Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data output ekonomi (Produk Domestik Bruto/PDB) Indonesia periode kuartal II-2020. Prediksi para ekonom, kuartal ini Indonesia akan mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang minus.
Ekonom Institute for Development on Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira bahkan memperkirakan ekonomi pada kuartal II ini akan terkontraksi hingga 3,88 persen.
Baca Juga
“Kuartal II diperkirakan ekonomi akan tumbuh minus 3,26 sampai 3.88 persen,” ujar Bhima kepada Liputan6.com, Rabu (4/7/2020).
Advertisement
Bhima menyebutkan, penyebab ambruknya pertumbuhan ekonomi diantaranya pelemahan konsumsi rumah tangga. Padahal selama ini kelompok pengeluaran ini menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi domestik.
“Perlambatan konsumsi rumah tangga dan lambatnya realisasi stimulus disertai rendahnya aktivitas manufaktur jadi penyebab utama anjloknya pertumbuhan ekonomi pada kuartal II,” kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penanganan Covid-19 Lambat
Di sisi lain, Bhima menilai penanganan pandemi covid-19 yang lambat dan kebingungan kebijakan kesehatan, memperparah kepercayaan konsumen untuk berbelanja.
“Padahal tanpa adanya penanganan pandemi yang optimal, sulit mengharapkan adanya pemulihan ekonomi dalam waktu singkat,” kata dia.
Advertisement