Liputan6.com, Jakarta Setelah tahun 2020 hampir berakhir, banyak orang pastinya akan bertanya-tanya apakah 2021 akan menjadi periode waktu yang jauh lebih masuk akal.
Jika Anda merupakan orang yang sering menghabiskan waktu karantina dan bekerja jarak jauh dengan bermimpi membangun bisnis imipan suatu hari nanti, 2021 mungkin bisa menjadi waktu tepat untuk hal tersebut.
Baca Juga
Berdasarkan dari konsultasi dengan beberapa pakar, penulis dan pemimpin bisnis, terdapat 5 hal yang bisa dilakukan seorang pemula untuk mengembangkan bisnisnya di tahun 2021.
Advertisement
5 tip itu sendiri berpusat kepada perencanaan yang cermat, pergerakan keuangan cepat dan penilaian resiko secara komprehensif.
Seperti melansir Business News Daily, Jumat (25/12/2020), berikut 5 tip yang bisa Anda perhatikan jika ingin merealisasikan mimpi bisnis menjadi sebuah kenyataan:
1. Buat Rencana Bisnis Sederhana Tapi Solid
Jika 2020 bisa memberikan sebuah pelajaran, hal itu adalah dengan mengharapkan dan mempersiapkan untuk hal yang tidak terduga.
Sebelum ini, tidak ada yang bisa meramalkan bahwa pandemi besar akan mengubah seluruh tenaga kerja, dan cara kerja dari banyakpihak berubah.
Uri Adoni, penulis dari buku "The Unstoppable Startup: Mastering Israel's Secret Rules of Chutzpah", percaya bahwa sebuah bisnis kecil baru perlu berfikir seperti seekor unta, di mana binatang tersebut bisa bertahan di berbagai kondisi iklim.
Mereka ulet dan dapat bertahan selama berminggu-minggu tanpa makanan atau air, tetapi tetap mampu berlari kencang saat dibutuhkan.
"Bersikaplah sensitif terhadap arus kas, miliki organisasi yang ramping, buat anggaran operasional yang realistis dan konservatif, dan pastikan Anda tidak menyimpang dari rencana awalnya," jelas Adoni.
Sebagai mantan mitra di Jerusalem Venture Partners dan mantan CEO Microsoft Networks Israel, Adoni menyarankan para wirausahawan untuk membuat dan terus berpegang teguh terhadap rencana bisnisnya.
Menyusun rencana yang cerdas, tidak hanya nantinya bermanfaat terhadap operasi bisnis, tetapi hal tersebut juga dapat mempermudah mendapatkan peminjaman dari Bank. Dimana dengan rencana bisnis yang cerdas, hal itu juga dapat menarik ketertarikan dari investor.
"Seorang calon investor yang tertarik biasanya mencari bisnis dengan rencana solid, dapat beroperasional dengan baik, dapat bersaing dengan kompetitor, rencana pengelolaan uang secara hati-hati dan mengurangi komitmen keuangan jangka panjangyang beresiko," kata Adoni.
Â
2. Hidup Sederhana dan Hemat
Banyak pemilik usaha bisnis mikro mencoba untuk memisahkan kehidupan pribadi mereka dari perusahaan barunya.
Satu hal yang perlu diketahui saat membangun usaha pribadi, adalah bisnis tersebut akan menjadi bagian dari kehidupan Anda. Persoalan biaya, rintangan usaha dan kesuksesan dari bisnis tersebut semua merupakan bagian dari kepentingan anda.
Tracy Timm, pendiri The Nth Degree Career Academy dan mantan penasihat sumber daya manusia menyatakan bahwa menyederhanakan biaya hidup seharusnya menjadi tujuan utama memasuki periode tahun baru. Salah satu cara yang efektif adalah coba untuk memangkas pengeluaran anggaran pribadi.
"Simpan semua sisa uang, berhenti terlalu sering makan di luar, berhentikan layanan streaming yang berlebihan dan kalau bisa, buat kopianda sendiri, dan lain sebagainya"Â
"Semakin sederhana hidup Anda, semakin banyak waktu, uang, dan energi yang harus Anda dedikasikan untuk memulai bisnis impian Anda." kata Timm.
Â
Â
3. Kumpulkan Data untuk Rencana ke Depan
Meskipun bagus untuk secara proaktif membuat rencana bisnis dan mulai menabung sedini mungkin, tapi penting juga bagi seseorang untukmengulas kembali kondisi finansialnya masing-masing.
Mengetahui secara baik aluran keuangan anda, dari pengeluaran dan pendapatan serta bagaiamanamanejemen keuangan tersebut penting untuk di ulas kembali.
"Penting untuk sangat memahami arus kas anda, terutama untuk awal tahun baru. Tetapkan tujuan, buat anggaran, dan alokasikan dana untuk biaya tak terduga," ujar Kathryn Petralia, pendiri Kabbage, yang merupakan salah satu perusahaan peminjaman kredit bisnis online di Atlanta, AmerikaSerikat.
Selain arus kas, penting juga untuk para pemilik bisnis pemula dalam mengumpulkan data bisnis sejak awal. Misalnya dengan tidak memecahkan masalah pelanggan dari awal, maka Anda beresiko untuk tidak mengembangkan pertumbuhan bisnis yang baik.
"Kami telah menemukan bahwa jika Anda memastikan setiap keputusan dan fitur produk berakar pada keuntungan pelanggan daripada keuntungan sendiri, maka pertumbuhan bisnis biasanya akan terjadi dengan sendirinya."
"Hal ini pun sudah terbukti dengan benar dan saya sendiri mendorong untuk berbagai perusahaan melakukan pendekatan bisnis yang sama," kata Petralia.
4. Hati-Hati Saat Mempertimbangkan Risiko Bisnis
Risiko adalah salah satu bagian yang tidak terpisahkan saat memulai bisnis kecil. Tergantung dengan bagiamana bisnis itu dibangun.
Tapi jika usaha tersebut begitu tergantung Anda, maka apapun masalah dan kesalahan yang akan terjadi sepanjang jalan akan di bebankan kepada Anda sendiri. Hal tersebut pun dinilai membahayakan keuangan dan aset pribadi dari seorang pemilik bisnis.
Terlepas dari tahap bisnis dan seberapa banyak uang yang sudah dihasilkan dari usaha tersebut, jangan pernah sekali-kali mengabaikan potensi risko dan konsekuensinya, menurut Andrea Sager, seorang pengacara bisnis kecil.
"Jika anda memiliki bisnis, jangan biarkan usaha tersebut begitu terpapar dengan begitu banyak risiko dan selalu pikirkan langkah pencegahan yang bisa diambil agar bisa terhindar dari masalah hukum,"Â jelas Sager.
Penting untuk para pemilik bisnis untuk menyewa jasa pengacara atau tim hukum untuk membuat kontrak pelanggan atau keringanan jika diperlukan.
Masalah hukum adalah salah satu persoalan bisnis yang sangat sulit untuk ditangani oleh orang awam, jadi jangan ragu untuk mencari jasa bantuan.
"Jangan pernah ragu untuk mengkontak seorang pengacara bisnis kecil sebelum memulai bisnis anda, agar nantinya bisa mengetahui risiko spesifik yang bisa terlibat di dalam bisnis anda," ujar Sager.
Â
5. Bangun Harapan di 2021
Sangat mudah untuk melihat kembali 2020, dan mempertanyakan kondisi dari tahun 2021. Walaupun ada sebuah kebenaran bahwa kebanyakan bisnis kecil untuk bertahan di masa pandemi sangat kecil kemungkinannya, tetapi rasa optimis tersebut ternyata masih dipertunjukan oleh banyak pihak.
Bahkan memulai bisnis dari sebuah kondisi kesusahan, biasanya bisa menjadi katalis pendorong tersendiri untuk jauh lebih termotivasi terhadap jalur kesuksesan.
"Sejujurnya, saya pikir tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai bisnis selain ketika Anda telah mengalami kemunduran yang signifikan atau mengalami kesulitan seumur hidup," kata Timm.
Bahkan untuk Sager sendiri, tahun 2021 mungkin menjadi waktu yang tepat untuk memulai sebuah bisnis impian.
"Begitu banyak orang memasuki tahun baru akan mempertanyakan kestabilan pendapatan dari pekerjaannya, jadi memulai sebuah bisnis sambilan bisa menjadi sebuah solusi ideal untuk permasalahan tersebut," katanya.
Faktanya memang mengatakan beberapa perusahaan sukses saat ini, seperti Uber, Airbnb dan Slack, ternyata memulai operasinya saat periodekrisis ekonomi di tahun 2008. Hal itu pun menunjukan bahwa tragedi tidak secara inheren sama dengan kesuksesan.
"Setelah masa krisis, akan ada selalu kebutuhan baru muncul yang membutuhkan solusi terbaru, dan perusahaan yang bisamenawarkan hal tersebut bisa mulai di kenal dan berkembanga," tambah Sager.
Reporter: Yoga Senjaya Putra
Â
Advertisement