Gara-gara Sakit Usus, Perempuan Ini Justru Sukses Bangun Bisnis Suplemen

Pada tahun 2017, Jules Miller mendirikan Nue yang merupakan perusahaan farmasi spesialis suplemen.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Okt 2020, 21:00 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2020, 21:00 WIB
Gambar Ilustrasi Suplemen Tubuh
Sumber: Freepik

Liputan6.com, Jakarta Tahun 2015, merupakan waktu pertama kali, Jules Miller merasakan ada sesuatu yang salah dengan kondisi ususnya. Dia sering merasa lemah, dan cepat lelah saat beraktivitas sehari-hari.

Sampai pada akhirnya, tepat saat Jules berusia 25 tahun, dia didiagnosa mengidap Irritable Bowel Syndrom (IBS) atau sindrom iritasi usus besar.

Berbagai macam pengobatan telah dilakukan wanita berdarah Kolombia ini, tetapi dirinya merasa tidak jauh lebih baik dari sebelumnya.

"Banyak sekali macam-macam pengobatan bahkan suplemen yang telah dikonsumsi untuk bisa menyembuhkan rasa tidak nyaman pada ususku, tetapi justru semuanya malah membuat permasalahan jauh lebih buruk," ungkap Jules seperti melansir laman BBC, Senin (12/10/2020).

Dia mengaku bahwa beberapa pengobatan dan suplemen yang dikonsumsi saat itu justru membuat berat badan dan massa tubuhnya membesar. Disadarinya bahwa banyak dari suplemen vitamin yang pernah digunakan mengandung nutrisi yang rendah, sehingga tubuh pun mengolahnya menjadi gula.

Dari latar belakang masalahnya tersebut, perempuan kelahiran London ini memutuskan bekerja sama dengan kakeknya, Goerge Miller untuk melakukan riset suplemen yang mempunyai formulasi dan komposisi baik.

"George merupakan seorang kimiawan di Uniersity of Cambridge, jadi belajar dengan dirinya, memberikan saya banyak pengalaman dan pengetahuan baru tentang suplemen dan vitamin," jelas Jules.

Terinspirasi dari penyakit dan kerjasama dengan kakenya, pada tahun 2017, Jules pun mendirikan Nue yang merupakan perusahaan farmasi spesialis suplemen.

Motto dan tujuan dari perusahaan ini, didirikan untuk bisa mengkomposisikan suplemen dan vitamin yang sehat dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

 

Raup Untung

ilustrasi vitamin/pexels/polina tankilevitch
ilustrasi vitamin/pexels/polina tankilevitch

Saat ini, Nue bisa meraup 7,8 juta pound atau sekitar Rp 147 miliar dari keuntungan dalam 3 tahun berlangsungnya eksistensi perusahaan ini.

Pendapatan dari Nue bahkan apda tahun ini sendiri meningkat 6 kali lebih besar akibat dari kecemasan kesehatan tiap orang atas pandemi Covid-19.

Produk utama dari Nue sendiri, utamanya dinamakan sebagai Debloat yang merupakan suplemen untuk meringankan sakit dari IBS. Karena kesuksesan dari produk dan meningkatnya kepercayaan klien, Nue sendiri pun mulai memperbesar aneka produk menjadi vitamin, perawatan kulit dan masih banyak lagi.

Jules yang sekarang ini berumur 31 tahun tersebut, mengklaim bahwa faktor kesuksesan laiinnya adalah karena lokasi kantornya di New York, Amerika Serikat.

"Dibandingkan dari Inggris, masyarakat Amerika Serikat dari riset yang kami lakukan jauh lebih sadar akan keuntungan dan manfaat suplemen atau vitamin terhadap kesehatan tubuh," kata Jules.

Caroline Peyton yang merupakan ahli ilmu gizi menyatakan, tidak banyak perusahaan di dunia suplemen ataupun vitamin yang bisa menjelaskan dengan baik komposisi dari produknya.

"Nue sendiri merupakan salah satu perusahaan yang menurut saya menjelaskan komposisi, manfaat dan proses produksi akan produknya dengan baik, karena tidak semua orang bisa mengerti dengan hal itu," tutur Peyton.

 

 

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya