Ternyata, Ada Jahe Merah dan Jamur di dalam Vaksin Covid-19

Rencananya, uji klinis terhadap vaksin tersebut akan dilakukan pada bulan depan.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2020, 18:52 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2020, 18:52 WIB
20160628-Ilustrasi-Vaksin-iStockphoto
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta PT Kalbe Farma menjadi salah satu BUMN yang ikut terlibat dalam peracikan vaksin Covid-19 yang saat ini tengah memasuki masa tahap uji coba. Ternyata, komponen penyusun vaksin tersebut antara lain adalah jahe merah dan juga jamur.

"Dari Kalbe kami masuk produk herbal itu (vaksin Covid-19). Ada jahe merah juga jamur ini masuk dalam meningkatkan imunitas," ujar Ceo Kalbe Farma Vidjongtius melalui diskusi online, Jakarta, Rabu (22/3).

Vidjongtius mengatakan, hingga kini semua pihak tengah bahu membahu melakukan berbagai uji terhadap temuan baru tersebut. Rencananya, uji klinis terhadap vaksin tersebut akan dilakukan pada bulan depan.

"Kita lebih giat berkolaborasi dalam penelitian dan pengembangan vaksin semoga Agustus bisa di uji klinis dan bulan depan bisa final," papar dia.

Dia menambahkan, apabila uji coba vaksin tersebut berjalan lancar maka bisa segera diproduksi massal dan distribusikan pada pertengahan 2021.

Adapun dalam tahap uji klinis ini menggandeng Korea Selatan yang juga sedang mengembangkan vaksin. "Kita kolaborasi dengan berbagai pihak. Ada juga Korea Selatan karena mereka juga memiliki fokus untuk ini. Jadi DNA vaksin ini bisa digunakan pada tahun 2021," jelasnya.

Reporter: Anggun P Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video di bawah ini:

Bio Farma Akan Produksi 250 Juta Vaksin Sinovac Bila Uji Klinis Berhasil

Kasus Virus Corona Bertambah, Bio Farma Kebut Penemuan Vaksin Anti Covid-19
Ilustrasi Foto Vaksin (iStockphoto)

Vaksin corona dari Sinovac, Tiongkok sudah tiba di Indonesia pada tanggal 19 Juli lalu. Sebanyak 2.400 vaksin itu akan melakukan uji klinis.

Indonesia melalui Induk Holding BUMN Farmasi Bio Farma, siap untuk melakukan uji klinis tahap 3 pada 3 Agustus 2020 mendatang.

Head of Corporate Communications Bio Farma, Iwan Setiawan mengatakan, sebelum melakukan uji klinis tahap 3, vaksin ini masih harus melewati beberapa tahapan lagi. Tahap yang harus dilewati yaitu pengujian di Laboratorium Bio Farma dan beberapa perizinan lainnya.

Uji klinis tahap 3 vaksin Covid-19 ini akan dilaksanakan di Pusat Uji Klinis. Tepatnya di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjajaran (Unpad). Pada pengujian ini, sampel yang diambil sebanyak 1.620 subjek, dengan rentang usia antara 18 sampai 59 tahun.

"Uji klinis tahap 3 akan dilakukan di FK Unpad. Akan mengambil sample sebanyak 1.620 subjek dengan rentang usia antara 18 sampai 59 tahun, dengan kriteria-kriteria tertentu," ujarnya di Jakarta, Rabu (22/7/2020).

Iwan mengatakan, alasan pengujian klinis dilakukan di FK Unpad karena FK Unpad sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin – vaksin yang beredar di Indonesia.

"Tentu saja dengan FK Unpad karena insititusi tersebut sudah berpengalaman dalam pelaksanaan uji klinis vaksin – vaksin yang beredar di Indonesia," ujarnya.

Direktur Bio Farma, Honesti Basyir mengungkapkan alasan mengapa Bio Farma memilih Sinovac sebagai mitra vaksin Covid-19 di Indonesia. Ini lantaran platform vaksin atau metode pembuatan vaksin yang digunakan oleh Sinovac itu sama dengan kompetensi yang dimiliki Bio Farma saat ini.

Metode yang digunakan oleh Sinovac adalah metode inaktivasi. Metode ini sudah pernah dibuat oleh Bio Farma dalam pembuatan vaksin Pertusis.

"Dengan metode inaktivasi tersebut, Bio Farma sudah memiliki pengalaman dalam pembuatan vaksin seperti vaksin Pertusis," kata Honesti dalam keterangan tertulisnya (21/17).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya