Luar Biasa, Transaksi E-Commerce Naik 5 Kali Lipat selama Pandemi

Barang yang mengalami peningkatan penjualan di e-commerce adalah alat alat kesehatan seperti sabun dan hand sanitizer.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 18:45 WIB
e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Industri jual beli online atau e-commerce mampu bertahan di tengah pandemi. Bahkan perkembangan industri ini justru jauh di atas rata-rata.

CEO Blibli Kusumo Martanto mengatakan, selama pandemi penjualan produk lewat e-commerce luar biasa tinggi mencapai 5 kali lipat. Utamanya adalah produk-produk rumah tangga atau kebutuhan sehari-hari.

"Selama pandemi penjualan luar biasa. Penjualan barang sehari-hari pertumbuhannya 5 kali lipat," ujar Kusumo saat memberikan keterangan dalam diskusi online, Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan gaya hidup sehat serta adanya pembatasan sosial membuat penjualan online atau industri e-commerce mengalami peningkatan. Selain itu, penjualan produk Indonesia juga turut meningkat.

"Orang mulai takut, mulai hidup sehat, mulai belanja bahan, mulai belanja alat masak. Yang dulunya tak ke dapur sekarang jadi banyak chef baru. Barang barang yang laku, juga ada yang baru yaitu barang-barang produksi Indonesia terutama UMKM," kata Kusumo.

Barang lain yang mengalami peningkatan penjualan di e-commerce adalah alat alat kesehatan seperti sabun dan hand sanitizer. Sementara yang mengalami penurunan adalah kebutuhan otomotif.

"Tentunya kalau barang-barang kesehatan pasti laku keras. Hand sanitizer, tiba-tiba semua orang menjadi aware bahwa harus hidup sehat dan bersih ini pembeliannya luar biasa. Ada juga kategori yang turun seperti keperluan otomotif utamanya motor," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Berkah di Tengah Pandemi, Transaksi E-Commerce Naik 26 Persen

Ilustrasi e-Commerce
Ilustrasi e-Commerce (iStockPhoto)

Sebelumnya, Pandemi Corona berdampak positif bagi bisnis jual beli online atau e-commerce. Selama pandemi ini, transaksi e-commerce naik sehingga bisa mendorong ekonomi digital di Tanah Air.

Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (BI) Filianingsih Hendarta mengatakan, transaksi e-commerce naik sebesar 26 persen selama pandemi Virus Corona. Tidak hanya itu, peningkatan transaksi harian juga terjadi hingga 4,8 juta.

"Catatan positif, penjualan e-commerce meningkat 26 persen dan transaksi harian 4,8 juta. Lalu konsumen baru 51 persen. Artinya, permintaan dan supply meningkat," ujar Filianingsih dalam diskusi online, Jakarta, Senin (6/7/2020).

Dia melanjutkan, fenomena ini merupakan salah satu kondisi yang menguntungkan di tengah pandemi Virus Corona. Masyarakat diharuskan untuk melakukan mayoritas pekerjaan dari rumah sehingga mendorong penggunaan tehnologi untuk berbagai kebutuhan.

"Blessing in distress. Masyarakat dengan PSBB terpaksa kita harus belajar. Dengan adanya Covid mengakselerasi digitalisasi di Indonesia. Masyarakat dengan adanya PSBB terpaksa harus belajar, yang tadinya tidak pernah belanja online mau tidak mau harus melakukan itu," paparnya.

Pembayaran digital turut meningkat dengan adanya penggunaan tehnologi secara masif dalam kehidupan sehari-hari. Pada Mei 2020, aktivitas ekonomi di e-commerce tercatat naik hingga 40,6 persen.

"Inovasi sudah terjadi. Digital pembayaran secara bertahap menggeser konvensional yang face to face. Aktivitas ekonomi sudah terlihat di e-commerce. Peningkatan yoy di April 7 persen dan volume 78 persen. Mei lalu meningkat 40,6 persen, namun secara nominal menurun," tandasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya