Garuda Indonesia Bantu Pemasaran Kerajinan Limbah Plastik Produksi Lansia

Garuda Indonesia memberikan bantuan kepada pengrajin berusia lanjut terutama dibidang kerajian tangan daur ulang plastik.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 09 Jul 2020, 12:31 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2020, 12:31 WIB
UMKM kerajinan dari limbah Plastik
UMKM kerajinan dari limbah Plastik.

Liputan6.com, Jakarta - Garuda Indonesia memberikan bantuan kepada pengrajin berusia lanjut terutama dibidang kerajian tangan daur ulang plastik. Karya para lansia ini, diperkenalkan Garuda Indonesia di sejumlah pagelaran eksibisi.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, melalui program kemitraan ini, pihaknya berkomitmen untuk berperan aktif dalam mendukung upaya pengembangan sektor UMKM yang tidak hanya menitikberatkan pada produk berwawasan lingkungan, tetapi juga menekankan perhatian pada dampaknya terhadap masyarakat.

"Kami percaya kesempatan untuk beraktualisasi dan mengembangkan diri merupakan hak seluruh elemen masyarakat, termasuk para lansia. Kiranya keberlanjutan sektor UMKM tersebut dapat mendorong para lansia untuk tetap produktif dan hasilnya dapat memberikan manfaat baik bagi pribadi, keluarga maupun masyarakat di lingkungan sekitar," ujarnya.

Irfan juga menuturkan, Garuda Indonesia juga turut memberikan edukasi terkait konsep pemasaran dan pengembangan produk kepada komunitas pengrajin kerajinan tangan dari bahan daur ulang plastik yang merupakan masyarakat lanjut usia di kawasan Sudimara, Tangerang Selatan tersebut.

"Hal ini tentunya diharapkan akan membangun kesadaran dan minat masyarakat untuk dapat menerapkan gaya hidup yang ramah lingkungan, salah satunya dengan memperkenalkan produk hasil pemanfaatan daur ulang limbah plastik," jelasnya.

Melalui kemitraan pemberdayaan UMKM tersebut, diharapkan, komunitas masyarakat lansia di kawasan Sudimara, Tangerang Selatan, mampu mengolah lebih dari 100 kilogram limbah plastik per bulan yang dijadikan berbagai produk kerajinan tangan. Seperti tas tikar, mainan, hingga pakaian anak.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kemenkop Catat 789 Ribu UMKM Telah Go Digital

Berburu Produk UMKM Unggulan di Pameran KKI 2019
Pengunjung melihat produk dalam pameran Karya Kreatif Indonesia (KKI) di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (12/7/2019). Pameran ini menampilkan produk-produk UMKM RI mulai dari kain, pakaian, tas, hingga berbagai kuliner seperti kopi buatan anak negeri. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop dan UKM) menyatakan bahwa hingga saat ini pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang sudah masuk ke digital sudah mencapai 789 ribu UMKM.

Hal itu sejalan dengan target Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, yang menargetkan 2 juta para pelaku UMKM baru untuk didorong dan dipercepat menuju go digital.

“Sejak 14 Mei 2020 gerakan bangga Buatan Indonesia telah mencapai penambahan 789 ribu UMKM, yang masuk ke ekosistem digital dengan target kami 2 juta UMKM, ini bagus. Kemungkinan di akhir 2020 bisa mencapai target 10 juta lebih,” kata Teten dalam Webinar, Kamis (9/7/2020).

Memang sebelumnya kata Teten, baru tercatat 13 persen atau 8 juta UMKM yang sudah masuk ke platform digital. Oleh karena itu, Kemenkop dan UKM memanfaatkan momentum ini untuk mendorong UMKM agar go digital.

“Luar biasa dengan market yang besar 260 juta masyarakat Indonesia ini, saya kira yang perlu kita manfaatkan ke depan, dengan adanya pandemi covid-19 ini momentum   yang kita gunakan untuk go-digital, Supaya UMKM bisa memanfaatkan momentum ini untuk percepatan digitalisasi,” katanya. 

Dua Strategi

25 Produk UMKM di Banyumas memasuki toko retail modern. (Foto: Liputan6.com/Galoeh Widura)
25 Produk UMKM di Banyumas memasuki toko retail modern. (Foto: Liputan6.com/Galoeh Widura)

Kendati begitu, untuk mendukung UMKM do digital, Teten menyebutkan bahwa Kemenkop dan UKM memiliki dua strategi untuk digitalisasi UMKM.

Yakni pertama, memperluas akses pasarnya baik pasar domestik maupun luar negeri, dan kedua memperbaiki bisnis proses yang lebih efisien.

“Terlebih digitalisasi akan memberikan kemudahan  untuk UMKM memperluas akses pembiayaan. Tentu pemerintah dalam akselerasi aspek tersebut baik melalui penyiapan infrastruktur digital, meningkatkan kapasitas SDM-nya, aspek produksi dan pemasaran serta kegiatan lainnya,” ujarnya.

Untuk  peningkatan kapasitas SDM pihaknya sudah membentuk antara lain edukukm, yaitu pelatihan e-commerce, seri webinar, sparc campus dan lainnya.     

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya