Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi terus mendorong 10 juta usaha mikro kecil menengah (UMKM) terhubung dengan platform digital hingga akhir tahun ini. Salah satunya dengan meluncurkan program Bangga Buatan Indonesia (BBI) sejak 14 Mei 2020, lalu.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan hingga Selasa (7/5), sebanyak 800 ribu pelaku UMKM sudah merambah pasar digital lewat program BBI. Sehingga 8,8 juta lebih pelaku UMKM sudah go digital.
"Online ke UMKM sudah lima minggu mencapai 800 ribu lebih. Ini satu langkah sangat bagus," kata Luhut dalam video conference via YouTube Kemenkeu RI, Selasa (7/7).
Advertisement
Luhut menyebut sangat penting bagi UMKM terhubung ke digital di era kenormalan baru ini. Melalui digitalisasi UMKM dapat mengakses pasar yang lebih besar.
Selain untuk menjangkau pasar yang lebih besar, cara ini membuat pelaku usaha UMKM dalam negeri lebih mudah terhubung dengan akses pembiayaan.
"Bukan hanya akses pasar. Digitalisasi juga mempermudah pelaku UMKM akses ke pembiayaan," jelasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sulit Dapatkan Pembiayaan
Sebab, Luhut menyebut, selama ini pelaku UMKM sulit mendapatkan pembiayaan atau bantuan modal lantaran tidak memiliki jaminan. Namun dengan data digital, catatan kesehatan bisnis bisa dijadikan bahan pertimbangan perbankan untuk menyalurkan pembiayaan.
Untuk itu, pihaknya terus mengembangkan record digital atau kesehatan usaha bisa dijadikan referensi oleh lembaga pembiayaan untuk membantu modal kerja dan investasi dari UMKM. Cara ini dinilai efektif untuk menambah jumlah UMKM ke pasar digital.
"Maka data digital mengenai kesehatan bisnis, bisa dijadikan bahan bank untuk pertimbangan pemberian pembiayaan ke UMKM," tukasnya.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Advertisement