SKK Migas Pasang Target Agresif di 2021, Realistis?

SKK Migas berusaha mengawal agar realisasi lifting tahun 2021 dapat di atas 705 ribu BOPD untuk minyak

oleh Athika Rahma diperbarui 18 Des 2020, 18:45 WIB
Diterbitkan 18 Des 2020, 18:45 WIB
Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan rencana kerja yang agresif pada tahun 2021.

Target ini dibuat untuk mengawal pencapaian target yang ditetapkan pemerintah, sekaligus mengawal pencapaian target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan gas 12 milyar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada tahun 2030.

Berdasarkan hasil Work, Program & Budget (WP&B) 2021 yang ditetapkan, SKK Migas berusaha mengawal agar realisasi lifting tahun 2021 dapat di atas 705 ribu BOPD untuk minyak dan 5.638 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) untuk gas.

"Rencana kerja yang agresif ini dilaksanakan sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya penurunan produksi di 2021 dan sebagai landasan untuk meningkatkan produksi menuju target 2030. Penetapan target yang lebih tinggi diusahakan oleh SKK Migas, untuk memacu usaha-usaha peningkatan produksi yang lebih maksimal," ujar Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam keterangannya, Jumat (18/12/2020).

Lebih lanjut, target dan penetapan program kerja pada WP&B merupakan komitmen bersama antara SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Pihaknya mengapresiasi komitmen KKKS untuk kesediaannya melakukan best effort sehubungan dengan naiknya angka lifting di WP&B dari usulan lifting KKKS yang sebelumnya hanya sebesar 667 ribu BOPD dan 5.143 MMSCFD gas.

"Kami berharap realisasi lifting nanti dapat dicapai lebih tinggi dibanding target APBN, sehingga dapat mengejar ketertinggalan target akibat pandemi Covid-19 kemarin," ujarnya.

Untuk mengejar target lifting tersebut, SKK Migas bersama KKKS juga sepakat mencari terobosan agar dapat meningkatkan realisasi kegiatan di lapangan. Deputi Perencanaan SKK Migas, Jaffee A. Suardin mengatakan dalam pembahasan WP&B 2021 usulan kegiatan pemboran sumur pengembangan berjumlah 485 sumur.

"Namun SKK Migas berupaya untuk melaksanakan kegiatan yang masif, agresif dan efisien sehingga kegiatan pemboran pengembangan akan diusahakan ditingkatkan menjadi 616 sumur. Sedangkan workover yang sebelumnya diusulkan sebanyak 517 sumur diusahakan naik menjadi 615 sumur, dan well service yang sebelumnya diusulkan sebanyak 26.211 sumur menjadi 26.431 sumur," terang Jaffee.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Perizinan Dipercepat

Ilustrasi tambang migas
Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Penetapan target yang lebih tinggi akan dapat dicapai apabila masalah perizinan untuk pembebasan lahan dapat dipercepat, fasilitas produksi tersedia tepat waktu, adanya tambahan insentif, serta permasalahan keekonomian lapangan yang dapat dicarikan jalan keluar. Selain itu, juga tidak terdapat kendala offtaker.

Oleh karena itu SKK Migas sangat berharap mendapat dukungan dari para pemangku kepentingan agar masalah dan tantangan dapat diatasi.

Sementara, SKK Migas memperhitungkan kegiatan pengeboran di Wilayah Kerja Rokan menjadi poin penting untuk mengejar capaian lifting 2021.

"Kami mengupayakan early and best effort di akhir 2020 untuk menjamin 90 persen terlaksananya kegiatan pengeboran di 2021. Mulai Desember ini kami tengah menyiapkan enam rig untuk melakukan tajak pengeboran," jelas Jaffee.

Selain mengawal target tahunan, pada tahun 2021 SKK Migas dan KKKS juga melakukan serangkaian kegiatan untuk mengawal target jangka menengah dan panjang. Kegiatan yang dilakukan antara lain melakukan pengeboran 43 sumur eksplorasi, survei seismik 2D sepanjang 3.569 km, survei seismik 3D seluas 1.549 km2, seismik vibroseis 2D sepanjang 1.000 km, full tensor gravity (FTG) open area di wilayah Papua sepanjang 67.500 km, dan pseudo 3D seismic open area sepanjang 270.000 km yang menjadikannya salah satu yang terpanjang di Asia Pasifik.

"Untuk kegiatan eksplorasi juga mengalami peningkatan sehingga kami harapkan potensi-potensi giant discovery dapat segera ditemukan," terang Jaffee.

Dalam WP&B 2021, angka investasi dipatok sebesar USD 12,3 miliar dan cost recovery di angka USD 8,34 miliar. Dengan asumsi harga Indonesian Crude Price (ICP) di tahun 2021 pada angka USD 45 per barel, penerimaan negara diperkirakan dapat mencapai USD 8,09 miliar. Angka ini juga berada di atas target APBN 2021 sebesar USD 7,28 miliar.

"Hasil dari WP&B 2021 adalah rencana optimis SKK Migas dan KKKS, untuk itu kami akan memastikan seluruh program kerja yang telah dirancang dapat dilaksanakan sesuai dengan target," pungkas Jaffee.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya