Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku punya data lengkap tentang kondisi terkini Indonesia. Berdasarkan data tersebut pemerintah mengambil kebijakan yang kerap menuai kritik di kalangan akademisi.
"Kami punya semua data lengkap. Data intelejen kami punya dan itu lebih baik. Tidak ada yang punya data lebih lengkap dari yang kami punya," kata Luhut dalam Pidato Ilmiah Indonesia In The Exrta-Ordinary Time di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Jumat, (14/8/2020).
Luhut mengaku kecewa dengan para akademisi yang kerap mengkritik pemerintah menggunakan data yang tidak lengkap. Sehingga hal tersebut membuatnya merasa terganggu.
Advertisement
"Saya sedihnya intelektual kita banyak melihat data sepotong-sepotong dan mengomentari panjang-panjang. Kami ini informasinya banyak," kata Luhut.
Politikus Partai Golkar ini mengaku telah bertemu Rektor Universitas Indonesia dan menjelaskan pengambilan keputusan pemerintah dilakukan berdasarkan berbagai informasi data yang lengkap. Sehingga tidak perlu dikhawatirkan kebijakan yang dikeluarkan hanya asal-asalan.
Sebaliknya, pengambilan keputusan dilakukan secara terukur. "Sehingga proses pengambilan keputusan itu betul-betul dilakukan secara terukur," ungkap Luhut.
Apalagi, dia menyebut Presiden Joko Widodo rajin melakukan pengecekan terhadap kebijakan. Hampir setiap hari, Presiden mengecek implementasi peraturan secara detil.
"Apalagi dengan Presiden Jokowi yang mau ngecek ke bawah, itu betul-betul sangat membuat kita tajam dalam membuat keputusan," kata Luhut mengakhiri.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020
Saksikan video pilihan berikut ini:
Menko Luhut Akui Indonesia Bisa Saja Masuk Jurang Resesi Ekonomi
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengakui jika Indonesia berpotensi masuk ke jurang resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Hal ini pun telah menjadi pembahasannya dengan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. "Kemarin Pak Airlangga sudah bicara kemungkinan resesi. Kemungkinan itu ada saja, tapi kita juga optimis harus ada," kata Luhut dalam Rapat Kerja dan Konsultasi Nasional Rakerkonas APINDO 2020, Jakarta, Kamis, (13/8/2020).
Sebagaimana diketahui, pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal kedua mengalami kontraksi hingga minus 5,32 persen. Sehingga pertumbuhan ekonomi berada di angka -4,19 persen (qtq).
Luhut ingin semua pihak bekerja keras agar pertumbuhan ekonomi bisa naik. Setidaknya tumbuh plus 0-0,5 persen. "Kita harus kerja keras betul-betul, kalau bisa nol, atau 0,5 plus lah. Tapi anything could happen," kata dia.
Hal terpenting untuk mendorong roda ekonomi ini yaitu APBN, stimulus ekonomi dan investor domestik. Untuk itu dia meminta para pengusaha dalam negeri untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
"Teman-teman sekalian jangan ragu untuk investasi, ya investasi saja. Kalau ada masalah beritahu kita, kita pasti bantu, enggak ada urusan," tutur Luhut di depan para pengusaha yang tergabung dalam APINDO.
Dia melanjutkan, dilihat dari FDI angkanya masih cukup tinggi di beberapa daerah misalnya Morowali, Bintan, dan Halmahera Utara. Investasi di daerah tersebut angkanya terus naik.
"Malah kemarin si CATL mengumumkan akan investasi lagi untuk lithium baterai USD 2,6 miliar," kata dia.
"Jadi saya sangat confidence bahwa kita akan baik ke depan. Kalau ada yang tidak confidence mungkin itu agak sakit juga kali," kata dia mengakhiri.
Advertisement