Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah memperluas lembaga penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR). Saat ini, 3 bank dengan perantara 4 platform digital bisa menyalurkan KUR. Keempat platform tersebut adalah Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia.
Dalam skema ini, 3 bank pemerintah menyalurkan KUR ke nasabah yang merupakan mitra dari 4 platform digital tersebut. Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah memulihkan ekonomi nasional dengan menyasar peran dan potensi UMKM.
Baca Juga
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Arilangga Hartarto mengatakan, penyaluran KUR pada kesempatan ini diwakilkan oleh tiga Bank Penyalur KUR yaitu BRI, Bank Mandiri, dan BNI bagi UMKM mitra platform digital. Adapun total KUR yang disalurkan oleh Bank Penyalur KUR pada hari ini mencapai Rp 31,08 miliar yang diberikan kepada 294 debitur UMKM.
Advertisement
Dari total penyaluran KUR hari ini terdapat pula penyaluran KUR Super Mikro sebesar Rp 70 juta kepada 8 UMKM.
"Penyaluran KUR hari ini merupakan tahap awal yang akan ditindaklanjuti dengan penyaluran KUR kepada 12 juta UMKM mitra platform digital yang potensial menerima KUR,” ujar Airlangga saat acara Penyaluran KUR bagi UMKM Mitra Platform Digital di Kantornya, Jakarta, Rabu (23/9/2020).
Dalam rangka meningkatkan peran UMKM sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dan penyerap tenaga kerja pada masa pandemi Covid-19, Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembiayaan UMKM. Diantaranya dengan memberikan kemudahan akses, penundaan pembayaran dan menyediakan tambahan subsidi bunga sehingga murah dan meringankan UMKM melalui pelonggaran kebijakan KUR.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Program PEN
Lebih lanjut Airlangga mengemukakan pelonggaran kebijakan KUR tersebut merupakan bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang bertujuan untuk memperkuat daya beli (demand) dan produksi (supply). Pemerintah telah mengalokasikan anggaran PEN untuk UMKM sebesar Rp123,46 triliun dari anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp695,20 triliun pada tahun 2020. Program PEN tersebut masih akan berlanjut hingga tahun 2021.
Pemerintah memberikan prioritas kepada pemulihan UMKM karena perannya yang strategis bagi perekonomian nasional dimana kontribusi UMKM mencapai sebesar 61,1 persen terhadap pertumbuhan ekonomi nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja (116,9 juta tenaga kerja).
“Pelonggaran Kebijakan KUR tersebut berupa pemberian tambahan subsidi bunga KUR sebesar 6 persem, sampai dengan Desember 2020, sehingga suku bunga KUR tahun 2020 menjadi 0 persen untuk semua jenis skema KUR (KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus, dan KUR TKI),” terang Airlangga.
Pelonggaran kebijakan KUR adalah penundaan angsuran pokok KUR dengan jangka waktu paling lama 6 bulan, relaksasi ketentuan restrukturisasi KUR, dan relaksasi pemenuhan persyaratan administrasi dalam proses pengajuan KUR.
Selain itu, Pemerintah juga menunda penetapan target penyaluran KUR sektor produksi tahun 2020 yang sebelumnya ditetapkan sebesar 60 persen, sehingga penyaluran KUR untuk sektor perdagangan tidak dibatasi lagi maksimum 40 persen. Penundaan penetapan target sektor produksi ini rencananya akan dilaksanakan sampai dengan 2021 atau sewaktu-waktu sesuai perkembangan kondisi perekonomian.
Bentuk dukungan Pemerintah terhadap UMKM selanjutnya yaitu dengan membuat skema KUR baru yaitu KUR Super Mikro. Sasaran utamanya ialah pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif.
Skema tersebut disalurkan dengan suku bunga 0 persen sampai dengan 31 Desember 2020. Pemerintah juga memberikan kemudahan persyaratan seperti tidak ada jaminan tambahan dan minimum lama usaha calon penerima KUR dan digantikan dengan keikutsertaannya dalam program pendampingan atau pelatihan.
“Langkah-langkah tersebut diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa Pandemi COVID-19. Pemerintah optimistis bahwa perekonomian Indonesia dapat tumbuh dan penyebaran COVID-19 dapat ditekan,” tutur Airlangga.
Advertisement
Apresiasi
Pada kesempatan yang sama, Direktur Shopee Indonesia, Cristian Djuarto menyampaikan terimakasih dan memberikan apresiasi kepada langkah pemerintah yang terus berupaya untuk beradaptasi dan menyesuaikan dengan masalah-masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM.
Dia menambahkan, kerjasama yang diumumkan hari ini merupakan langkah lanjutan yang ditempuh setelah sebelumnya merilis program dukungan pemulihan ekonomi nasional shopee dan penyaluran KUR bersama BRI yang telah berhasil menjangkau ribuan pelaku usaha mikro diplatformnya
"Sebagai wujud nyata dukungan kami terhadap percepatan dan penyaluran kur supermicro yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menghasilkan fasilitas ini dapat menjangkau banyak calon penerima yang sesuai dengan kriteria yang sudah ditentukan oleh pemerintah terima kasih," katanya.
Senada, CO Founder dan And Director Tokopedia, Leontinus Alpha Edison juga menyambut baik peluncuran kredit usaha rakyat super micro yang diinisiasi oleh pemerintah. Hal ini sejalan dengan misi Tokopedia untuk mencapai pemerataan ekonomi melalui teknologi dan upaya untuk terus mendukung kemajuan UMKM di Indonesia.
Bantuan pendanaan dengan bunga 0 persen ini merupakan hal yang sangat ditunggu oleh para pelaku UMKM," jelas dia.
Tokopedia sendiri telah membantu untuk menyalurkan KUR sejak bulan Juni 2020 melalui gerakan nasional bangga buatan Indonesia. Dengan populasi hampir 9 juta penjual yang bergabung dan mengembangkan usahanya bersama Tokopedia.
"Dimana 94 persen dari mereka adalah penjual berskala Ultra mikro. Diharapkan kemudahan akses terhadap penanganan ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pelaku usaha agar mampu untuk mendorong laju pemulihan ekonomi Indonesia," tandas dia.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com