Gubernur BI Beberkan 3 Pelajaran Berharga dari Covid-19

Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan ada 3 pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pandemi covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 07 Agu 2020, 12:30 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2020, 12:30 WIB
BI Turunkan Suku Bunga Acuan ke 5,25 Persen
Gubernur BI Perry Warjiyo (tengah) didampingi DGS Destry Damayanti (kiri) dan Deputi Gubernur Erwin Rijanto (kanan) memberi keterangan pers hasil Rapat Dewan Gubernur di Kantor BI, Jakarta, Kamis (19/9/2019). BI menurunkan suku bunga acuan BI7DRR menjadi 5,25 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah bersama dengan Bank Indonesia (BI) terus bekerja sama mendorong akselerasi pengembangan ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Pandemi covid-19 telah membawa perubahan dalam banyak hal. Salah satunya pertemuan yang banyak dilakukan secara virtual, termasuk Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 kali ini yang seluruh rangkaian acaranya diselenggarakan secara daring.

Pada situasi seperti ini, Gubernur BI, Perry Warjiyo menyebutkan ada 3 pelajaran berharga yang dapat dipetik dari pandemi covid-19. Pertama kita harus semakin sabar dan tawakal,” ujar dia dalam Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, Jumat (7/8/2020).

Kedua, lanjut dia, harus selalu optimis. Bahwa di setiap kesulitan, pasti akan selalu ada kemudahan. Ketiga, yakni peradaban baru. “Barangkai di tengah musibah Allah sedang menunjukkan kepada kita peradaban baru bagi umat manusia, peradaban digital. Termausk ekonomi keuangan syariah digital,” kata Perry.

Sejak 2014, BI terus memperkuat sinergi mmbangun peradaban syariah melalui festival ekonomi syariah dan ISEF yang diselenggarakan tiap tahun. Perry melihat ekonomi syariah sebagai salah satu kekuatan perekonomian Indonesia. Sehingga perlu dikelola dan diakselerasi perkembangannya. Mengingat Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia.

“Kita akselerasi secara bersama pengembangan ekonomi syariah sebagai kekuatan dalam perekonomian Indonesia dan sinergi itu semakin kuat di bawah komite nasional ekonomi keuangan syariah yang diperkuat sejak tahun lalu,” tutur Perry.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

Ada Pandemi, Gelaran Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2020 Digelar Daring

Gubernur BI, Perry Warjiyo di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).
Gubernur BI, Perry Warjiyo di acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019, di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (13/11/2019).

Di tengah pandemi covid-19, banyak kegiatan yang tidak dapat dilakukan secara tatap muka, apalagi dengan massa yang banyak. Hal ini sebagai salah satu upaya pencegahan penyebaran covid-19.

Untuk itu, alih-alih meniadakan atau menjadwal ulang, Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020 tetap digelar secara daring.

Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Muhammad Anwar Bashori mengatakan, pandemi bukan berarti acara tidak terselenggara.

“Indonesia bisa tampil dengan mempertahankan ISEF ke-7 itu dengan full virtual dan itu bisa dinikmati,” ujar Anwar dalam Kick Off Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020, Jumat (7/8/2020).

Menurutnya, meski pengalaman yang didapat secara virtual akan berbeda dengan tatap muka, itu tak jadi soal.

“Meski tidak 100 persen sama, tapi ini upaya kita dengan lembaga dan asosiasi bahwa kehadiran ISEF di global event syariah itu masih ada,” kata Anwar.

Kegiatan rangkaian ISEF 2020 akan diawali dengan pelaksanaan kick off ISEF 2020 pada hari ini. Agenda kick-off ini menjadi momentum dan simbol bagi pulihnya ekonomi dan keuangan Syariah Indonesia. Sekaligus pembukaan rangkaian agenda ISEF 2020.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya