoom.

Ketua Umum BPP HIPMI Mardani H Maming memberikan arahan dan kebijakannya kepada 34 Ketum BPD seluruh Indonesia untuk menerapkan new normal.

Forum internal tersebut, Maming menyambut baik keputusan program pemerintah untuk menggerakkan hidup normal atau The New Normal. Untuk segera menggerakkan masyarakat menuju ke fase new normal.

"Pemerintah akan menerapkan new normal sebagai percobaan apakah program tersebut akan terus menerus diterapkan karena pandemi Covid-19 belum ada kepastian kapan selesainya," ujar Maming, dalam Forum Ketum BPP dan BPD HIPMI se-Indonesia secara online melalui virtual zoom, Selasa (26/5/2020).

Mantan Bupati Tanah Bumbu Kalimantan Selatan itu menyarankan, dalam penerapan new normal tersebut, kegiatan ekonomi memerlukan kepastian dan tidak boleh berhenti terlalu lama. Jika tidak, maka akan berisiko menambah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan mengarahkan ke kondisi resesi.

"Karena pemerintah mau keluarkan keputusan ini. Jadi, boleh tetap bekerja tetapi tetap mengikuti anjuran standar protokol kesehatan penanganan Covid-19," ucapnya.

Dalam memberikan arahan dan kebijakannya, Maming membahas salah satunya mengenai penyamaan persepsi terkait pelaksanaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) secara virtual.

Forum ini, Kata Maming, pembahasan yang tidak luput dari pandemi Covid-19, dia menghimbau kepada Ketum BPD di 34 provinsi untuk tidak terlalu memikirkan pandemi yang berujung membawa dampak.

"Kalau ikuti pandemi Covid-19 terus yang dipikirkan tidak ada habisnya. Pengusaha yang tergabaung dalam HIPMI harus diberikan siraman rohani, jasmani, dan mental biar tidak terbuai dengan pandemi Covid-19," ungkapnya.

 

Rapat Virtual

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2017  Optimis Capai 5,3 Persen
Pemandangan gedung-gedung bertingkat di Ibukota Jakarta, Sabtu (14/1). Hal tersebut tercermin dari perbaikan harga komoditas di pasar global. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Kemudian, arahan lainnya dalam forum tersebut yaitu pihaknya akan membuat program mingguan yang akan disampaikan oleh senior-senior dari mantam ketum (mantum) HIPMI. Melalui koordinasi dengan Pembina HIPMI dan juga berkoordinasi dengan protokol istana.

"Pelaksanaan Rakernas BPP HIPMI secara virtual adalah Rakernas pertama HIPMI yang melakukan virtual, bukan dari organisasi lain. Kita ingin membuktikan bahwa organisasi HIPMI ini memiliki kreativitas anak muda untuk menghadapi pandemi Covid-19," tuturnya.

Selain itu, Maming juga memberikan arahan dan kebijakannya dengan membuat rapat Badan Pengurus Harian (BPH) di setiap hari Selasa secara virtual. Tak hanya pengurus pusat saja, rapat tersebut juga akan menerima pengurus daerah HIPMI.

"HIPMI akan mengadakan acara secara virtual dengan melibatkan tokoh-tokoh nasional di hari Selasa malam bernama 'HIPMI dan Tokoh', seperti mantum-mantum kita kasih waktu setiap minggu satu orang untuk memberikan arahannya. Kemudian, tokoh nasional lainnya yaitu Ketua Partai juga memberikan arahan dan kebijakan partainya untuk menjelaskannya kepada anak muda. Selain itu, para mantan presiden dan wakil presiden juga ikut andil dalam acara ini yang akan dipandu oleh pengurus pusat HIPMI," pungkasnya.

Maming juga memberikan kesempatan kepada para pengusaha di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dengan menghadirkan tempat belanja online. Artinya, banyak pengusaha khususnya BPD di sektor UMKM tidak tahu bagaimana cara memasarkan produknya scara online seperti bukalapak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya