Harga Minyak Melonjak ke Level Tertinggi dalam 5 Bulan

Harga minyak mentah Brent naik 70 sen atau 1,6 persen ke level USD 45,13 per barel.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Agu 2020, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2020, 08:00 WIB
harga-minyak-mentah-merosot-130413b.jpg
Harga minyak meroket.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak naik ke level tertinggi sejak awal Maret pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) setelah anjloknya persediaan minyak mentah AS dan pelemahan nilai tukar dolar. Namun meningkatnya infeksi virus Corona membuat investor khawatir tentang prospek permintaan minyak.

Dikutip dari CNBC, Kamis (6/8/2020), harga minyak mentah Brent naik 70 sen atau 1,6 persen ke level USD 45,13 per barel. Sementara harga minyak West Texas Intermediate naik 49 sen atau 1,18 persen di level USD 42,19 per barel. Keduanya naik lebih dari 4 persen di awal sesi.

Data Administrasi Informasi Energi menyatakan persediaan minyak mentah AS turun 7,4 juta barel pekan lalu. Ini melebih prediksi para analis alam jajak pendapat Reuters yang memperkirakan hanya sebesar 3 juta barel.

Melemahnya dolar, yang membuat minyak lebih murah bagi pemegang mata uang lain dan mendukung harga minyak.

"Tidak ada yang bisa lepas dari keuntungan dari melemahnya dolar di ruang komoditas dan minyak tentu saja," kata Analis Senior OANDA Craig Erlam.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari tanda-tanda bahwa pembicaraan antara Gedung Putih dan Demokrat di Kongres mengenai paket bantuan virus corona baru membuat kemajuan, meskipun kedua belah pihak tetap berjauhan.

Data pabrik AS minggu ini juga menunjukkan peningkatan pesanan, yang oleh beberapa analis dianggap sebagai petunjuk pemulihan ekonomi.

Aktivitas bisnis zona di Eropa kembali ke pertumbuhan moderat pada Juli karena beberapa pembatasan diberlakukan untuk menghentikan penyebaran virus corona, Indeks Manajer Pembelian Komposit dari IHS Markit menunjukkan.

Naiknya harga minyak datang dengan latar belakang lonjakan kasus virus corona yang dapat mengancam pemulihan permintaan bahan bakar.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Pemintaan Bahan Bakar

Ilustrasi Harga Minyak Naik
Ilustrasi Harga Minyak Naik (Liputan6.com/Sangaji)

Konsultan memperkirakan permintaan bahan bakar jet turun 50 persen dari tahun ke tahun hingga kuartal ketiga.

Di Amerika Serikat, konsumen minyak utama dunia, persediaan destilasi naik minggu lalu ke level tertinggi dalam 38 tahun untuk kenaikan minggu ketiga berturut-turut. Sementara distilasi Gulf Coast berada pada level tertinggi, kata EIA. Stok bensin naik selama dua minggu berturut-turut.

Di sisi lain, Jumlah kematian virus corona secara global melampaui 700 ribu pada Rabu, menurut penghitungan Reuters. Amerika Serikat, Brasil, India dan Meksiko memimpin peningkatan kematian tersebut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya