Jakarta PSBB, Rupiah Melemah Dekati 15.000 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada hari ini

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 11 Sep 2020, 10:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2020, 10:30 WIB
Rupiah Menguat di Level Rp14.264 per Dolar AS
Pekerja menunjukan mata uang Rupiah dan Dolar AS di Jakarta, Rabu (19/6/2019). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) sore ini Rabu (19/6) ditutup menguat sebesar Rp 14.269 per dolar AS atau menguat 56,0 poin (0,39 persen) dari penutupan sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar )

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada hari ini. Jelang siang hari, bahkan rupiah terus melemah mendekati level 15.000 per dolar AS.

Mengutip Bloomberg, Jumat (11/9/2020), rupiah dibuka di angka 14.900 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang berada di angka 14.855. Pada pukul 10.20 WIB, rupiah terus melemah ke 14.944 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.900 per dolar AS hingga 14.944 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 7,77 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.979 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.871 per dolar AS.

"Rupiah mungkin masih mendapatkan tekanan hari ini dengan isu PSBB Jakarta yang berpotensi melambatkan pertumbuhan ekonomi secara nasional," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (11/9/2020).

Selain itu, sentimen negatif yang membayangi pergerakan aset berisiko dengan kejatuhan Wall Street semalam juga berpotensi memberi tekanan ke rupiah.

Bursa saham AS pada Kamis (10/8) kemarin, kembali ditutup melemah dengan S&P 500 turun 1,76 persen, Dow Jones turun 1,45 persen dan Nasdaq turun 1,99 persen.

"Perseteruan AS dan China yang memanas juga memberikan tekanan tambahan untuk rupiah," ujar Ariston.

Kendati demikian, lanjut Ariston, pelemahan rupiah kemungkinan temporer apabila data-data ekonomi Indonesia selanjutnya bisa menunjukkan hasil yang lebih baik dari proyeksi.

"Selain itu, perubahan sentimen di luar juga bisa mengubah arah pergerakan, misalnya terjadi sentimen pelemahan dolar lagi karena data-data ekonomi AS memburuk," kata Ariston.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp14.750 per dolar AS hingga Rp14.950 per dolar AS.

Pada Kamis (10/9) lalu, rupiah ditutup melemah 56 poin atau 0,38 persen menjadi Rp14.855 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.799 per dolar AS.

 

Anies Baswedan Tarik Rem Darurat, PSBB Jakarta Kembali dari Awal

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menetapkan PSBB seperti awal. (Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan kembali menetapkan PSBB seperti awal. (Istimewa)

Keputusan diambil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies kembali menerapkan pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta. Alasannya demi mencegah penyebaran Covid-19 yang semakin tinggi.

"Kita terpaksa kembali menerapkan Pembatasan Aosial Berskala Besar seperti pada masa awal pandemi dulu. Bukan lagi masa transisi, tapi PSBB awal dulu," ucap Anies Baswedan dalam video YouTube Pemprov DKI Jakarta, Rabu 9 September 2020.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan keputusan tersebut berdasarkan hasil evaluasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19.

Pelaksanaan rem darurat, menurut Anies, demi menyelamatkan masyarakat Jakarta. Untuk pelaksanaan PSBB Jakarta akan diterapkan terhitung 14 September 2020.

"Kami sampaikan malam ini sebagai ancang-ancang, mulai Senin 14 September kegiatan perkantoran yang non-esensial diharuskan melaksanakan kegiatan bekerja dari rumah," Anies menjelaskan.

Sementara itu, jumlah pasien positif Corona atau Covid-19 di Jakarta bertambah 1.026 kasus pada Rabu 9 September 2020. Dengan penambahan tersebut jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 sebanyak 49.837 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menyatakan 37.245 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,7 persen.

"Adapun jumlah kasus aktif di Jakarta sampai saat ini sebanyak 11.245 orang yang masih dirawat atau isolasi," kata Dwi dalam keterangan pers.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya