Liputan6.com, Jakarta - Kabar baik, kini beberapa perusahaan sudah berhasil menemukan vaksin corona Covid-19. Beberapa negara pun mulai mempersiapkan diri untuk melakukan vaksinasi kepada warganya.
Seperti Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu negara terdepan dalam hal vaksinasi COVID-19. Sejak Oktober 2020, UEA telah mulai melakukan vaksinasi COVID-19.
Baca Juga
Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Aarab Husin Bagis mengatakan, masyarakat UEA sendiri sangat antusias dengan kehadiran vaksin COVID-19. Bahkan, penduduk lokal UEA yakin vaksin yang diproduksi Sinopharm itu halal.
Advertisement
Artikel ini pun menuai perhatian pembaca Liputan6.com di kanal bisnis. Simak rangkuman 3 berita paling dicari, Rabu (16/12/2020)
1. Penduduk UEA Disuntik Vaksin Sinopharm, Warga Indonesia Tak Perlu Ragukan Kehalalan
Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu negara terdepan dalam hal vaksinasi COVID-19. Sejak Oktober 2020, UEA telah mulai melakukan vaksinasi COVID-19.
Tidak hanya bagi warga negara, Pemerintah UEA juga memberikan vaksinasi kepada warga negara lain yang tinggal dan beraktivitas di UEA. Jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk UEA menjadi salah satu pihak yang mendapatkan kesempatan vaksinasi.
Saksikan Video Ini
2. 440 Ribu Tenaga Kesehatan Disiapkan untuk Vaksinasi Covid-19
Upaya Pemerintah dalam menyiapkan vaksin COVID-19 terus dilakukan. Selain mempersiapkan penyediaan vaksin COVID-19 dengan melewati tahapan-tahapan pengujian klinik, hingga dikeluarkannya izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM) nanti, kesiapan tenaga kesehatan juga terus dilakukan.
Hingga saat ini, 440 ribu tenaga kesehatan dan 23 ribu vaksinator terus mempersiapkan diri untuk pelaksanaan vaksinasi COVID-19 hinggake seluruh daerah.
3. Neraca Perdagangan November 2020 Surplus USD 2,61 Miliar
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan pada November 2020 surplus sebesar USD 2,61 miliar.
Surplus tersebut terjadi akibat nilai ekspor tercatat lebih tinggi sebesar USD 15,28 miliar sedangkan posisi nilai impor sebesar USD 12,66 miliar.
“Surplus ini menggembirakan karena surplus ini terjadi karena ada kenaikan ekspor yang meningkat baik month to month (mtm). sementara impornya juga meningkat 17,4 persen secara mtm meskipun secara yoy (year on year) masih mengalami penurunan, ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam video konferensi,Selasa (15/12/2020).
Advertisement