Penduduk UEA Disuntik Vaksin Sinopharm, Warga Indonesia Tak Perlu Ragukan Kehalalan

Masyarakat UEA sendiri sangat antusias dengan kehadiran vaksin COVID-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 15 Des 2020, 11:29 WIB
Diterbitkan 15 Des 2020, 11:29 WIB
Salat Berjarak di Masjid Uni Emirat Arab
Jemaah menjaga jarak ketika salat di sebuah masjid di Sharjah setelah Uni Emirat Arab membuka kembali tempat-tempat ibadah pada Rabu (1/7/2020). Sebelumnya UEA menghentikan sementara salat berjemaah di masjid-masjid dan tempat ibadah lainnya untuk menghentikan penyebaran Covid-19. (KARIM SAHIB/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Uni Emirat Arab (UEA) menjadi salah satu negara terdepan dalam hal vaksinasi COVID-19. Sejak Oktober 2020, UEA telah mulai melakukan vaksinasi COVID-19.

Tidak hanya bagi warga negara, Pemerintah UEA juga memberikan vaksinasi kepada warga negara lain yang tinggal dan beraktivitas di UEA. Jajaran Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk UEA menjadi salah satu pihak yang mendapatkan kesempatan vaksinasi.

Duta Besar Indonesia untuk Uni Emirat Aarab Husin Bagis mengatakan, masyarakat UEA sendiri sangat antusias dengan kehadiran vaksin COVID-19. Alasannya, vaksin dinilai berkontribusi besar dalam upaya mengembalikan kehidupan normal mereka.

Bahkan, penduduk lokal UEA yakin vaksin yang diproduksi Sinopharm itu halal. Hal ini didukung oleh pengumuman resmi dari pemerintah setempat. Sehingga, jika vaksin ini sampai di Indonesia, maka mestinya tak perlu diragukan lagi masalah kehalalan.

“Pemerintah UEA menyampaikan jelas mengenai kehalalan vaksin tersebut. Kita di Indonesia juga harus yakin dengan proses yang tengah dilakukan pemerintah dalam mengkaji kehalalan vaksin COVID-19 ini. Karena dengan vaksin Insya Allah kita akan sehat dan kembali ke kehidupan normal,’ kata Husin dalam dialog produktif, Senin (14/4/2020).

Adapun penyuntikan vaksin COVID-19 ini, kaa Husin, dilakukan dua tahap. “Suntikan pertama kami dapatkan pada 21 Oktober, lalu suntikan kedua di 23 November. Termin kedua bagi teman- teman di KBRI yang belum divaksinasi dibuka pada 23 November untuk suntikan pertama dan 5 Desember untuk suntikan kedua”, tutur Husin.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Singapura Izinkan Penggunaan Vaksin COVID-19 Pfizer

Orchard Road Singapura Menyongsong Natal
Orang-orang berjalan melewati dekorasi lampu Natal di luar pusat perbelanjaan di sepanjang kawasan Orchard road di Singapura, Selasa (8/12/2020). Mengusung tema Love This Christmas, acara tahun ini lebih sunyi karena aktivitas jalanan dibatasi di tengah pandemi Covid-19. (ROSLAN RAHMAN / AFP)

Singapura menyetujui penggunaan vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech untuk digunakan di negara tersebut. Pengiriman pertama diharapkan akan tiba pada akhir Desember 2020.

Pengumuman ini menjadikan Singapura menjadi salah satu dari beberapa negara yang pertama kali mendapatkan vaksin COVID-19 Pfizer.

Sebelumnya, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Pfizer-BioNTech, diikuti Amerika Serikat.

"Saya sangat senang memberi tahu Anda bahwa setelah mempelajari bukti ilmiah dan data uji klinis, Health Sciences Authority telah menyetujui vaksin Pfizer-BioNTech untuk digunakan saat pandemi," kata Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

Dikutip dari Straits Times pada Selasa (15/12/2020), Lee mengatakan, vaksin COVID-10 lainnya diharapkan akan tiba di Singapura dalam beberapa bulan mendatang.

"Jika semua berjalan sesuai rencana, kita akan memiliki cukup vaksin untuk semua orang di Singapura pada kuartal ketiga 2021," kata Lee.

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19

Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Negara Pertama Suntik Vaksin Covid-19, Inggris atau China? (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya