Trade Expo Indonesia 2020 Digelar Tanpa Pakai Dana APBN

Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 hadir membawa terobosan untuk menjembatani hubungan para eksportir Indonesia dengan mitra bisnis.

oleh Tira Santia diperbarui 11 Nov 2020, 19:30 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2020, 19:30 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Tinjau Trade Expo 2017
Presiden Joko Widodo dan Mendag Enggartiasto Lukita melihat pameran Trade Expo 2017 di ICE BSD, Tangerang Selatan, Rabu (11/10). Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 tersebut berlangsung dari 11-15 Oktober 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membuka pameran dagang terbesar se-Asia Tenggara Trade Expo Indonesia Virtual-Exibition (TEI-VE) 2020 di tengah pandemi Covid-19. Gelaran ini dibuka secara virtual dengan tema “Sustainable Trade in Digital Era”.

Menteri Perdagangan Agus Suparmanto berharap, acara ini bisa menjadi terobosan peningkatan ekonomi di tengah pandemi Covid-19. Sebab, acara ini bisa menjadi jembatan antara eksportir dalam negeri dengan mitra bisnis di seluruh dunia.

"Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 hadir membawa terobosan untuk menjembatani hubungan para eksportir Indonesia dengan mitra bisnisnya di seluruh dunia yang terbatas ruang geraknya secara fisik," kata Agus, Rabu (11/11/2020).

Ia mengatakan, penyelenggaraan pameran dagang terbesar di Asia Tenggara tahun 2020 ini untuk pertama kalinya diselenggarakan secara virtual menggunakan teknologi IT terkini.

Hal ini sebagai upaya Kementerian Perdagangan dalam mentransformasi sistem pelaksanaan pameran dagang yang semula dilakukan secara tatap muka ke sistem online sesuai dengan implementasi kebijakan protokol kesehatan yang diterapkan pemerintah di masa tatanan normal baru.

Tema yang diangkat pada Trade Expo Indonesia ke-35 Virtual Exhibition (TEI-VE) 2020 adalah “Sustainable Trade in the Digital Era”, bertujuan untuk mendorong keberlanjutan dan peningkatan promosi produk buatan dalam negeri ke pasar global, mengembangkan jejaring bisnis dan investasi serta menyajikan showcase produk-produk unggulan dan terbaik Indonesia.

"Kami optimistis, dengan kelebihan pada sistem virtual, penyelenggaraan Trade Expo Indonesia tahun ini dapat memberikan kontribusi pada peningkatan ekspor, walaupun dengan capaian yang akan sulit untuk menyamai hasil penyelenggaraan TEI tahun 2019 lalu yang berhasil mencatatkan transaksi USD 10,96 miliar," ujarnya.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

690 Pelaku Usaha

ITE Targetkan Perdagangan International hingga Rp14,6 Triliun
Sejumlah kerajinan tangan berbentuk tas dipamerkan dalam pameran Indonesia Trade Expo (ITE) 2017 di ICE, BSD, Tangerang Selatan, Rabu (11/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Agus menambahkan TEI-VE mendapat antusiasme yang sangat tinggi dari para eksportir, yang dibuktikan dari jumlah pejuang ekspor yang mendaftar mencapai 690 pelaku usaha, dari target semula sebanyak 300.

“Selain itu, hingga 10 November 2020 pukul 10.30 WIB kami mencatat 3.870 buyer terdaftar dari 109 negara melalui pendaftaran online maupun melalui perwakilan RI di luar negeri,” katanya.

Mendag juga menyampaikan pada 15 November 2020, RI akan menandatangani mega Free Trade Agreement (FTA) yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) yang dinilai penting bagi perdagangan RI.

“Perjanjian ini penting dan amat berpeluang untuk meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia dengan negara-negara ASEAN serta China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru,” tuturnya.

Sebagaimana pelaksanaan TEI tahun-tahun sebelumnya, penyelenggaraan TEI tahun ini tidak menggunakan dana APBN. Oleh sebab itu, apresiasi yang tinggi Kementerian Perdagangan menyampaikan kepada PT. Debindo selaku co-organizer serta kepada para sponsor.

"Wujud kolaborasi yang sinergis antara pemerintah dan swasta dalam mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia, yang Insyaallah akan kembali terwujud pada penyelenggaraan tahun ini," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya