Libur Tahun Baru Islam, KAI Bandung Tambah Frekuensi Perjalanan Kereta Api

KAI menambah beberapa perjalanan pada akhir pekan ini diantaranya Kereta Api Harina.

oleh Arie Nugraha diperbarui 19 Agu 2020, 20:31 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2020, 20:31 WIB
Penyemprotan Disinfektan Gerbong Kereta di Stasiun Pasar Senen
Petugas membersihkan gerbong kereta api di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (15/3/2020). PT KAI Daop I Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan dan pembersihan KA jarak jauh untuk antisipasi dan pencegahan penyebaran COVID-19. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menambah perjalanan kereta api (KA) pada 19-31 Agustus 2020. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi meningkatnya jumlah pelanggan kereta api pada libur panjang Hari raya Tahun Baru Islam.

Juru bicara PT KAI Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung Noxy Citrea menjelaskan, salah satu penambahan frekuensi perjalanan KA yaitu untuk KA Harina. Noxy menjelaskan KA Harina biasanya hanya berjalan setiap hari Jumat, kini akan berjalan setiap hari melayani masyarakat dari wilayah Bandung menuju Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang Tawang dengan tujuan akhir Stasiun Surabaya Pasarturi.

KAI menambah beberapa perjalanan pada akhir pekan ini diantaranya Kereta Api Harina, dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Bandung pukul 21.40 WIB dan tiba di Stasiun Pasarturi pada 09.36 WIB," ujar Noxy dalam keterangan resminya Rabu, (19/8/2020).

"Kemudian terdapat pula Kereta Api Mutiara Selatan relasi Bandung - Malang yang berangkat dari Stasiun Bandung pukul 20.55 WIB dan Kereta Api Pasundan relasi Kiaracondong - Surabaya Gubeng pp, dengan jadwal keberangkatan dari Stasiun Kiaracondong pukul 10.15 WIB,” tambah Noxy.

Adanya penambahan frekuensi perjalanan KA, secara keseluruhan PT KAI Daop 2 mengoperasikan 20 perjalanan KA Jarak Jauh ke berbagai tujuan seperti ke arah Tasik, Banjar, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Solo, Blitar, Surabaya Gubeng, Surabaya Pasarturi, Malang, Cirebon, Semarang Tawang, Pasar Senen dan Gambir.

Noxy menuturkan sampai dengan tanggal 19 Agustus 2020, jumlah penumpang KA jarak jauh mencapai 21.463 orang. Jumlah itu meningkat 64 persen dibanding bulan Juli sebanyak 13.060 penumpang.

KAI akan memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan dalam rangka menyambut libur Tahun Baru Islam akhir pekan ini. Semoga masyarakat dapat menikmati pelayanan yang diberikan KAI dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang diterapkan,” kata Noxy.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Protokol Kesehatan

KAI Batalkan 28 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
Kereta api jarak jauh saat menunggu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Minggu (29/3/2020). PT KAI (Persero) Daop 1 Jakarta membatalkan 28 perjalanan Kereta Api keberangkatan jarak jauh mulai 1 April - 1 Mei 2020 dalam upaya memutus penyebaran virus corona. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pada liburan panjang kali ini, Noxy menuturkan otoritasnya tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat dalam perjalanan seperti mensyaratkan surat keterangan bebas COVID-19, wajib memakai masker, suhu tidak melebihi 37,3 derajat, dalam kondisi sehat seperti tidak demam, batuk, flu, dan sesak nafas. Selain itu, mengimbau pelanggan untuk memakai pakaian lengan panjang.

Untuk pelayanan rapid test, Noxy menyampaikan bahwa mulai tanggal 30 Juli 2020 PT KAI sudah bekerjasama dengan sesama BUMN yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menyediakan layanan rapid test Rp 85 ribu di Stasiun Bandung.

Layanan rapid test di Stasiun Bandung dibuka mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 17.00 WIB. Noxy mengimbau agar calon penumpang yang sudah memiliki kode booking melaksanakan pemeriksaan rapid test sehari sebelum keberangkatan.

Selain itu, pada saat hari keberangkatan, calon penumpang agar tiba 30 menit sebelum jam keberangkatan kereta untuk melakukan pemeriksaan kelengkapan persyaratan naik kereta api.

“Kami menghimbau agar calon penumpang tidak melaksanakan pemeriksaan pada hari keberangkatan. Hal ini penting agar calon penumpang tidak terburu-buru dalam melakukan rapid test dan bisa tertinggal perjalanan kereta api, ” terang Noxy.

Dengan adanya fasilitas pelayanan rapid test di Stasiun Bandung, Noxy berharap akan semakin mempermudah masyarakat untuk menggunakan kereta api. Hasil rapid test tersebut berlaku selama 14 hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya